Kodok Sumatera (Duttaphrynus sumatranus) Amfibi Paling Langka

Bisa dibilang Kodok Sumatera atau Duttaphrynus sumatranus (Peters, 1871) adalah amfibi (amphibi) paling langka di Indonesia. Bersama dengan Kodok Merah (Leptophryne cruentata) dan Kodok Pohon Ungaran (Philautus jacobsoni), Kodok Sumatera, menyandang status Critically Endangered dari IUCN Red List.

Bukan itu saja, ketiganya sempat menjadi ‘kodok mitos’ yang sejak ditemukan pertama kali kemudian tidak pernah dijumpai kembali. Sejak dideskrisikan pertama kali pada tahun 1871, Kodok Sumatera atau Sumatra Toad (Duttaphrynus sumatranus) baru dapat dijumpai kembali pada 2001 silam. Selama 141 tahun, kodok yang merupakan hewan endemik pulau Sumatera ini menjadi mitos.

Dalam bahasa Inggris Kodok Sumatera disebut sebagai Sumatera Toad. Nama latin hewan dari famili Bufonidae ini adalah Duttaphrynus sumatranus (Peters, 1871) yang memiliki nama sinonim Bufo sumatranus Peters, 1871.

Setelah seratus tahun lebih menjadi ‘kodok mitos’, baru pada tahun 2001 Kodok Sumatera ditemukan kembali. Diketahui kodok endemik ini hanya mendiami daerah ‘Lubuk Selasih’ di sekitar Gunung Talang di perbatasan tiga kabupaten, Padang Pariaman, Solok dan Pesisir Selatan, provinsi Sumatera Barat. Mendiami tepian sungai di hutan sekunder pada ketinggian sekitar 1000 meter dpl. Berbagai survei yang dilakukan pada daerah berketinggian di atas 1.260 meter dpl dan di bawah 800 meter dpl, gagal menemukan spesies langka ini. Wajar jika kemudian tidak banyak yang dapat diketahui tentang perilaku hewan langka ini.

Kodok Sumatera (Duttaphrynus sumatranus)

Daerah Sebaran Kodok Sumatera (Duttaphrynus sumatranus). Gambar: IUCN Red List

Kodok Berut (Duttaphrynus melanostictus)

Kodok Berut (Duttaphrynus melanostictus) salah satu kerabat Kodok Sumatera. Gambar: commons.wikimedia.org

Daerah sebarannya sangat sempit. Diperkirakan luasnya kurang dari 100 km persegi. Di tambah dengan ancaman berupa kerusakan habitat dan alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian serta pendangkalan sungai diduga berpengaruh besar pada tingkat keterancaman kodok endemik Indonesia ini. Sehingga IUCN Red List kemudian memasukkan Kodok Sumatera (Duttaphrynus sumatranus) menjadi salah satu dari tiga amphibi Indonesia dengan status Critically Endangered (Sangat Terancam Punah). Sedangkan jumlah populasi kodok ini sendiri tidak diketahui sampai sekarang.

Indonesia menjadi salah satu pusat populasi amfibi dunia. Sedikitnya 392 spesies amfibi hidup di Indonesia. dari jumlah tersebut 176 diantaranya merupakan amfibi endemik Indonesia yang tidak ditemukan di negara lain. Sayangnya 32 spesies diantaranya terancam kepunahan. 20 spesies masuk dalam daftar Vulnerable, 9 spesies masuk daftar Endangered (Terancam), dan 3 spesies terdaftar sebagai Critically Endangered (Sangat Terancam). Ketiga amphibi tersebut adalah Kodok Pohon Ungaran (Philautus jacobsoni), Kodok Merah (Leptophryne cruentata), dan Kodok Sumatera (Duttaphrynus sumatranus). Baca : Kondisi Amfibi di Indonesia.

Klasifikasi Ilmiah Kodok Sumatera. Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Amphibia. Ordo: Anura; Famili: Bufonidae. Genus: Duttaphrynus. Spesies: Duttaphrynus sumatranus (Peters, 1871).

Referensi dan gambar:
www.iucnredlist.org/details/54770/0
www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=661870
alamendah.org/2012/11/20/kondisi-amfibi-di-indonesia
amphibiaweb.org
Gambar: www.iucnredlist.org; commons.wikimedia.org

Baca artikel tentang Amfibi Indonesia dan hewan lainnya:

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di Amfibi, satwa dan tag , , , , , , , . Tandai permalink.

3 Balasan ke Kodok Sumatera (Duttaphrynus sumatranus) Amfibi Paling Langka

  1. alrisblog berkata:

    Dulu sih kodok kayak begini banyak di kampungku.

  2. rumah dan kebun berkata:

    entah bagaimana nasibnya ditambah dengan kebakaran hutan di sumatera lalu.

  3. omblogging berkata:

    Ada nih kampung , namanya kampung wele bagian utara kabupaten toraja. saya pernah kesana main main di kali dan nemu kodok seukuran sendal jepit . warnanya hijau bening dan leher ama perutnya putih. katanya tuh kodok dimakan orang kampung itu dan rasanya lezat . menurut saya kodok itu langkah.. apa jenis kodok tersebut yah ??

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.