Limnonectes larvaepartus, Katak asal Sulawesi Indonesia, menambah daftar katak unik di Indonesia. Katak bernama latin Limnonectes larvaepartus ini menjadi unik dan aneh lantaran berkembnag biak dengan melahirkan, berbeda dengan katak pada umumnya yang berkembang biak secara bertelur. Katak Limnonectes larvaepartus ini mampu melahirkan kecebong sehingga digolongkan sebagai hewan yang berkembang biak secara ovovivipar.
Ovovivipar, kerap diterjemahkan bertelur-melahirkan, berbeda dengan ovipar (bertelur) dan vivipar (melahirkan). Hewan ovovivipar (bertelur-melahirkan) memiliki embrio yang berkembang di telur yang berada di dalam tubuh induk, tetapi keluar dari tubuh induk dalam kondisi sudah menetas.
Di Afrika terdapat katak sejenis, dari genus Nectophrynoides dan Nimbaphrynoides yang juga bisa melahirkan. Namun keduanya melahirkan berudu (katak muda). Sedangkan Katak Sulawesi Limnonectes larvaepartus melahirkan kecebong (larva) bukan berudu apalagi telur. Sedangkan jenis katak lainnya melakukan proses reproduksi secara fertilisasi eksternal (pembuahan di luar), yakni sel sperma dan sel telur bertemu di luar badan induknya.
Katak Limnonectes larvaepartus merupakan katak endemik Sulawesi, Indonesia. Daerah sebarannya terbatas di semenanjung utara pulau Sulawesi dan sisi barat wilayah Sulawesi bagian tengah. Nama latin hewan ini diambil dari kata “larvae” yang berarti larva atau berudu dan “partus” yang berarti melahirkan. Sehingga secara keseluruhan dapat diartikan sebagai “mampu melahirkan larva”.
Ukuran tubuh hewan endemik ini rata-rata (dari ujung moncong hingga kloaka) adalah 37,4 mm pada katak laki-laki dan 40,2 mm pada katak berjenis kelamin betina. Dorsal (sisi punggung) berwarna coklat keabu-abuan, coklat kemerahan, atau coklat keemasan. Ventral (sisi perut) berwarna kekuningan. Ciri khasnya yang lain adalah terdapatnya tonjolan serupa taring. Seekor katak Limnonectes larvaepartus betina mampu menghasilkan sekitar 100 telur.
Katak Limnonectes larvaepartus telah ditemukan sejak 1996 oleh ahli herpetologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Djoko Tjahjono Iskandar, bersama rekannya, Ben J Evans (McMaster University di Kanada) dan Jimmy A McGuire (University of California, Berkeley). Semula, hanya dianggap sebagai salah satu subspesies dari spesies katak bertaring (Limnonectes sp.)
Namun, setelah melewati penelitian lebih lanjut terhadap katak ini, baru-baru ini terungkaplah bahwa Limnonectes larvaepartus merupakan spesies baru yang sekaligus memiliki keunikan reproduksi. Katak ini berbeda dengan umumnya katak yang berkembang biak secara bertelur secara fertilisasi eksternal justru berkembang biak secara ovovivipar (bertelur-melahirkan) yang sekaligus melakukan fertilisasi internal.
Penemuan spesies baru katak yang unik ini semakin menambah panjang daftar katak dan hewan Indonesia lainnya yang unik.
Klasifikasi Ilmiah : Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Amphibia. Ordo: Anura. Famili: Dicroglossidae. Genus: Limnonectes. Spesies: Limnonectes larvaepartus Iskandar, Evans, and McGuire, 2014.
Referensi dan gambar : www.plosone.org/article/info:doi/10.1371/journal.pone.0115884 nationalgeographic.co.id/berita/2015/01/katak-yang-berkembang-biak-dengan-melahirkan research.amnh.org/vz/herpetology/amphibia/Amphibia/Anura/Dicroglossidae/Dicroglossinae/Limnonectes/Limnonectes-larvaepartus www.kompas.com (gambar)
Baca artikel tentang katak, dan hewan unik lainnya :
Sekilas bentuk kataknya sama kayak pada umumnya ya mas..
Kalau seperti ini anaknya pasti nggak bisa banyak,
Kaya juga alam indonesia mari kita jaga bersama mulai dari lingkungan sendiri
alam Indonesia memang menyimpan keanekaragaman hayati yang tak terkira jumlahnya .semoga saja generasi penerus kita mampu melestarikannya
kalau ngga salah katak itu juga bisa digunakan untuk mengobati suatu penyakit dalam, tapi saya lupa apa jenis penyakitnya
kita bersyukur hidup di Indonesia,bangga sebagai rakyat Indonesia, karena Indonesia memiliki keragaman fauna.