Maleo Waigeo (Aepypodius bruijnii) Burung Endemik

Maleo Waigeo atau Aepypodius bruijnii adalah salah satu spesies burung endemik Pulau Waigeo, Pupua Barat. Maleo Waigeo merupakan salah satu spesies burung gosong (famili Megapodiidae) yang hidup di Indonesia. Populasi burung endemik Indonesia ini terancam kepunahan dan termasuk salah satu burung paling langka di Indonesia.

Selain Maleo Waigeo juga dikenal juga burung-burung lain yang disebut sebagai Maleo. Salah satunya yang paling terkenal adalah Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo) atau yang biasa dikenal sebagai ‘Maleo’ saja. Maleo sendiri merupakan sebutan untuk berbagai jenis burung gosong yang hidup di Indonesia. Indonesia memiliki 14 spesies dari 21 spesies burung gosong yang terdapat di seluruh dunia.

Dalam bahasa lokal, Maleo Waigeo kerap disebut sebagai “Mangkwap”. Sedangkan dalam bahasa Inggris burung ini kenal sebagai Waigeo Brush-turkey, Waigeo Brush-turkey, Waigeo Brushturkey. Dinamakan ‘turkey’ karena sekilas burung endemik Papua ini bentuk tubuhnya lebih mirip ayam kalkun. Nama latin hewan ini adalah Aepypodius bruijnii (Oustalet, 1880).

Maleo Waigeo (Aepypodius bruijnii)

Maleo Waigeo (Aepypodius bruijnii) Muda. (www.kutilang.or.id)

Burung Maleo Waigeo berukuran besar dengan tubuh sepanjang 43 cm. Bulu burung ini  didominasi warna coklat pudar dengan kombinasi abu-abu di bagian punggung dan kecoklatan di bagian dada. Bagian kepala dan leher nyaris tidak memiliki bulu (gundul) dengan kulit berwarna merah muda. Bulu pada pangkal ekor berwarna coklat terang.

Burung Maleo Waigeo (Aepypodius bruijnii) jantan memiliki ciri khas berupa jengger kecil berwarna merah dan tiga gelambir yang menggantung di lehernya.

Maleo Waigeo (Aepypodius bruijnii)

Maleo Waigeo (Aepypodius bruijnii) Jantan Dewasa. Foto: Iwein Mauro (ibc.lynxeds.com)

Sarang Maleo Waigeo (Aepypodius bruijnii)

Sarang Maleo Waigeo (Aepypodius bruijnii). Foto: Iwein Mauro (ibc.lynxeds.com)

Seperti jenis burung gosong lainnya, Maleo Waigeo tidak mengerami telurnya tetapi mengubur telurnya. Sarang untuk mengubur telurnya terbuat dari kumpulan serasah daun, ranting dan sampah hutan lainnya, yang dikais burung jantan hingga membentuk gundukan besar.

Deskripsi perilaku burung ini belum banyak diketahui. Maleo Waigeo ini diperkirakan menghuni hutan pegunungan di Pulau Waigeo pada daerah diatas berketinggian di atas 620 meter dpl, termasuk di kawasan karst terjal. Sejak ditemukan pertama kali oleh Oustalet di tahun 1880, hewan langka ini sulit dijumpai. Sampai saat ini hanya dikenal dari 21 spesimen (dimana yang terbaru dikumpulkan pada tahun 1938).

Populasi burung Maleo Waigeo (Aepypodius bruijnii), menurut BirdLife Internasional, diperkirakan hanya 980 individu dewasa. Populasi ini diduga akan terus mengalami penurunan. Penurunan tersebut diakibatkan oleh perburuan, predasi alami oleh anjing, dan hilangnya habitat akibat deforestasi hutan.

Daerah Sebaran Maleo Waigeo (Aepypodius bruijnii)

Daerah Sebaran Maleo Waigeo (Aepypodius bruijnii)

Karena jumlah populasi, penurunan populasi yang terus terjadi, serta ancaman terhadap kelestariannya, IUCN Redlist memasukkan burung Maleo Waigeo sebagai salah satu burung terancam kepunahan dengan status konservasi Endangered (EN, Terancam). Status ini menempatkan burung endemik Indonesia sebagai salah satu dari 55 burung paling langka di Indonesia. Baca : Indonesia Ranking 2 Jumlah Burung Terancam Punah.

Sebagaimana berbagai jenis burung gosong (suku Megapodiidae) lainnya yang hidup di Indonesia, Maleo Waigeo termasuk burung yang dilindungi berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990 dan PP No. 7 tahun 1999. Baca : Daftar Lengkap Burung Dilindungi di Indonesia.

Klasifikasi Ilmiah Maleo Waigeo. Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Aves. Ordo: Galliformes. Famili: Megapodiidae. Genus: Aepypodius. Spesies: Aepypodius bruijnii (Oustalet, 1880).

Referensi dan gambar:
http://www.birdlife.org/datazone/speciesfactsheet.php?id=112
http://www.iucnredlist.org/details/22678559/0
http://www.kutilang.or.id/2013/01/10/maleo-waigeo
gambar : http://www.pbase.com; ibc.lynxeds.com; http://www.kutilang.or.id

Baca artikel tentang burung Indonesia lainnya:

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di burung, satwa dan tag , , , , , . Tandai permalink.

5 Balasan ke Maleo Waigeo (Aepypodius bruijnii) Burung Endemik

  1. kongtarapapa berkata:

    Subhanallah

  2. alrisblog berkata:

    Cakep nih burung.

  3. momogrosir berkata:

    pernah melihat berita tentang burung ini di tv. burung ini hanya bs bertelur sedikit. dan persentase menetasnya sangat kecil. jadi makin cepat punah

  4. agoesman berkata:

    pas di halmahera..kata orng sana ada juga maleo di hutan-hutan halmahera…

  5. Erress berkata:

    wah, kasihan ya…burung ini di tempat asalku menamainya ayam hutan….semoga tidak punah…

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.