Daftar dan gambar burung langka Sumatera adalah daftar berisikan spesies-spesies burung paling terancam punah dan langka dari pulau Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekelilingnya. Daftar ini dilengkapi dengan gambar dan penjelasan dari masing-masing spesies burung Sumatera tersebut. Tingkat kelangkaan didasarkan pada tingkat keterancaman yang ditetapkan dalam Daftar Merah IUCN.
Dalam menyajikan daftar burung langka di Sumatera ini Alamendah’s Blog membuat dua kelompok, yaitu Daftar Burung Paling Langka dan Daftar Burung Langka Lainnya. Daftar yang pertama berisikan 6 jenis burung yang sangat langka di pulau Sumatera. Bahkan beberapa diantaranya hingga bertahun-tahun tidak pernah dilihat lagi. Daftar kedua berisikan 13 spesies burung langka lainnya.
6 Burung Paling Langka di Pulau Sumatera
Di antara burung-burung langka asal pulau Sumatera, Indonesia, 6 burung diantaranya bisa dikatakan sebagai burung sumatera paling langka dan paling terancam punah. Daftar beserta gambar keenam jenis burung tersebut adalah :
1. Sikatan Aceh (Cyornis ruckii)
Burung Sikatan Aceh disebut juga sebagai burung kipas biru. Dalam bahasa Inggris dinamai sebagai Rueck’s Blue-flycatcher atau Rueck’s Niltava.. Burung endemik pulau Sumatera bagian timur laut. Burung langka ini hanya diketahui dari dua spesimen yang ditemuka pada tahun 1917 dan 1918 yang ditemukan di Sumatera Utara. Sejak saat itu, Sikatan Aceh tidak sekalipun pernah terlihat kembali.
Selengkapnya mengenai burung Sikatan aceh yang langka baca : Burung Sikatan Aceh
Status:
IUCN Redlist : Critically Endangered (Kritis)
CITES : Appendix II
Perlindungan di Indonesia : Burung Dilindungi
2. Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)
Burung Tokhtor Sumatera (Sumatran Ground-cuckoo) yang nama latinnya Carpococcyx viridis menjadi burung langka asal pulau Sumatera berikutnya. Burung endemik Sumatera dengan populasi antara 50-250 ekor.
Selengkapnya baca : Burung Tokhtor Sumatera
Status:
IUCN Redlist : Critically Endangered (Kritis)
CITES : –
Perlindungan di Indonesia : Burung Tidak Dilindungi
3. Ciung-mungkal Sumatera (Cochoa beccarii)
Burung Ciung-mungkal Sumatera atau Sumatran Cochoa menjadi burung endemik sekaligus burung langka Sumatera, bahkan menjadi salah satu burung ‘Most Wanted‘ bagi para peneliti burung. Populasi burung dewasanya diperkirakan antara 2500 hingga 10.000 ekor.
Selengkapnya baca : Burung Ciung-mungkal Sumatera
Status:
IUCN Redlist : Vulnerable (Rentan)
CITES : –
Perlindungan di Indonesia : Burung Tidak Dilindungi
4. Poksai Jambul (Garrulax bicolor)
Burung Poksai Jambul (Sumatran Laughingthrush) adalah burung endemik Sumatera yang langka. Populasinya diperkirakan antara 2500 hingga 10.000 ekor burung dewasa.
Status:
IUCN Redlist : Vulnerable (Rentan)
CITES : –
Perlindungan di Indonesia : Burung Tidak Dilindungi
5. Paok Schneider (Pitta schneideri)
Nama ilmiah burung Paok Schneider adalah (Pitta schneideri dan dikenal dengan sebutan Schneider’s Pitta dalam bahasa Inggris. Burung endemik Sumatera dan langka dengan persebaran di pegunungan Bukit Barisan. Populasinya diperkirakan antara 2500 hingga 10.000 ekor burung dewasa.
Status:
IUCN Redlist : Vulnerable (Rentan)
CITES : –
Perlindungan di Indonesia : Burung Dilindungi
6. Paok Topi-hitam (Pitta venusta)
Burung yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Graceful Pitta di Indoensia dinamai Paok Topi-hitam. Burung endemik Sumatera yang langka dan terancam punah.
Status:
IUCN Redlist : Vulnerable (Rentan)
CITES : –
Perlindungan di Indonesia : Burung Dilindungi
Burung Langka dan Terancam Punah Lainnya di Sumatera
Selain keenam burung paling langka tersebut, masih terdapat jenis-jenis burung lainnya yang juga terancam punah. Daftar spesies burung tersebut sebagaimana di bawah ini.
- Paruh-kodok Kepala-pucat atau Short-tailed Frogmouth (Batrachostomus poliolophus)
- Cabak Gunung atau Salvadori’s Nightjar (Caprimulgus pulchellus)
- Cica-daun Sumatera atau Blue-masked Leafbird (Chloropsis venusta)
- Srigunting Sumatera atau Sumatran Drongo (Dicrurus sumatranus)
- Ciungbatu-kecil Sumatera atau Chestnut-winged Whistling-thrush (Myophonus castaneus)
- Celepuk Enggano atau Enggano Scops-owl (Otus enganensis)
- Celepuk Mentawai atau Mentawai Scops-owl (Otus mentawi)
- Celepuk Simalur atau Simeulue Scops-owl (Otus umbra)
- Cucak Mutiara atau Spot-necked Bulbul (Pycnonotus tympanistrigus)
- Bekikik-gunung Merah atau Javan Woodcock (Scolopax saturata)
- Punai Salung atau Sumatran Green-pigeon (Treron oxyurus)
- Pelanduk Buttikofer atau Sumatran Babbler (Trichastoma buettikoferi)
- Anis Enggano atau Enggano Thrush (Zoothera leucolaema)
Ke-13 burung di atas dalam daftar merah IUCN Redlist berstatuskan Near Threatened atau Hampir Terancam.
Referensi dan gambar :
www.iucnredlist.org alamendah.org/2014/07/03/daftar-burung-dilindungi-di-indonesia gambar : orientalbirdimages.org
Baca artikel satwa Indonesia dan lingkungan hidup lainnya :
Ping balik: Hewan dan Tumbuhan Khas Provinsi Aceh | Alamendah's Blog
Ping balik: Flora dan Fauna Khas Provinsi Sumatera Utara | Alamendah's Blog
Ping balik: Srigunting Bukit (Dicrurus remifer) Burung Berekor Raket | Alamendah's Blog