Kukang Jawa Paling Terancam Punah

Kukang jawa adalah kukang yang paling terancam punah. Kukang bernama latin Nycticebus javanicus ini menjadi salah satu primata paling langka di Indonesia. Kukang jawa pun lebih langka dibanding 2 jenis kukang Indonesia lainnya bahkan dibanding 13 jenis (spesies) kukang lainnya yang ada di dunia. Kukang jawa bahkan termasuk dalam Daftar 25 Primata Terlangka di Dunia (Top 25 Most Endangered Primates) versi IUCN.

Di dunia terdapat 14 jenis kukang yang 3 diantaranya hidup di Indonesia. Ketiga jenis kukang tersebut adalah kukang jawa (Nycticebus javanicus), kukang borneo (N. menagensis), dan kukang besar (N. coucang).

Kukang jawa atau javan slow loris mempunyai nama latin Nycticebus javanicus. Spesies ini mempunyai nama sinonim Nycticebus coucang javanicus dan Nycticebus ornatus. Hewan endemik pulau Jawa terkadang dikenal juga sebagai malu-malu, muka, atau oces.

Diskripsi Fisik dan Perilaku

Panjang tubuh kukang jawa, baik jantan maupun betina, berkisar antara 280-320 mm. Ekornya relatif pendek dengan panjang sekitar 10-20 mm. Kukang jawa jantan dewasa mempunyai berat sekitar 575 gram, sedangkan betinanya seberat 750 gram.

Pola wajah kukang jawa khas. Bulu pada bagian moncong dan dahi berwarna putih. Pada daerah  mata dan telinga, berwarna lebih gelap. Juga pola garis gelap memanjang yang terdapat mulai dari atas kepala hingga ke belakang. Sedangkan warna rambut tubuhnya kelabu keputih-putihan.

Kukang Jawa

Kukang Jawa

Sebagaimana jenis kukang lainnya, javan slow loris ini merupakan hewan nokturnal (aktif di malam hari). Kukang juga hewan arboreal, menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon. Pergerakan kukang lambat dan tidak agresif. Untuk berpindah antar pohon mereka tidak melompat namun hanya merambat. Selebihnya mereka cenderung diam. Karena pergerakannya yang lambat kukang kerap disebut ‘malu-malu’.

Meskipun pergerakannya lambat, namun saat berburu makanan, kukang jawa mampu bergerak lincah. Makanan kukang jawa antara lain buah-buahan, serangga, kadal, tikus, dan telur.

Habitat kukang jawa (Nycticebus javanicus) meliputi hutan primer dan hutan sekunder, hutan bambu, hutan bakau, hingga di daerah perkebunan. Daerah persebarannya meliputi pulau Jawa bagian barat dan tengah seperti di Banten, Jawa Barat, dan beberapa kawasan di Jawa Tengah. Beberapa kawasan yang menjadi tempat tinggalnya diantaranya adalah Taman Nasional Ujung Kulon, TN Gede Pangrango, TN Halimun Salak, gunung Slamet, dan Dieng.

Populasi dan Konservasi Kukang Jawa

Diantara berbagai jenis kukang, kukang jawa merupakan spesies yang paling terancam kepunahan. Oleh IUCN Red List primata pemalu ini dikategorikan dalam status keterancaman tertinggi, Critically Endangered. Oleh CITES, bersama dengan kukang besar dan kukang borneo, kukang jawa didaftar dalam Apendiks I. (Baca: Daftar Mamalia Indonesia dalam Apendiks I CITES).

Kukang jawa bahkan masuk dalam daftar Top 25 Most Endangered Primates (25 Primata Terlangka di Dunia) edisi edisi 2008-2010 dan 2012-2014. Daftar ini dirilis oleh IUCN Species Survival Commission Primate Specialist Group bersama International Primatological Society (IPS), Conservation International (CI), dan Briston Conservation and Science Foundation.

Dalam 24 tahun terakhir, menurut studi IUCN, populasi kukang jawa mengalami penurunan hingga 80 persen. Penurunan populasi ini diakibatkan oleh hilangnya habitat akibat kerusakan hutan dan alih fungsi hutan, serta maraknya perburuan kukang untuk dijadikan hewan peliharaan.

Kukang banyak diperjualbelikan di pasar-pasar hewan, pasar burung, hingga jual beli online (Baca: Jual Beli Binatang Langka). Banyak yang tertarik untuk memeliharanya lantaran tingkah lakunya yang terkesan malu-malu dan jinak. Padahal kukang merupakan binatang buas, bertaring dan berkuku tajam, bahkan mempunyai bisa.

Aktifitas perburuan dan jual beli kukang merupakan hal ilegal. Selain tercatat sebagai spesies Critically Endangered (IUCN Red List) dan masuk Daftar Apendiks I CITES, kukang jawa termasuk salah satu binatang yang dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah No 7 tahun 1999.

Klasifikasi ilmiah : Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mamalia. Ordo: Primata. Famili: Lorisidae. Genus: Nycticebus. Spesias: Nycticebus javanicus.

Referensi dan gambar: 
www.iucnredlist.org/details/39761/0; 
www.cites.org; 
en.wikipedia.org/wiki/Javan_slow_loris; 
Gambar : wikipedia

Baca artikel tentang hewan langka lainnya :

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di primata, satwa dan tag , , , . Tandai permalink.

7 Balasan ke Kukang Jawa Paling Terancam Punah

  1. ysalma berkata:

    Kukang memang binatang yang kelihatan sangat imut,
    dan menggoda untuk dijadikan hewan peliharaan,
    ternyata terancam punah 😦

  2. Abdurrazaq berkata:

    Informasi yang berharga sekali. Semoga pihak – pihak yang terkait segera mengambil langkah untuk menyelamatkan hewan ini.

  3. indra berkata:

    kukang seperti ini sudah jarang di temui, hampi ada di penangkaran pun banyak yang mati kalo di kembalikan ke hutan lagi.

  4. turut prihatin, kukang memang harus dijaga

  5. Lidya berkata:

    imut kukangnya 🙂

  6. Pamiarsa Tea berkata:

    Sekitar 5 tahun ke belakang setiap saya melewati jalur cadas pangeran, daerah sumedang jawa barat, pasti ada saja orang yang menjual satwa imut ini di pinggir jalan, kalo sekarang gak tahu masih suka ada enggak.. kasihan mereka tidak sadar kalo kukang hewan yang sangat terancam punah.

  7. dar anto berkata:

    tak pikir bukan kukang saja bos.. hewan yang terancam punah. ayam pun juga bisa begitu. allah swt buat hewan itu buat manusia .. nah!.. sekarang.. tinggal kita menyingkapinya gimana? 20 tahun lagi sapi pun bisa langka bro. wong ini aja.. daging sapi naik.. iya to? nie sama sama makluk allah swt lho..

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.