Burung kutilang atau Pycnonotus aurigaster, bisa dibilang sebagai jenis burung cucak yang paling populer di Indonesia. Burung Cucak Kutilang masih dengan mudah dijumpai di beberapa daerah, terutama di Jawa. Dan nama burung kutilang sendiri cukup populer, terutama dengan adanya sebuah lagu anak-anak berjudul “Kutilang”.
Nama resmi burung kutilang di Indonesia adalah Cucak Kutilang. Di Sunda burung dari famili Pycnonotidae (merbah atau cucak-cucakan) ini dikenal sebagai cangkurileung. Sedang di Jawa dinamai sebagai ketilang atau genthilang. Dalam bahasa Inggris burung ini disebut Sooty-headed Bulbul. Nama latin hewan ini adalah Pycnonotus aurigaster (Jardine & Selby 1837) dengan sekitar 9 anak jenis yang dikenal saat ini.
Tubuh cucak kutilang berukuran sedang, dengan panjang tubuh sekitar 20 cm. Sisi bagian atas tubuh (punggung dan ekor) berwarna coklat kelabu, sedangkan sisi bawah (tenggorokan, leher, dada, dan perut) berwarna putih keabu-abuan. Memiliki topi, dahi, dan jambul berwarna hitam. Memiliki tunggir (bagian muka ekor) berwarna putih, serta penutup pantat berwarna kuning jingga.
Burung jantan umumnya memiliki tubuh yang lebih kecil namun memiliki jambul yang lebih tinggi dibanding betina. Suara kicauan burung jantan terdengar lebih nyaring dan lantang serta lebih rajin berkicau dibanding betinanya.
Sebagaimana jenis burung merbah lainnya, makanan utama kutilang adalah buah-buahan yang lunak, meskipun juga memakan berbagai jenis serangga kecil. Terlihat sering berkelompok, baik dengan sesama jenis burung kutilang maupun dengan aneka jenis burung merbah lainnya. Burung bernama latin Pycnonotus aurigaster ini terkenal ribut dan aktif bergerak. Suara kicauannya terdengan nyaring namun merdu dengan suara “cuk-cuk”, dan “cang-kur” yang diulangi cepat.
Membuat sarang dari anyaman daun rumput, tangkai daun, atau ranting yang halus yang disusun seperti cawan. Sekali berbiak burung cucak kutilang bertelur sebanyak 2-3 butir. Telurnya berwarna kemerah-jambuan dengan bintik halus berwarna ungu dan abu-abu.
Habitat cucak kutilang meliputi hampir semua habitat mulai dari pepohonan terbuka, tepi hutan, semak belukar, vegetasi sekunder, tepi jalan, pekarangan, kebun, hingga taman-taman di perkotaan. Umumnya tersebar mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1.500 m dpl.
Burung cucak kutilang merupakan burung asli pulau Jawa, Indonesia. Daerah sebarannya meliputi Kamboja, China, Hongkong, Indonesia, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia dijumpai sebagai burung asli di pulau Jawa dan Bali. Sedangkan di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, menjadi burung feral (dibawa manusia) sebagai hasil introduksi.
Anakjenis (subspesies) cucak kutilang yang dikenal antara lain:
- Pycnonotus aurigaster aurigaster (Vieillot, 1818), mendiami Jawa dan Bali.
- Pycnonotus aurigaster chrysorrhoides (Lafresnaye, 1845), mendiami China bagian tenggara.
- Pycnonotus aurigaster dolichurus Deignan, 1949, mendiami Vietnam
- Pycnonotus aurigaster germani (Oustalet, 1878), mendiami Thailand (bagian tenggara), Kamboja dan Indochina Selatan
- Pycnonotus aurigaster klossi (Gyldenstolpe, 1920), mendiami Myanmar bagian tenggara dan Thailand bagian utara
- Pycnonotus aurigaster latouchei Deignan, 1949, tersebar di China bagian selatan, Myanmar, Thailand, Laos, dan Vietnam
- Pycnonotus aurigaster resurrectus Deignan, 1952, mendiami Vietnam sebelah utara dan China sebelah tengara
- Pycnonotus aurigaster schauenseei Delacour, 1943, mendiami Myanmar bagian selatan dan Thailand bagian barat-daya.
- Pycnonotus aurigaster thais (Kloss, 1924), mendiami Thailand bagian tengah dan tenggara dan Laos bagian tengah.
Populasi burung kutilang memang mengalami tren penurunan. Namun dengan daerah sebaran yang cukup luas dan jumlah populasi yang cukup besar, Birdlife Internasional menilai belum mendekati ambang rentan. IUCN Redlist pun hanya memasukkannya dalam status konservasi Least Concern (LC, Risiko Rendah).
Di Indonesia, burung yang disebut juga sebagai cangkurileung, ketilang, atau genthilang ini tidak termasuk burung yang dilindungi. dan meskipun populasinya menurun bai akibat degradasi lingkungan maupun penangkapan dan jual beli hewan, Si Cucak Kutilang masih kerap terlihat.
Klasifikasi Ilmiah Cucak Kutilang. Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Aves. Ordo: Passeriformes. Famili: Pycnonotidae. Genus: Pycnonotus. Spesies: Pycnonotus aurigaster (Jardine & Selby 1837).
Referensi dan gambar: http://www.iucnredlist.org/details/22712699/0 http://www.birdlife.org/datazone/species/factsheet/22712699 http://www.kutilang.or.id/2011/11/25/cucak-kutilang http://orientalbirdimages.org
Baca artikel tentang burung Indonesia lainnya:
Di rumah kakek saya di desa masih punya burung kutilang bro. Tapi sekarang sudah di jual 😛
Mas Boleh minta no/pin yg bisa dihubungi?
Lihat halaman kontak, Bro
ya, sudah dilihat emang kenapa?
paman gw nernak burung kutilang, udh bs bli tanah rmh n motor gan.. busyet dah hrganya dasyat bgt
harus tekun sih menurut saya kalau menurut saya miara burung ini, bener gan?
GAK BENER AKU PUNYA BURUNG AJA AKU MAU LEPASIN.
setuju gan, menguntungkan banget nih burung yang satu ini
Dulu saya pernah melihara, jinak, kayak merpati, kalau dilepas pulang sendiri…
Masak Aku Mau Dong .
Burungnya berisik banget tapi banyak yg suka nih
Iya Nih Berisik
Banyak juga ya jenis burung kutilang
Di daerah saya masih banyak dijumpai burung kutilang ini, mungkin tidak setenar burung cucak lainnya, jadi burung ini masih banyak tersedia di alam.
Iya Setuju Nih
Dulu juga pernah saya miara beberapa dari jenis burung untuk hiasan dirumah, terutama burung kakatua dan perkutut aja tuh brother. Tapi kalau sekarang sih hanya tinggal si kakatua sendirian.. Xixixi.. 😀
klo di tempat ane burung kutilang ini peminatnya sdkit, lbih mengarah ke burung Cendet
Dulu pernah punya burung kutilang tapi udah mati krena gak bisa ngerawatnya hehe