Energi surya atau matahari di Indonesia. Energi surya adalah energi yang berupa panas dan cahaya yang dipancarkan matahari. Energi surya (matahari) merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling penting. Indonesia mempunyai potensi energi surya yang melimpah. Namun melimpahnya sumber energi surya di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal.
Matahari adalah sumber energi yang memancarkan energi sangat besarnya ke permukaan bumi. Permeter persegi permukaan bumi menerima hingga 1000 watt energi matahari. Sekitar 30% energi tersebut dipantulkan kembali luar angkasa, dan sisanya diserap oleh awan, lautan, dan daratan. Jumlah energi yang diserap oleh atmosfer, lautan, dan daratan bumi sekitar 3.850.000 eksajoule (EJ) per tahun. Untuk melukiskan besarnya potensi energi surya, energi surya yang diterima bumi dalam waktu satu jam saja setara dengan jumlah energi yang digunakan dunia selama satu tahun lebih.
Berbagai sumber energi terbarukan lainnya, semisal energi angin, biofuel, air, dan biomassa, berasal dari energi surya. Bahkan sumber energi fosil pun terbentuk lewat bantuan energi matahari. Hanya energi panas bumi dan pasang surut saja yang relatif tidak memperoleh energi dari matahari.
Salah satu cara untuk memanen radiasi panas dan cahaya yang dipancarkan matahari menjadi listrik adalah dengan memanfaatkan teknologi termal dan teknologi sel surya atau sel photovoltaic. Teknologi termal biasanya digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian dan perikanan, memasak (kompor surya), dan memanaskan air. Sedangkan sel surya merupakan alat untuk mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dengan teknologi sel surya (photovoltaic) energi surya diubah menjadi energi listrik yang bisa digunakan untuk berbagai hal.
Dengan potensinya yang sangat besar tersebut, energi surya diyakini menjadi sumber energi utama di masa depan. Apalagi dengan beberapa keunggulan energi surya seperti energi surya merupakan sumber yang hampir tak terbatas dan ramah lingkungan. Yang hingga kini masih menjadi kendala adalah teknologi sel surya dan media penyimpanan yang masih sangat mahal dan memiliki kemampuan yang terbatas.
Sebagai negara yang berada di kawasan khatulistiwa, potensi energi surya di Indonesia sangat besar. Indonesia memiliki sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp energi surya. Sayangnya, seperti berbagai energi terbarukan lainnya, energi surya ini belum dimanfaatkan secara optimal. Dari total potensi energi surya tersebut, Indonesia baru memanfaatkan sekitar 10 MWp.
Bagi Indonesia, energi surya menjadi salah satu alternatif energi terbaik. Dengan potensinya yang besar akan mampu melepaskan Indonesia dari ketergantungan terhadap sumber energi konvensional. Energi surya pun cocok diterapkan pada daerah-daerah terpencil maupun pulau-pulau kecil di Indonesia. Pemanfaatan energi surya menjadi salah satu sumber energi alternatif ini bisa dilakukan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) maupun Solar Home System (SHS), yaitu pemanfaatan skala rumahan.
Beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia antara lain :
- Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kabupaten Karangasem dan Bangli, Bali dengan kapasitas masing-masing 1 MW
- PLTS di pulau-pulau Nusa Tenggara Barat yang meliputi Pulau Gili Trawangan berkapasitas 600 kWp, Pulau Gili Air (160 kWp), serta Pulau Gili Meno (60 kWp), dan di Pulau Medang, Sekotok, Moyo, Bajo Pulo, Maringkik, dan Lantung dengan total kapasitas 900 kWp.
- PLTS di Nusa Tenggara Timur yang meliputi PLTS Raijua (Kabupaten Sabu Raijua) berkapasitas 150 kilo kWp, PLTS Nule (Kab. Alor) berkapasitas 250 kWp, PLTS Pura (Kab. Alor) berkapasitas 175 kWp, dan PLTS Solor Barat (Kab. Flores Timur) berkapasitas 275 kWp.
Dengan krisis energi dan listrik serta masih bergantungnya pada sumber energi konvensional, padahal sumber bahan bakar fosil semakin habis, Indonesia seharusnya mulai serius memanfaatkan energi surya. Mendorong penelitian-penelitian untuk meningkatkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya sehingga potensi 112.000 GWp energi surya yang dimiliki oleh Indonesia dapat dimanfaatkan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia. Memanen energi surya menjadi energi terbarukan yang murah, ramah lingkungan, dan menjangkau seluruh pelosok negeri.
Baca artikel tentang lingkungan hidup dan energi lainnya :
- Kelebihan dan Kekurangan Energi Geothermal
- Energi Panas Bumi (Geothermal Energy) di Indonesia
- Gerakan Nasional Hemat Energi (BBM dan Listrik)
- 8 Sumber Energi Terbarukan di Indonesia
- Energi Terbarukan di Indonesia
- 2012 Adalah Tahun Internasional Energi Terbarukan
Referensi dan gambar : www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-energi-surya.html id.wikipedia.org/wiki/Energi_surya www.pln.co.id/blog/pln-operasikan-4-pembangkit-listrik-tenaga-surya-di-ntt teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/prinsip-kerja-sel-surya www.kendaraanlistrik.net/2013/06/bali-digadang-untuk-kembangkan-plts.html www.kendaraanlistrik.net/2012/10/pln-7-plts-baru-di-ntb.html teknologi.news.viva.co.id/news/read/439468-energi-alternatif-masih-sulit-dipopulerkan-di-indonesia (gambar)
iya juga ya, apalagi pas musim kemarau nanti, pasti energi surya ini bisa sangat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. 🙂
sebenarnya apabila dibandingkan PLTS, pembangkit listrik tenaga angin lebih cocok dengan iklim Indonesia. Karena investasinya jauh lebih murah dibandingkan PLTS dan wattnya lebih besar…. di US, Belanda, dan negara maju lainnya, penerapan PLT Angin lebih banyak dibandingkan PLTS
Ping balik: Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia | Alamendah's Blog
Selamat siang. apakah ada PLTS yang bisa memakai komputer Pc sebanyak 20 unit serta Lampu lampu? Dan bisa bergabung jadi agen perusahaan anda? Tks
Trimakasih 😊 untuk Informasinya sangat menarik dan membantu sebagai bahan pembelajaran untuk Negara sendiri
Salam dari Jerman 🙂