Elang-alap Jambul atau Accipiter trivirgatus menjadi salah satu burung pemangsa yang diminati para pencinta burung. Elang-alap Jambul atau disebut juga sebagai Elang Burik merupakan burung dari famili Accipitridae yang mulai langka dan dilindungi di Indonesia. Meskipun dilindungi ternyata tidak menyurutkan para pencinta burung untuk menjadikan Elang-alap Jambul sebagai hewan peliharaan.
Elang-alap Jambul menjadi satu dari sekitar 17 jenis burung Elang-alap (Accipiter sp.) yang mendiami Indonesia. Nama latin hewan ini adalah Accipiter trivirgatus (Temminck, 1824). Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Crested Goshawk. Sedangkan di Indonesia, selain dinamai Elang-alap Jambul juga disebut sebagai Elang Burik (Pontianak) dan Sikko (Jawa).
Deskripsi Fisik dan Perilaku Elang-alap Jambul
Elang-alap Jambul atau Crested Goshawk (Accipiter trivirgatus) berukuran cukup besar, sekitar 30-46 cm. Rentang sayapnya mencapai 54-79 cm dengan berat tubuh dewasa berkisar antara 224-450 gram. Tubuhnya terlihat tegap dengan jambul yang terlihat jelas sebagai ciri khasnya.
Burung Elang-alap Jambul jantan dewasa memiliki bulu berwarna coklat abu-abu pada bagian atas tubuh dan garis-garis pada sayap dan ekor. Bulu bagian bawah tubuh berwarna merah karat. Bulu dada bercoretan hitam serta memiliki garis hitam tebal yang melintang pada bagian berut dan paha yang putih. Bulu di leher berwarna putih dengan strip hitam, serta adanya dua strip kumis.
Pada burung Elang-alap Jambul (Crested Goshawk) betina sedikit berbeda dengan bulu bagian atas yang lebih pucat. Bulu bagian bawah berwarna coklat dengan coretan dan garis-garis melintang.
Makanan utamanya adalah burung kecil, kadal, mamalia kecil, katak, hingga tikus. Mengintai mangsanya dengan bertenger di dahan yang rendah atau terbang di atas daerah terbuka. Suara burung ini berupa pekikan melengking atau lolongan panjang serupa bunyi ” hi-hi-hi-hi-hi” atau “wliik wliik wliik ciwliik ciwlik (ciwlik)”.
Burung Elang-alap Jambul (Accipiter trivirgatus) membuat sarang berukuran besar hingga diameter 50 cm dengan kedalaman 30 cm. Sarang terbuat dari ranting dan dedaunan. Terletak di cabang pohon yang agak tersembunyi dengan ketinggian antara 9-40 meter dari tanah. Sarang tersebut akan dipakai hingga berulang kali. Dalam sekali musim kawin, burung betina bertelur sekitar 1-2 butir yang dierami selama 34 hari.
Habitat, Persebaran, Populasi, dan Konservasi Elang-alap Jambul
Burung pemangsa dari famili Accipitridae ini merupakan burung asli Indonesia. Di Indonesia dapat dijumpai di pulau Sumatera, Nias, Kepulauan Meranti dan Bengkalis (Riau), Natuna, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Sedangkan persebaran secara global, selain di Indonesia pun mendiami Bhutan, Brunei Darussalam, Filipina, China, India, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Persebaran berdasarkan rasnya meliputi A.t. layardi (Sri Lanka), A.t. peninsulae (India), A.t. indicus (India, Nepal, hingga Indochina dan Semenanjung Malaysia), A.t. formosae (Taiwan), A.t. trivirgatus (Sumatra), A.t. niasensis (Nias), A.t. javanicus (Jawa, Bali), A.t. microstictus (Kalimantan), A.t. palawanus (Filipina, Natuna), A.t. extimus (Filipina), A.t. castroi (Luzon Filipina).
Habitatnya adalah hutan primer, baik hutan hujan tropis maupun hutan gugur, dan hutan sekunder hingga daerah perkebunan.
Populasinya tidak diketahui secara pasti namun BirdLife.org memperkirakan jumlahnya pada kisaran 10.000 ekor. Populasi burung Elang-alap Jambul (Crested Goshawk) mengalami penurunan yang diakibatkan oleh penurunan kualitas dan kerusakan habitat.
Didasari oleh luasnya daerah persebarannya, meskipun mengalami tren penurunan populasi namun Elang-alap Jambul (Accipiter trivirgatus) dalam Daftar Merah IUCN masih diklasifikasikan sebagai spesies Least Concern (Beresiko Rendah). Sedangkan oleh CITES dimasukkan dalam daftar Appendix II. Di Indonesia sendiri burung Elang-alap Jambul termasuk salah satu burung yang dilindungi melalui PP. Nomor 7 Tahun 1999.
Meskipun termasuk burung yang dilindungi oleh pemerintah, namun Elang-alap Jambul (Accipiter trivirgatus) makin marak saja dipelihara oleh para pencinta burung predator atau Bird of Prey. Padahal memelihara hewan yang dilindungi adalah pelanggaran.
Klasifikasi Ilmiah Elang-alap Jambul. Kerajaan : Animalia. Filum : Chordata. Kelas : Aves. Ordo : Accipitriformes. Famili : Accipitridae. Genus : Accipiter. Spesies : Accipiter trivirgatus (Temminck, 1824).
Baca artikel tentang burung dan hewan lainnya :
- Elang-alap Halmahera (Accipiter henicogrammus) Endemik Maluku
- Elang Wallace (Nisaetus nanus) Si Coklat Berjambul
- Elang Bondol Maskot Kota Jakarta yang Makin Langka
- Elang Jawa yang Langka
- 54 Jenis Burung Hantu di Indonesia
Referensi dan gambar : www.birdlife.org/datazone/speciesfactsheet.php?id=3420 www.iucnredlist.org/details/22695462/0 raptorindonesia.org/elang-alap-jambul www.kutilang.or.id/burung/konservasi/elang-alap-jambul ibc.lynxeds.com (gambar)