Jewawut (Jawawut), Tanaman Pangan yang Terabaikan

Jewawut, Jawawut, Juwawut, atau Sekoi merupakan salah satu tanaman pangan. Tanaman milet (sejenis serealia berbiji kecil) ini pernah menjadi makanan pokok di berbagai negara di dunia (termasuk beberapa daerah di Indonesia) sebelum budidaya padi dikenal. Sayangnya, Jawawut atau Jewawut mulai dilupakan dan terabaikan. Padahal tanaman pangan ini memiliki kandungan nutrisi (protein dan kalsium) yang lebih baik ketimbang beras.

Nama resmi tanaman ini di Indonesia (sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah Jawawut. Namun dikenal juga sebagai Jewawut atau pun Juwawut. Di beberapa daerah di Indonesia pun dikenal dengan berbagai nama lokal yang berbeda-beda. Nama-nama lokal tersebut diantaranya adalah jawa (Palembang); jaba ikur (Batak); jaba uré (Toba); jĕlui (Riau); sĕkui (Melayu); sĕkuai, sakui, sakuih (Minangkabau); randau (Lampung); dan jawae (Dayak).

Juga disebut jawawut, kunyit, sekul (Sunda); jawawut, juwawut, otèk (Jawa); jhaba, jhaghung jhaba, jhabalèk (Madura); jawa sĕmi, jawawut (Bali). Atau sebagai botai, boté, wotei, batung, wetung, gětung (Sulawesi Utara); batang, bětěng, wětěng, bané, bailo, wailo (Sulawesi Selatan); botoh, sain (Timor); hotong, atong, hetene, hetenu (Ambon); hétan (Wetar); wetan (Solor); botan (Kai, Tanimbar); bètèn, fètèn (Buru); bobootĕné, botĕmé (Halmahera); futu (Ternate dan Tidore).

Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Foxtail Millet, Dwarf Setaria, dan Foxtail Bristle Grass. Sedangkan nama latin tanaman ini adalah Setaria italica (L.) P.Beauv. Nama ilmiah ini memiliki banyak nama sinonim seperti Alopecurus caudatus Thunb., Chaetochloa germanica (Mill.) Smyth, Chamaeraphis italica (L.) Kuntze, Echinochloa erythrosperma Roem. & Schult., Ixophorus italicus (L.) Nash, Oplismenus intermedius (Hornem.) Kunth, Panicum chinense Trin., Panicum germanicum Mill., Panicum italicum L., Paspalum germanicum (Mill.) Baumg., Pennisetum macrochaetum J.Jacq., Setaria globulare J. Presl, Setaria panis Jess., Setariopsis italica (L.) Samp., dan lain-lain.

Jawawut merupakan jenis tanaman pangan yang telah dibudidayakan sejak tahun 5000 Sebelum Masehi di Cina dan 3000 SM di Eropa. Diduga Jewawut tersebar di Indonesia sudah sejak 3000-an tahun silam yang dibawa oleh masyarakat Tiongkok saat bermigrasi.

Jewawut (Setaria italica (L.) P.Beauv.)

Jawawut atau Jewawut (Setaria italica (L.) P.Beauv.). Foto : Eko Rusdianto

Jawawut (Setaria italica (L.) P.Beauv.) merupakan tanaman golongan rumput. Tumbuh semusim. Rumpunnya rapat dengan tinggi sekitar 60-120 cm. Memiliki perakaran yang rapat rapat, dengan akar tunjang yang muncul dari buku paling bawah. Batang tegak, ramping, kadang-kadang bercabang, membentuk malai dari pucuk bagian bawah. Daunnya tunggal, berseling, berbentuk garis atau pita dengan panjang antara 16-32 cm dan lebar  1,5-2,5 cm. Di bagian ujung daun  meruncing.

Perbungaan Jawawut berupa malai menyerupai bulir dengan panjang antara 8-18 cm. Tangkai malai sepanjang 25-30 cm, tegak atau melengkung. Bulirnya kecil, hanya sekitar 3mm diameternya, bahkan ada yang lebih kecil. Warna bulir beraneka ragam, mulai dari hitam, ungu, merah, sampai jingga kecoklatan.

Jewawut tumbuh di daerah semi kering dengan masa pertumbuhan sekitar 3-4 bulan. Kurang tahan terhadap genangan dan rentan terhadap periode musim kering yang lama. Di daerah tropis, tanaman ini dapat tumbuh hingga ketinggian 2000 meter dpl. Tanaman pangan ini dapat tumbuh baik pada pelbagai jenis tanah, mulai tanah berpasir hingga tanah liat yang padat. Bahkan tetap tumbuh pada tanah miskin hara atau tanah pinggiran sekalipun.

Jewawut atau Juwawut pernah menjadi bahan pangan penting di Asia, Eropa bagian tenggara, dan Afrika bagian utara. Proses pengolahannya seperti cara pengolahan padi menjadi beras hingga nasi. Terkadang bulir-bulirnya dihaluskan menjadi tepung terlebih dahulu.

Jawawut atau Jewawut (Setaria italica (L.) P.Beauv.)

Jawawut atau Jewawut (Setaria italica (L.) P.Beauv.). Foto : Eko Rusdianto

Beberapa daerah di Indonesia tercatat pernah menggunakan Jawawut sebagai pokok. Banyak dibudidayakan di Enrekang (Sulawesi Selatan), Pulau Rote, Pulau Sumba, dan berbagai daerah lainnya. Namun keberadaannya kini mulai tergantikan oleh beras. Bahkan kerap sebagai dianggap makanan kuno dan ‘tidak berkelas’ di banding beras.

Padahal berbagai studi mengungkapkan kandungan nutrisi Juwawut lebih baik dibanding jagung dan beras. Kandungan gizi yang dipunyainya meliputi karbohidrat 84,2%, protein 10,7%, lemak 3,3%, serat 1,4%, Ca 37 mg, Fe 6,2 mg, vitamin C 2,5, vitamin B1 0,48, dan vitamin B2 0,14.

Selain sebagai bahan makanan, Jawawut pun kerap dipergunakan sebagai pakan ternak (daunnya) dan sebagai pakan burung.

Sayangnya, kini budidaya Juwawut semakin sedikit. Bahkan telah menjadi tanaman yang sulit ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Padahal dengan kekayaan nutrisi yang dikandungnya, Jawawut akan dapat menopang ketahanan pangan di Indonesia. Bukannya sekedar menjadi pakan burung atau bahkan terabaikan keberadaannya.

Klasifikasi Ilmiah Jawawut : Kerajaan : Plantae. Divisi : Tracheophyta. Kelas : Liliopsida. Ordo : Poales. Famili : Poaceae. Genus : Setaria. Spesies : Setaria italica (L.) P.Beauv.

Referensi dan gambar:
www.theplantlist.org/tpl1.1/record/kew-442451
www.catalogueoflife.org/col/details/species/id/b756b0bef87012d561a528da9a412088
www.kew.org/data/grasses-db/www/imp09372.htm
www.mongabay.co.id/2015/05/03/terabaikan-tanaman-pangan-ini-lebih-bernutrisi-dari-beras

Baca artikel tentang lingkungan dan tumbuhan lainnya:

Iklan

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di flora dan tag , , , . Tandai permalink.

8 Balasan ke Jewawut (Jawawut), Tanaman Pangan yang Terabaikan

  1. alrisblog berkata:

    Waktu kecil saya sering lihat tanaman ini di padang rumput waktu gembalain sapi.

  2. Memang Indonesia kaya dengan tanaman yang unik dan berguna bagi kesehatan. Trims informasinya. Saya juga mengulas ragam tanaman di geriaherbal.com.

  3. wsc biolo berkata:

    kok ga ada yang mau ngembangin

  4. Haidir Amin berkata:

    Di kampungku skrg nama Desanya Baruta Lestari, Buton-Sulawesi Tenggara. Masa kecilku, kami sering menkonsumsi Woto alias Jewawut ini… skrg woto telah pergi entah kemana lg….

  5. Daniel Hanaedi berkata:

    Info ttg jewawut atau millet ini saya butuhkan utk menyusun makanan harian yg menyehatkan. Jewawut bersama dg berbagai whole grains lainnya seperti brown rice, ketan putih, jagung, lentil, kacang hijau, kacang merah dll ; adalah sumber terbaik protein, berbagai mineral penting , fibre , vitamin B1, B2, B6, B12. Salam Sehat dan Many thanks.

  6. norma berkata:

    makasih info nya aku berencana mau mengolah nya menjadi makanan atau minuman yang akan aku jual di pameran makanan nusantara di Lombok dalam waktu dekat ini . aku sangat butuh nama tanaman ini . kalau di daerah saya kalimantan nama nya jagag .kebetulan di kalimantan mulai membudidayakan lagi tanaman ini yg hampir punah .
    thanks

  7. Bunga valentin berkata:

    apa rasa dari jewawut

  8. mutohar berkata:

    untuk saat ini daerah yang banyak ditemui juwawut ini dimanaya?

Tulis Komentar Sobat

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.