Elang Wallace atau Nisaetus nanus merupakan salah satu jenis elang dari famili (suku) Accipitridae yang asli Indonesia. Burung pemangsa dengan bulu didominasi warna kuning dan putih ini mempunyai ciri khas jambul di kepalanya.
Elang Wallace di Indonesia terkadang disebut juga sebagai Elang Biliton. Nama latin hewan ini adalah Nisaetus nanus (Wallace, 1868) dengan sinonim Spizaetus nanus Wallace, 1868. Dalam bahasa Inggris dinamai sebagai Wallace’s Hawk-Eagle.
Elang Wallace masih berkerabat dekat dengan Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), dan Elang Flores (Nisaetus floris).
Diskripsi Ciri dan Perilaku
Tubuh Elang Wallace tidak terlalu besar, panjangnya sekitar 45 cm. Bulunya didominasi oleh warna coklat dan putih. Bulu pada kepala dan bagian bawah tubuh berwarna kuning tua kemerah-jambuan. Pada ekornya terdapat tiga garis hitam, serta coretan memanjang yang terdapat di dada dan garis sempit hitam di perut. Selain itu, di kepala terdapat jambul. Iris mata berwarna kuning, paruh berwarna abu-abu, dan kaki berwarna kuning.
Biasa terbang secara berpasangan atau kelompok kecil. Makanannya adalah burung, kelelawar, kadal, dan cicak. Suara burung elang ini berupa lengkingan tinggi menyerupai bunyi “yik-yiii” dengan intonasi naik pada nada kedua,bunyi “hiik” (tunggal) atau “hiik, hiik, ..”, (ganda).
Elang Wallace (Nisaetus nanus) merupakan burung asli Indonesia dengan daerah sebaran meliputi hampir di seluruh pulau Sumatera, Kalimantan, Bangka, dan Nias. Selain itu hidup pula di Sabah, Serawak, Brunei Darussalam, Semenanjung Malaya (Malaysia, dan bagian selatan Myanmar dan Thailand).
Terdapat dua subspesies Elang Wallace. Yang pertama adalah Nisaetus nanus nanus yang mendiami Semenanjung Malaya, Sumatera, dan Kalimantan. Subspesies kedua adalah Nisaetus nanus stresemanni yang hidup di Pulau Nias.
Populasi burung dewasa diperkirakan antara 2.500 hingga 10.000 ekor atau setara dengan populasi total antara 3.500-15.000 ekor. Populasi ini terus mengalami penurunan sejak 10 tahun terakhir atau dalam tiga generasi. Penurunan populasi ini diakibatkan oleh hilangnya habitat, degradasi dan deforestasi sebagai akibat penebangan hutan dalam skala besar, serta pembukaan hutan untuk perkebunan karet dan kelapa sawit.
Status konservasi Elang Wallace berdasarkan IUCN Red List adalah Vulnerable atau Rentan. Penilaian ini didasarkan pada penurunan populasi hingga 30 persen dalam 10 tahun terakhir di habitat aslinya. CITES pun mendaftarnya sebagai spesies Appendix II (dapat diperdagangkan dengan pengaturan yang ketat). Sedangkan di Indonesia, burung Elang Wallace ditetapkan sebagai salah satu burung yang dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999.
Klasifikasi Ilmiah. Kerajaan : Animalia. Filum : Chordata. Kelas : Aves. Ordo : Accipitriformes. Famili : Accipitridae. Genus : Nisaetus. Spesies : Nisaetus nanus.
Referensi dan gambar :
www.birdlife.org/datazone/speciesfactsheet.php?id=3557 www.iucnredlist.org/details/22696186/0 www.kutilang.or.id/burung/konservasi/elang-wallace Gambar : orientalbirdimages.org
Baca artikel tentang burung dan satwa Indonesia lainnya :
Pantas aja masuk burung yang dilindungi, tampilannya menawan hati yang melihatnya 🙂
elangnya cantik dengan jambulnya