Burung Udang-merah Sangihe, Si Mungil Langka

Burung Udang-merah Sangihe, menjadi salah satu burung paling langka di Indonesia. Burung Udang-merah Sangihe (Ceyx sangirensis) pada tahun 2014 ini dimasukkan sebagai spesies Critically Endangered (Kritis), status keterancaman tertinggi dalam Daftar Merah IUCN. Burung Udang-merah Sangihe atau Sangihe Dwarf-kingfisher, selain langka, juga burung endemik yang hanya hidup di Pulau Sangihe, Sulawesi Utara.

Wajar jika burung berukuran kecil mungil ini dianggap sangat langka sehingga didaftar sebagai spesies Critically Endangered. Dari beberapa survey yang dilakukan semenjak tahun 1997, tidak sekalipun burung Udang-merah Sangihe (Ceyx sangirensis) berhasil dilihat.

Nama latin burung ini adalah Ceyx sangirensis (Meyer & Wiglesworth, 1898). Sebelumnya Burung Udang-merah Sangihe dianggap sebagai anakjenis dari Ceyx fallax (Burung Udang-merah Sulawesi). Namun sejak 2014 ini, IUCN memisahkannya sebagai spesies tersendiri sekaligus langsung menempatkannya sebagai spesies Critically Endangered (Kritis). Dalam bahasa Inggris nama burung ini dikenal sebagai Sangihe Dwarf-kingfisher atau Sangihe kingfisher, merujuk pada pulau Sangihe yang dihuni burung ini.

Deskripsi Burung Udang-merah Sangihe

Ukuran tubuh burung Udang-merah Sangihe cukup kecil, sekitar 13 cm. Bulu bagian atas didominasi warna coklat kemerahan, memiliki tagihan berwarna merah terang dengan makota berwarna selang seling hitam biru. Bulu pada sekitar telinga berwarna ungu, serta bulu berwarna putih di belakang telinga dan leher. Punggung bagian bawah dan ekor berwarna biru. Sedangkan bulu bagian perut berwarna jingga. Sekilas burung endemik Pulau Sangihe ini memang mirip dengan saudara dekatnya, Burung Udang-merah Sulawesi (Ceyx fallax), meskipun berukuran sedikit lebih besar.

Burung Udang-merah Sangihe (Ceyx sangirensis)

Burung Udang-merah Sangihe (Ceyx sangirensis)

Burung Udang-merah Sangihe merupakan hewan endemik yang daerah sebarannya terbatas di Pulau Sangihe dan dimungkinkan hidup pula di Pulau Talaud, Sulawesi Utara. Daerah distribusinya kurang dari 560 km2.

Populasi burung endemik ini diyakini sangat langka. BirdLife memperkirakan populasinya tidak mencapai 250 ekor. Saking langkanya, terakhir kali burung ini berhasil diamati adalah pada tahun 1997. Setelahnya, tidak sekalipun terlihat meskipun telah dilakukan beberapa kali survey dan pengamatan (1998-1999, 2003, 2004-2006, 2009, dan 2014) oleh berbagai pihak.

Mengingat populasi dan daerah sebarannya yang sangat terbatas, ditambah dengan ancaman rusaknya habitat di Pulau Sangihe yang terus terjadi, IUCN Redlist memasukkan spesies ini dalam status konservasi Critically Endangered (Kritis).

Di Indonesia, sebenarnya spesies burung ini tidak tertulis dalam daftar burung yang dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999. Namun dalam Peraturan Pemerintah tersebut disebutkan bahwa semua jenis burung dari famili Alcedinidae (Burung udang dan Raja udang) dilindungi maka burung Udang-merah Sangihe pun termasuk salah satu burung yang dilindungi di Indonesia.

Kalsifikasi Ilmiah Burung Udang-merah Sangihe : Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Aves. Ordo: Coraciiformes. Famili: Alcedinidae. Genus: Ceyx. Spesies: Ceyx sangirensis (Meyer & Wiglesworth, 1898).

Baca artikel tentang burung Indonesia lainnya :

Referensi dan gambar :
www.iucnredlist.org/details/45355856/0
www.birdlife.org/datazone/species/factsheet/45355856
www.audubonmagazine.org (gambar)

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di satwa dan tag , , , , , . Tandai permalink.

3 Balasan ke Burung Udang-merah Sangihe, Si Mungil Langka

  1. Lidya berkata:

    warna burungnya cerah bagus pak

  2. dhogel berkata:

    Burung ini pernah saya jumpai,banyak,didaerah hutan subang,sewaktu saya memikat burung,.beberapa kali mendapat burung udang ini,

  3. Pilar berkata:

    Saya ada satu nih baru dapat tapi ndak tau makannya apa ini burung???? Saya di bima ntb

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.