Seriwang Sangihe (Eutrichomyias rowleyi) menjadi salah satu burung langka asal Sulawesi. Seriwang Sangihe merupakan burung endemik Sulawesi yang masuk dalam daftar 19 burung paling langka di Indonesia. Bahkan burung ini pernah hampir dianggap punah setelah hingga seratus tahun lebih tidak pernah terlihat kembali. Saking langkanya, burung Seriwang Sangihe diperkirakan hanya tersisa antara 13-90 ekor saja.
Nama latin hewan ini adalah Eutrichomyias rowleyi. Dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai seriwang sangihe, sedangkan di pulau asalnya dikenal sebagai “Niu”. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan beberapa sebutan seperti Cerulean Paradise-flycatcher, Cerulean Paradise Flycatcher, Caerulean Paradise-flycatcher, Cerulean Paradise-Flycatcher, dan Rowley’s Flycatcher.
Burung ini ditemukan pertama kali oleh Adolf B. Meyer pada tahun 1873 di Pulau Sangihe, Sulawesi Utara. Setelah itu, tidak sekalipun burung ini terlihat kembali. Hingga pada Oktober 1998 (115 tahun kemudian), ditemukan 19 ekor burung seriwang sangihe di lima daerah sekitar dasar Gunung Sahendaruman.
Burung seriwang sangihe berukuran sedang dengan badan sepanjang 18 cm. Bulu tubuhnya (mulai bagian kepala hingga ekor) didominasi warna biru. Warna biru pada bagian atas tubuh cenderung lebih gelap dibanding bulu bagian bawah tubuh yang berwarna biru kepucat-pucatan. Lingkaran pada sekitar mata berwarna biru keputihan sedangkan paruh berwarna kebiruan dengan mandibula bagian atas lebih gelap.
Suara burung seriwang sangihe antara lain nada “tuk” yang keras (suara panggilan) serta kicauan bernada nada “step…..step” yang sangat keras, dan biasanya nada “chew…chew…chew” keras.
Burung seriwang sangihe (Eutrichomyias rowleyi) merupakan hewan endemik Sulawesi. Daerah persebarannya terbatas di pulau Sangihe, Sulawesi Utara. Mendiami habitat hutan primer ketinggian 450 – 750 mdpl. Menyukai daerah pada lereng curam dan lembah hutan di mana terdapat aliran sungai. Pemakan serangga yang menangkap mangsanya saat terbang.
Setelah ditemukan kembali pada tahun 1998, beberapa survey telah dilakukan untuk menghitung jumlah populasi burung endemik Sulawesi ini. Total populasi burung ini diperkirakan pada kisaran 19-153 ekor dengan jumlah burung dewasa berkisar antara 13-90 ekor. Dengan jumlah ini menjadikan burung seriwang sangihe (Eutrichomyias rowleyi) menjadi salah satu burung paling langka di Indonesia.
Karena jumlahnya yang sangat sedikit dengan daerah persebaran yang terbatas pada satu pulau saja, IUCN dan BirdLife International pun memasukkan burung seriwang sangihe dalam status Critically Endangered. Berdasarkan update terbaru IUCN, terdapat 19 spesies burung Indonesia yang dilabeli status Critically Endangered, salah satunya burung ini.
Di Indonesia, seriwang sangihe pun menjadi salah satu burung yang dilindungi berdasarkan PP No 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Klasifikasi Ilmiah : Kerajaan : Animalia. Filum : Chordata. Kelas : Aves. Ordo : Passeriformes. Famili : Monarchidae. Genus : Eutrichomyias. Spesies : Eutrichomyias rowleyi.
Referensi : alamendah.org/2009/12/20/daftar-hewan-burung-langka-dan-terancam-punah; www.birdlife.org/datazone/speciesfactsheet.php?id=6062&m=0; www.kutilang.or.id/burung/konservasi/seriwang-sangihe; www.iucnredlist.org/details/22707085/0 Gambar : orientalbirdimages.org
Baca artikel tentang burung dan lingkungan hidup lainnya :
masih ada ga tuh mas jenis burung itu sekarang
Ping balik: Daftar Lengkap Burung Dilindungi di Indonesia | Alamendah's Blog
Ping balik: Kakatua Tanimbar Jenis Kakatua Terkecil | Alamendah's Blog
Ping balik: Raja-udang kalung-biru, Burung Langka Indonesia | Alamendah's Blog
Di daerahku cukup bnyak burung seriwang sangihe
Aku masih sering menjumpai burung seriwang sangihe di daerah aku.