Owa Kalimantan atau Hylobates albibarbis Lyon, 1911, layak dianggap sebagai ‘kera berjanggut putih’. Karena primata dari famili Hylobatidae ini memiliki bulu berwarna putih yang tumbuh di dagu dan pinggir pipinya. Sebelumnya, Owa Kalimantan dianggap sebagai anakjenis (sub spesies) dari Owa Ungko (Hylobates agilis) tetapi berdasarkan tes DNA kemudian dianggap sebagai spesies tersendiri.
Owa Kalimantan merupakan hewan endemik Indonesia dengan persebaran terbatas di selatan Sungai Kapuas dan barat Sungai Barito, Pulau Kalimantan. Sayangnya, populasi kera ini sangat langka dan dianggap terancam punah. Oleh IUCN Red List dimasukkan dalam daftar spesies Endangered.
Selain dinamai Owa Kalimantan, kera ini kerap disebut juga sebagai Owa Ungko Kalimantan. Dalam bahasa lokal disebut sebagai kalaweit atau kalawet. Sedang dalam bahasa Inggris, owa ini memiliki sebutan Bornean White-bearded Gibbon atau Bornean Agile Gibbon. Nama latin hewan ini adalah Hylobates albibarbis Lyon, 1911.
Owa Kalimantan (Hylobates albibarbis). Gambar @www.filin.vn.ua
Primata tidak berekor ini memiliki tubuh berukuran sedang. Panjang mulai kepala hingga tubuhnya berkisar antara 46,5 – 47,5 cm (jantan) dan 46,5 – 49,7 cm (betina). Berat tubuh jantan sekitar 4,9-6,5 kg, dan betinanya 5,9-6,8 kg.
Ukuran tubuh dan pewarnaan tubuhnya mirip dengan Owa Kalempiau (Hylobates muelleri) maupun Owa Ungo (Hylobates agilis). Tubuhnya memiliki bulu kecoklatan hingga coklat terang. Di bagian atas kepala bagian depan terdapat bulu berwarna cokelat gelap. Alis, tepi pipi, dan dagu berwarna keputihan yang melingkari wajah yang berwarna hitam. bagian dada, perut, sisi dalam tungkai, dan ujung-ujung tangan dan kaki berwarna lebih gelap. Sedang bagian punggung memiliki warna yang lebih terang. Jari-jari kaki dan tangan kehitaman.
Merupakan primata arboreal (lebih banyak hidup di atas pohon) dan diurnal (aktif di siang hari). Sebagai hewan herbivora, Makanan utamanya adalah buah-buahan namun juga memakan dedaunan dan serangga.
Owa Kalimantan (Hylobates albibarbis)
Daerah Sebaran Owa Kalimantan
Sebagai hewan endemik, Owa Kalimantan (Hylobates albibarbis) memiliki daerah sebaran yang terbatas. Mendiami hutan primer dan sekunder di hutan hujan tropis dan hutan rawa gambut yang terdapat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, di selatan Sungai Kapuas dan barat Sungai Barito.
Populasinya diperkirakan tinggal 19.000 ekor dan terus mengalami tren penurunan yang diperkirakan hingga mencapai 50% dalam 30 tahun terakhir. Penurunan populasi dan ancaman kelestarian satwa langka ini diakibatkan oleh rusaknya habitat baik karena pengeringan rawa gambut, penebangan hutan, pembukaan perkebunan kelapa sawit, dan kebakaran hutan. Selain itu juga disebabkan oleh perburuan baik untuk dikonsumsi dagingnya maupun untuk diperdagangkan.
Dengan jumlah populasi, sempitnya daerah persebaran, dan ancaman yang terus berlangsung, IUCN Red List memasukkan Owa Kalimantan (Hylobates albibarbis) sebagai spesies berstatus konservasi Endangered (Terancam Punah) sejak tahun 2008. Bahkan dimungkinkan status ini akan segera dinaikkan menjadi Critically Endangered (Kritis).
Owa Kalimantan atau Kalawet Si Kera Berjanggut Putih ini pun terdaftar dalam CITES Appendiks I sehingga tidak boleh diperdagangkan dalam bentuk apapun (Baca: Daftar Mamalia Indonesia dalam CITES Apendiks I). Di Indonesia jenis owa ini termasuk hewan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.
Klasifikasi Ilmiah Owa Kalimantan. Kerajaan: Animal. Filum: Chordata. Kelas: Mamalia. Ordo: Primata. Famili: Hylobatidae. Genus: Hylobates. Spesies: Hylobates albibarbis Lyon, 1911.
Referensi dan gambar: www.iucnredlist.org/details/39879/0 www.catalogueoflife.org/col/details/species/id/c2429bec5eaa04b908e84e51011f4541 id.wikipedia.org/wiki/Owa_kalimantan alamendah.org/2011/05/08/hewan-mamalia-indonesia-dalam-daftar-cites-apendiks-i gambar: www.arkive.org; www.filin.vn.ua/mammalia/primates/hylobatidae.html; www.iucnredlist.org
Baca artikel tentang hewan dan lingkungan hidup lainnya:
Alamendah's Blog 
Cakep hewannya.