Mengapa ukuran harimau sumatera menjadi yang paling kecil dibandingkan subspesies harimau lainnya? Sebuah pertanyaan sederhana yang cukup menarik dikaji. Sebagaimana kita ketahui, harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929) merupakan subspesies harimau yang paling kecil dibanding kedelapan subspesies lainnya (termasuk yang telah punah).
Ukuran panjang tubuh harimau sumatera ‘hanya’ 160 – 200 cm (jantan) dan 150 – 190 cm (betina). Berat tubuhnya ‘hanya’ 90 – 140 kg (jantan) dan 80 – 90 kg (betina). Ukuran panjang harimau sumatera ini jauh lebih kecil dibanding dengan harimau Amur atau Siberia (Panthera tigris altaica) yang panjang tubuhnya mencapai 270 – 330 cm (jantan) dan 240 – 275 cm (betina).
Bahkan dibanding dengan harimau jawa (Panthera tigris sondaica) dan harimau bali (Panthera tigris balica), dua subspesies harimau yang juga pernah hidup di Indonesia, harimau sumatera masih kalah besar.
Selengkapnya lihat tabel perbandingan ukuran masing-masing subspesies harimau berikut ini.
Di samping ukuran tubuh, harimau sumatera pun menjadi subspesies harimau paling ‘ringan’ kedua setelah harimau bali. Berhubung harimau bali telah dinyatakan punah, saat ini, harimau sumatera menjadi harimau dengan berat badan paling ringan. Berat tubuhnya hanya sepertiga dari harimau siberia.
Mengapa harimau sumatra bisa memiliki ukuran tubuh yang kecil? Harimau Sumatera dipercaya terasing dari kerabat dekatnya di daratan Asia pada 6.000 hingga 12.000 tahun silam. Saat itu permukaan air laut meningkat sehingga memisahkan pulau-pulau di Indonesia, termasuk Sumatera, dari daratan Asia. Hal ini lah yang kemudian menjadikan harimau sumatera harus berdaptasi dengan kondisi pulau Sumatera yang salah satunya adalah berkurangnya ukuran tubuh harimau sumatera.
Menurut para ahli ada beberapa hipotesa yang kemudian menyebabkan harimau sumatera beradaptasi menjadi jenis kucing besar yang paling kecil dibanding saudara-saudaranya yang lain.
- Penyesuaian dengan suhu udara rata-rata
Menurut Teori Bergmann (Bergmann’s Rule, Biolog Jerman) tentang mekanisme adaptasi organisme untuk menjaga atau memancarkan panas tubuh. Organisme, khususnya yang berdarah-panas seperti unggas dan mamalia, yang hidup di daerah beriklim dingin, cenderung memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan individu dari jenis yang sama yang tinggal di daerah panas.
Hal ini karena organisme yang memiliki tubuh besar mempunyai rasio yang lebih antara permukaan tubuh dengan volumenya. Akibatnya panas yang dikeluarkan per volume tubuh akan lebih kecil untuk satwa yang bertubuh besar. Hal ini sangat diperlukan untuk hidup di daerah dingin. Sebaliknya satwa yang hidup di daerah beriklim panas, perlu dapat mengeluarkan panas hasil metabolisme tubuhnya secara lebih efisien dan membantu menyejukkan.
- Ukuran luas pulau yang dihuni
Menurut teori biogeografi, semakin besar ukuran pulau, maka semakin besar pula daya dukung lingkungannya. Pulau yang besar mampu mendukung kehidupan jenis-jenis satwa untuk tumbuh menjadi besar. Meskipun pada teori ini dapat disangkal dengan keberadaan harimau jawa (yang juga telah dinyatakan punah) yang memiliki ukuran tubuh lebih besar ketimbang harimau sumatera. Padahal pulau Jawa lebih kecil dibanding pulau Sumatera.
Baca : Harimau Jawa Sudah Punah?
- Ukuran dan ketersediaan mangsa
Hipotesa lainnya yang mengakibatkan harimau sumatera berukuran paling kecil adalah keberadaan mangsa dan ukuran mangsa. Mangsa harimau sumatera yang berukuran besar di pulau sumatera ternyata lebih sedikit di banding di Jawa. Jika di Jawa memiliki banteng, di Sumatera hanya ada hewan mangsa yang berukuran relatif lebih kecil seperti rusa, kijang, babi hutan, dan lainnya. Ketiadaan satwa mangsa berukuran besar bisa menjadi salah satu faktor penyebab ukuran harimau sumatra yang relatif kecil.
- Tidak adanya kompetitor
Di pulau Jawa, harimau sumatera memiliki kompetitor (pesaing) yang sama-sama karnivora yang berukuran besar yakni macan tutul jawa atau macan kumbang (Panthera pardus melas). Sedangkan di Sumatera, harimau Sumatera menjadi satu-satunya kucing besar yang ada alias tidak memiliki pesaing.
Itulah empat hipotesa yang sekiranya menjadikan harimau sumatera menjadi harimau paling kecil dibandingkan subspesies harimau lainnya.
Klasifikasi Ilmiah Harimau Sumatera. Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Ordo: Carnivora. Famili: Felidae. Genus: Panthera. Spesies: Panthera tigris. Suibspesies: Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929.
Referensi: alamendah.org/2009/08/19/harimau-sumatera-semakin-langka dody94.wordpress.com/2010/11/22/mengungkap-sosok-misterius-harimau-jawa nationalgeographic.co.id/berita/2013/07/harimau-mungil-di-pulau-tropis
Baca artikel tentang harimau sumatera lainnya:
- Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Harimau
- Pemerintah Indonesia Tawarkan Harimau Sumatera Sebagai Peliharaan
- Harimau Sumatera Semakin Langka
- Download Animasi Harimau Bergerak
- Kumpulan Gambar dan Wallpaper Harimau
- Selamat Hari Harimau Sedunia (Global Tiger Day)
- Fakta tentang Harimau (Panthera tigris)
Selain ukuran jumlah harimau sumatra juga udah kecil gan…
Lahan habitatnya juga semakin kecil, habis dibabat buat kebun, terutama kebun sawit.
sekarang jumlah hewan jaguar sudah makin langka, semoga pemerintah bisa melindunginya
harimau sumatera sudah sedikit habitatnya..
Harimau sumatra lebih kecil ya dari pada jenis hariau lainnya… baru tau saya.
Ukuran luas pulau yang dihuni menurut saya yang paling benar, Mengapa?? Coba bandingkan dengan hewan-hewan lain yang sejenis nya dan tinggal di afrika, contohnya badak jawa dengan badak putih, gajah afrika dengan gajah kalimantan atau sumatera. Jika dilihat hewan-hewan asia selalu lebih kecil daripada hewan yang ada di Afrika, Teori Darwin juga menjelaskan keterkaitan antara luas tempat tinggal binatang dengan evolusi ukuran hewan. Jadi bisa disimpulkan, perbandingan luas tempat tinggal sangat berpengaruh kepada ukuran hewan itu sendiri. Semakin besar luas wilayahnya semakin besar pula ukuran hewannya dan berlaku sebaliknya