Cagar Alam Pagerwunung Darupono Kendal

Cagar Alam Pagerwunung Darupono (kadang ditulis juga sebagai Pager Wunung), adalah salah satu Cagar Alam di wilayah Jawa Tengah yang terdapat di Kabupaten Kendal. Cagar Alam Pagerwunung Darupono terkenal dengan koleksi tanaman pohon Jati (Tectona grandis) yang berumur tua, hingga puluhan tahun, dan memiliki ukuran besar. Salah satu koleksi Cagar Alam ini, pohon Jati terbesar dengan lingkar batang mencapai 845 cm.

Secara administrasi, CA Pagerwunung Darupono terletak di wilayah Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan cagar alam sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 115/Menhut-II/2004.

Luas Cagar Alam Pagerwunung Darupono sekitar 33,2 Ha. Berada di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 150-175 meter di atas permukaan laut dan memiliki jenis tanah latosol (inceptisol). Sebagian berupa dataran dengan topografi yang datar dan sebagian lagi memiliki topografi yang bergelombang dan agak berbukit. Kawasan konservasi ini berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Fergusson tergolong dalam tipe iklim C. Rata-rata curah hujan 3.092 mm/tahun dengan suhu rata-rta 28 derajat C.

Cagar Alam Pagerwunung Darupono

Papan Nama Cagar Alam Pagerwunung Darupono. Gambar : andy.web.id/alas-ndarupono.php

Cagar Alam Pagerwunung Darupono

Zulkifli Hasan bersama Hatta Rajasa (saat menjabat sebagai Menhut dan Menko Perekonomian) melihat pohon Jati raksasa di Cagar Alam Pagerwunung Darupono pada 27/01/2014. (Gambar : ppid.dephut.go.id)

Menurut sejarahnya, Cagar Alam Pagerwunung Darupono semula merupakan hutan tanaman jati yang kemudian dibiarkan mengalami proses suksesi sendiri. Kawasan ini menjadi hutan tanaman jati sekitar tahun 1776 hingga 1820. Pada tahun 1933, pemerintah Belanda menetapkannya sebagai Cagar Alam dengan Surat Penetapan GB. No.19 Stbl 965. Keputusan ini kemudian diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 115/Menhut-II/2004.

Potensi flora yang dimiliki oleh Cagar Alam Pagerwunung Darupono, Kendal, Jawa Tengah ini antara lain Jati (Tectona grandis), Sonokeling (Dalbergia latifolia), Bendo (Artocarpus elastica), Kelayu, Jengkol (Archidendron pauciflorum), dan Salam (Syzygium polyanthum) dan lain-lain. Pohon Jati di kawasan ini banyak yang berusia tua. Salah satunya adalah pohon Jati berusia 70 tahun yang memiliki lingkar batang mencapai 8,45 meter.

Selain tumbuhan, Cagar Alam Pagerwunung Darupono, Kendal, memiliki potensi fauna yang melimpah. Beberapa hewan yang tercatat menghuni kawasan konservasi ini diantaranya adalah beberapa jenis mammalia seperti Kijang ( Muntiacus muntjak), Babi Hutan (Sus scrofa), Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis), hingga reptil seperti Biawak (Varanus sp). Juga berbagai jenis burung seperti Sesap Madu (Meliphagidae) dan Kutilang (Pycnonotus aurigaster).

Cagar Alam atau Nature Sanctuary adalah suatu kawasan suaka alam dengan keadaan alam atau ekosistem tertentu yang memiliki kekhasan tumbuhan, satwa, maupun ekosistemnya. Kawasan tersebut perlu dilindungi dan dijaga agar perkembangannya berlangsung secara alami tanpa campur tangan manusia. Cagar Alam Pagerwunung Darupono, Kendal cukup unik mengingat sebelumnya (seratusan tahun silam) merupakan hutan tanaman jati yang kemudian dibiarkan mengalami suksesi sendiri.

Referensi dan gambar :
- BKSDA Jawa Tengah. 2009. Buku Informasi Kawasan Konservasi. Semarang: Balai Konservasi Sumber Daya Jawa Tengah
- www.ldeo.columbia.edu/res/fac/trl/downloads/Publications/D%27Arrigo2006drought.pdf
- ppid.dephut.go.id/berita_foto/browse/163

Baca artikel tentang Cagar Alam dan Kawasan Konservasi lainnya :

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di Indonesia dan tag , . Tandai permalink.

3 Balasan ke Cagar Alam Pagerwunung Darupono Kendal

  1. abu Ahmad Raihan berkata:

    Tetap nyimak. Mohon tulisan hal burung hantu sang pemburu / pemusnah tikus alami

  2. Agung Rangga berkata:

    semoga pemerintah tetap konsen dalam melestarikan cagar alam di Indonesia ya kak. 🙂

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.