Kepuh (Sterculia foetida) adalah sejenis pohon tahunan berukuran besar dan tinggi dengan daun menjari. Pohon kepuh, kepoh, pranajiwa atau kelumpang diyakini mempunyai potensi sebagai bahan biofuel.
Pohon kepuh kini hanya ditemukan di beberapa tempat yang dianggap keramat seperti kuburan, punden ataupun tempat sakral lainnya. Karena itu tanaman kepuh sering dianggap sebagai tanaman “genderuwo”. Apalagi dengan bentuk buahnya yang aneh dan besar hingga disebut pula buah genderuwo.
Tanaman kepuh, selain disebut dengan pranajiwa dan kelumpah juga disebut dengan berbagai nama dalam bahasa daerah seperti halumpang (Batak); kepoh, koleangka (Sunda); kepuh, kepoh, jangkang (Jawa); jhangkang, kekompang (Madura); kepuh, kepah, kekepahan (Bali); kepoh, kelompang, kapaka, wuka, wukak (NTT); bungoro, kalumpang (Makassar); alumpang, alupang, kalupa (Bugis); dan kailupa
furu, kailupa buru (Maluku).
Dalam bahasa Inggris tanaman ini disebut sebagai Hazel Sterculia. Selain itu juga sering disebut sebagai Indian Almond, Indian-Almond, Java Olive, Java Olives, Java-Olive, Peon, Skunk Tree, dan Sterculia Nut.
Diskripsi. Pohon kepuh (Sterculia foetida) mempunyai batang yang tinggi hingga mencapai 40 meter dengan diameter batang bagian bawah hingga mencapai 3 meter. Cabang-cabang tumbuh mendatar dan berkumpul pada ketinggian yang kurang lebih sama, bertingkat-tingkat.
Daun tumbuhan kepuh berupa daun majemuk menjari berbentuk jorong dengan ujung dan pangkal yang runcing. Panjang daunnya berkisar antara 10-17 cm. Bunga terdapat di ujung batang/ranting, pada awalnya bunga berwarna kuning keabuan kemudian menjadi merah.
Buah kepuh besar agak lonjong berukuran 7-9 cm dengan lebar sekitar 5 cm. kulit buah tebal dan keras dengan warna merah kehitaman. Bentuk buahnya yang besar dan aneh oleh sebagaian orang disebut sebagai buah genderuwo, sejenis hantu yang suka menakut-nakuti.
Habitat kepuh adalah dataran rendah hingga ketinggian sekitar 500 meter dpl terutama di daerah kering. Persebaran pohon ini sangat luas, mulai dari Afrika bagian timur, Asia Selatan, Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara (Indonesia) hingga Australia.
Mitos vs Manfaat. Di Indonesia, terutama di Jawa dan Bali, pohon kepuh (Sterculia foetida) sering kali dijumpai tumbuh di daerah-daerah angker dan keramat seperti punden, kuburan, dan tempat-tempat yang jarang didatangi manusia. Lantaran tempat hidupnya dan ukuran batang serta bentuk buahnya, pohon kepuh acapkali dianggap sebagai pohon genderuwo, sebangsa hantu yang suka menakut-nakuti.
Namun dibalik mitos yang angker sebagai tanaman genderuwo, pohon kepuh ternyata memiliki berbagai manfaat. Hampir semua bagian tanaman dari kulit batang, daun atau buah dan bijinya sering dimanfaatkan sebagai campuran jamu. Kulit pohon dan daun dapat digunakan sebagai obat untuk beberapa penyakit antara lain rheumatic, diuretic, dan diaphoretic. Kulit buah Kepuh juga dapat digunakan sebagai bahan ramuan untuk membuat kue dan bijinya dapat dimakan.
Kayu pohon kepuh atau pranajiwa dapat digunakan sebagai konstruksi bangunan, bahan pembuat kapal, kotak kontainer, dan kertas pulp. Biji kepuh mengandung minyak nabati yang terdiri atas asam lemak (asam sterkulat) yang dapat dimanfaatkan sebagai ramuan kosmetik, sabun, shampo, pelembut kain, pewarna alami, dan plastik.
Asam lemak minyak Kepuh juga dapat digunakan sebagai zat adaptif biodiesel (biofuel). Bahkan beberapa masyarakat sejak dulu telah mengolah biji kepuh untuk diambil minyaknya, yang berguna sebagai minyak lampu, maupun minyak goreng.
Sekarang tergantung kita, tetap mau menganggap kepuh (Sterculia foetida) sebagai pohon hantu genderuwo atau tumbuhan dengan berbagai manfaat mulai obat-obatan, kosmetik, hingga bahan biofuel?.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Malvales; Famili: Malvaceae; Genus: Sterculia; Spesies: S. foetida;
Nama binomial: Sterculia foetida L.; Sinonim: Clompanus foetida Kuntze; Nama Indonesia: Kepuh, Kepoh, Pranajiwa, Kelumpang.
Referensi:
- http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/Products/AFDbases/af/asp/SpeciesInfo.asp?SpID=98
- http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=288
- zipcodezoo.com/Plants/S/Sterculia_foetida/
- Gambar: http://www.denieksukarya.com/photo_library/photo298_10_Giant Kepuh tree_Bali.jpg
- Gambar: http://www.plantamor.com/spcimage/stefoeda03.jpg
Baca artikel tentang alam lainnya:
- Kantil (Cempaka Putih), Mitos dan Manfaat
- Pohon Jamblang (Syzygium cumini) Rumah Para Hantu
- Buah Kepel (Stelechocarpus burahol) Kegemaran Putri Keraton
- Kokoleceran Flora Misterius Dari Ujung Kulon
- Nagasari Pohon Anti Tenung
- Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Kaya Khasiat
- Pohon Kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum) Tinggal Nama
- Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) Anggrek Terbesar
Makasih buat infonya, lengkap sekali.
Ada satu lagi nih manfaat pohon kepuh yang belum dikenal orang-orang Indonesia. Resin pohon kepuh (trom tree) sangat populer bagi masyarakat Vietnam untuk bahan pembuat minuman yang berfungsi mendinginkan badan (elemen yin). Biasanya resin ini direndam semalaman dalam air matang, setelah resin mengembang airnya diminum dengan sedikit gula dan bahan lainnya untuk menambah rasa. Lucu juga, karena biasanya mereka terheran-heran karena saya sama sekali tidak tahu kalau minuman ‘mu trom’ ini bahannya datang dari Indonesia. Mungkin mereka tambah heran lagi kalau tahu buat orang kita pohon ‘trom’ ini diasosiasikan sebagai ‘rumah genderuwo’.
Ping balik: toga | muharjosungailiat
dalam bahasa aceh, pohon ini disebut bak glumpang,, salah satunya ada yang ditanam dihalaman mesjid raya baiturrahman,,
Ping balik: Pohon Damar Penghasil Damar Asli Indonesia | Alamendah's Blog
Ping balik: Pohon Gaharu Penghasil Kayu Termahal | Alamendah's Blog