Saat Gajah Mati Tidak Meninggalkan Gading

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Tapi bagaimana jika gajah mati tidak lagi meninggalkan gading?.

Gajah, termasuk gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), merupakan satwa langka dengan ciri khas sepasang gading di samping belalainya. Gading gajah inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Bagi yang mempercayai, gading gajah diyakini memiliki khasiat sebagai jimat, penangkal marabahaya, penolak racun hingga berbagai mitos tentang kejantanan. Selain itu gading gajah juga banyak dijadikan media ukiran dan aneka kerajinan tangan.

Demi berbagai mitos tersebut, yang kemudian melambungkan harga gading gajah di pasaran gelap. Satu buah gading dengan panjang satu meter, dapat berharga antara Rp. 250 juta hingga Rp. 600 juta lebih .

 

Gading-gading gajah hasil sitaan

Gading gajah memiliki harga yang bervariasi. Seberapa mahalnya ditentukan oleh kualitas gading tersebut. Gading gajah dengan kualitas biasa harganya mencapai Rp. 3-10 juta perkilogram. Sedangkan gading gajah brkualitas (super) harganya mencapai Rp. 10-30 juta perkilogram. Padahal satu gading gajah yang berkualitas mampu mencapai bobot 25-30 kg.

Gading gajah yang bagus adalah gading yang dicabut dari akarnya. Sedangkan gading gajah yang diambil dengan cara dipotong, memiliki kualitas yang lebih rendah. Karena itu, kebanyakan gading gajah diambil dengan membunuh sang gajah terlebih dahulu.

Gading-gading gajah ini dipasarkan dengan cara yang rapi di pasaran gelap. Perdagangan gading gajah ini melibatkan jaringan dan mafia yang rapi, mulai dari pemburu, penampung tinkat menengah dan besar, perantara, tester (penaksir kualitas gading dan harganya), cukong pemilik modal, eksportir, hingga pembeli.

 

Saat gajah mati tidak meninggalkan gading

Diperkirakan, lebih dari 200 ekor gajah sumatera telah mati dalam sepuluh tahun terakhir dan lebih dari tiga ton gading gajah diperjualbelikan oleh para mafia dan dan sindikat perdagangan gading gajah. Fakta ini menunjukkan bahwa perburuan gading gajah menjadi penyebab uatama kematian gajah disamping dua faktor lainnya yakni, terjadinya konflik dengan manusia dan tangkapan pemerintah yang dilakukan secara kurang profesional.

Satu fakta yang memiriskan. Saat keponakan saya masih sibuk menhafalkan peribahasa ‘gajah mati meninggalkan gading’, di luar sana, gajah-gajah mati tanpa menyisakan gadingnya sama sekali. Bahkan gading itulah yang mengakibatkan kematiannya.

Sebuah pertanyaan tiba-tiba menyeruak; saat gajah mati tidak meninggalkan gading masihkah manusia mati meninggalkan budi?

Referensi: http://www.liputan6.com/progsus/?id=155997;
Gambar: assets.nydailynews.com; http://www.tribunkaltim.co.id;

Baca Artikel tentang Alam Lainnya:

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di kerusakan alam, renungan dan tag , , , , , , , . Tandai permalink.

119 Balasan ke Saat Gajah Mati Tidak Meninggalkan Gading

  1. Sugeng berkata:

    itu akibat dari keserakahan manusia mas, sampai manusia nya sendiri tidak berbudi 😆

  2. munir ardi berkata:

    ini berubah template lagi ya mas

  3. Asop berkata:

    Pertanyaan terakhir itu…. sungguh sulit untuk dijawab. 😥

  4. Ruang Hati Blog berkata:

    gajah mati meninggalkan bangkai karena tak ada gading yang tak retak bersamanya kembali

  5. Ruang Hati Blog berkata:

    Selamat berakhir pekan bersama keluarga tercinta, banyak kebahagiaan dan keindahan di akhir pekan ini buat sobatku tersayang…
    Salam dari ruang hati terdalam

  6. Dinoe berkata:

    Iya mas..gading gajah memang mahal..jd gajah mati tidak meninggalkan gadingnya karena gadingnya diambil ya mas..

  7. Den Hanafi berkata:

    saya baru nyadar, ternyata gading gajah itu mahal banget ya kang??

    • citromduro berkata:

      meskipun mahal semoga tidak selalu di buru dan gajah mati tanpa gading dibiarkan terbengkalai begitu saja
      gajah sudah mati tanpa gading
      semoga gajah sumatera tidak tinggal cerita

  8. Den Hanafi berkata:

    pertanyaan terakhirnya bener2 membuat saya merenung nih.

  9. jarwadi berkata:

    ciiiih, saya benci dengan cara – cara mereka memperkaya diri dengan merusak alam, sedongkol ingin menjitak kepala orang orang primitif yang menembaki burung burung liar di pekarangan saya

    Salam

  10. arkasala berkata:

    pertanyaan yang bener2 sarat makna Kang …
    Btw sedih banget yah nasib gajah itu …

  11. gading-gading ganesha..belom nonoton pilem ntu…bagus tak? Hehehe..mudah-mudahan budi kita dikenal setelah kita meninggalkan dunia nan fana ini…

  12. timlonet berkata:

    mas alamaendah ganti template ya…

  13. gadgetboi berkata:

    yang semua mati sekarang: gajah tanpa gading, macan tanpa belang (sudah dikulitin dan ‘anunya’ di potong untuk sebuah obat bernama “keperkasaan pria” ), badak tanpa cula, apa lagi yah? ooiya manusia tanpa harga diri dan nama baik :mrgreen:

  14. attayaya berkata:

    moga ga terjadi lagi
    kesian
    makhluk hidup yang teraniaya

  15. n3ki berkata:

    Seandainya semua manusia di Bumi ini tidak egois dan menang sendiri….mungkin mereka akan menjaga kelestarian alam agar anak cucu nya dapat melihat keindahan alam di Indonesia

Tulis Komentar Sobat

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.