5 Mitos dan Fakta Tentang Capung

Banyak mitos dan fakta keliru mengenai capung yang berkembang di masyarakat. Karenanya alamendah.org mencoba mengupas 5 mitos dan fakta terkait capung. Capung, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai dragonfly, adalah sekelompok serangga yang tergolong ke dalam bangsa (ordo) Odonata.

Dalam Indonesia, selain dikenal sebagai capung, hewan serangga ini pun dinamai dengan berbagai nama yang berbeda. Di Jawa disebut sebagai kinjeng, semprang, atau coblang dan di Sunda dinamai papatong. Selain itu juga disebut pepatung (Melayu), sipatung (Minangkabau), dan sisiur (Banjar).

Selama ini tidak sedikit mitos tentang capung yang berkembang. Beberapa mitos tersebut coba diluruskan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Inilah beberapa mitos dan fakta tentang capung.

1. Capung itu jahat

Dengan penampilan matanya yang besar dan menonjol, memberikan kesan capung sebagai hewan mengerikan dan jahat. Tidak sedikit yang menganggap capung sebagai hewan jahat. Mitos tersebut tentunya keliru. Faktanya, mata capung ribuan lensa yang bersegi-segi dengan kemampuan melihat ke segala arah, hingga 360 derajat. Karena itu hewan serangga ini akan sangat sulit ditangkap walau dari arah belakang sekalipun.

2. Capung hanya hidup satu hari

Capung berumur pendek dan hanya hidup satu hari ternyata hanya mitos. Faktanya capung hidup selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Siklus hidup capung, dari telur, dewasa, dan kemudian mati bervariasi antara 6 bulan hingga 6 atau 7 tahun.

3. Capung bisa menyengat

Saat kawin capung jantan terlihat memeluk betina dengan menjepitkan ekornya. Dari kejadian tersebut banyak yang berasumsi capung memiliki kemampuan menyengat. Faktanya ternyata tidak. Prosesi perkawinan capung cukup unik dan membutuhkan waktu yang lama. Pertama, capung jantan akan mengkait bagian belakang kepala (leher) capung betina dengan ujung abdomennya (ekornya). Tubuh capung betina akan menukik untuk menempelkan ujung abdomennya pada penis si jantan yang terletak di belakang thorax.

4. Capung bisa menjahit bagian tubuh kita

Sewaktu kecil, mungkin kita pernah didengarkan cerita tentang capung yang mampu menjahit bagian tubuh kita. Termasuk saat kita nakal akan ditakut-takuti dengan kemampuan capung tersebut. Ternyata hal tersebut hanya mitos.

5. Capung mengganggu kuda

Capung kerap berterbangan di sekitar kuda dan hewan lain semisal sapi sehingga terlihat mengganggu. Faktanya capung berterbangan hanya untuk menangkap mangsa yang berupa serangga kecil yang biasanya berada di tubuh kuda atau sapi.

Itulah berbagai mitos tentang capung yang kerap berkembang di masyarakat. Anda pernah emndengar mitos-mitos tersebut? Kini Anda mendapatkan jawaban dan fakta bahwa mitos tersebut tidak benar.

Sumber : intisari-online.com dengan berbagai penambahan

Baca artikel tentang mitos dan fakta hewan dan tumbuhan lainnya :

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di satwa dan tag , , . Tandai permalink.

4 Balasan ke 5 Mitos dan Fakta Tentang Capung

  1. siswanto berkata:

    emang capung menyengat bos?perasaan di tempat saya engga!

  2. Topics berkata:

    kinjeng… jadi teringat dulu bagian buntutnya dikasih benang jadinya seperti maen layangan hehe..

  3. Pipa Bagus berkata:

    ada yang tau mitos ini?

    Kalo anak kecil masih ngompol, pusarnya harus di gigit sama capung?

    hehehe

  4. alrisblog berkata:

    Waktu kecil kami sering nangkap capung kecil, lalu ekornya diikat benang jahit lalu diterbangkan untuk menangkap capung yang lebih gede.

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.