Kucing dampak atau kucing hutan atau kucing kepala datar (Prionailurus planiceps) ini masih satu genus dengan kucing congkok (Prionailurus bengalensis) dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus). Kucing dampak atau kucing hutan kepala datar ini hidup daerah lahan basah dan seperti kucing bakau, termasuk kucing yang tidak takut air bahkan jago berenang.
Kucing hutan ini sering disebut dengan beberapa nama yang berbeda mulai dari kucing hutan, kucing dampak, hingga kucing kepala datar. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Flat-headed Cat. Nama ini mengacu pada bentuk kepalanya yang pipih.
Nama ilmiah hewan ini adalah Prionailurus planiceps. Sebelumnya kucing ini dimasukkan sebagai anggota genus Felis, namun sekarang bersama kucing bakau dan lucing congkok dikelompokkan sebagai anggota genus Prionailurus.
Diskripsi Ciri dan Perilaku. Kucing dampak atau kucing kepala datar dewasa berukuran panjang 40 – 50 cm dengan ekor yang pendek berkisar antara 13 – 15 cm dan berat tubuh sekitar 1,5 – 2,5 kg. Badannya ditutupi bulu tebal berwarna abu-abu kecoklatan di bagian atas punggung, coklat kemerahan di bagian kepala dan putih berbintik-bintik pada bagian dada dan perut.
Kucing dampak merupakan binatang nokturnal (aktif di malam hari) dan soliter. Makanan utamanya adalah udang, ikan, katak, dan kadangkala hewan pengerat seperti tikus. Untuk memburu mangsanya, kucing ini tidak segan-segan masuk dan berenang di dalam air. Kucing kepala datar ini memang jago dalam berenang.
Suara hewan ini seperti suara kucing pada umumnya. Masa kehamilannya sekitar 56 hari sedangkan usianya mampu mencapai 14 tahun.
Distribusi dan Habitat. Kucing dampak tersebar di Semenanjung Malaya (Malaysia dan Thailand), Sumatera, dan Kalimantan (Indonesia, Malaysia, dan Brunei). Habitatnya merupakan daerah dataran rendah di hutan hujan tropis terutama di sekitar sumber air tawar (rawa-rawa dan sungai) atau daerah sekitar pantai.
Populasi, Konservasi dan Ancaman. Populasi kucing dampak (Prionailurus planiceps) secara global diperkirakan tidak lebih dari 2.500 ekor kucing dewasa dan terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Ancaman populasinya disebabkan oleh kerusakan habitat untuk pemukiman, lahan pertanian, dan pembukaan tambak.
Populasinya yang terus menurun dengan ancaman yang terus berlangsung menjadikan IUCN Redlist memasukkannya sebagai satwa berstatus Endangered (terancam punah) sejak tahun 2008. CITES pun memasukkan kucing dampak ini dalam Apendiks I. Sedangkan di Indonesia sendiri kucing berkepala datar yang langka ini termasuk salah satu satwa yang dilindungi oleh undang-undang.
Dengan laju deforestasi, alih fungsi hutan, dan kerusakan hutan bakau yang masih tetap tidak terkendali di Sumatera dan Kalimantan, kucing dampak atau kucing kepala datar yang jago berenang ini akankah juga jago mempertahankan kelangsungan spesiesnya?
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Ordo: Carnivora. Famili: Felidae. Genus: Prionailurus. Spesies: Prionailurus planiceps.
Referensi dan gambar:
-
thewebsiteofeverything.com/animals/mammals/Carnivora/Felidae/Prionailurus/Prionailurus-planiceps.html
-
commons.wikimedia.org/wiki/Category:Prionailurus_planiceps
Baca artikel tentang satwa Indonesia dan lingkungan hidup lainnya:
- Aneka Jenis Spesies Kucing Indonesia
- Kucing Emas Kucing Misterius Sarat Mitos
- Kucing Bakau (Prionailurus viverrinus) Bisa Menyelam
- Kucing Batu (Pardofelis marmorata) Si Kecil Gesit
- Kucing Hutan Sang Kucing Leopard
- Kucing Merah (Pardofelis badia), Kucing Endemik Kalimantan
- Macan Tutul Jawa Kucing Besar Terakhir Di Jawa
- Macan Kumbang Si Macan Tutul Hitam
- Macan Dahan Pemilik Taring Terpanjang
- Harimau Sumatera Semakin Langka
- Harimau Jawa Sudah Punah?
Generasi selanjutnya apakah juga akan jago renang, ketika habitatnya sudah mulai berkurang dengan adanya pembangunan fisik.
wah..bukannya kucing takut akan air ya??memang hebat Tuhan kita, Tuhan makakuasa..selalu memberikan kesempurnaan di setiap ciptaan-Nya
saya baru tahu kalau ada jenis kucing hutan, apa kucing ini bisa jinak ya ??
nice share
ada nggak di indonesia ini organisasi atau LSM yang konsen terhadap masalah pelestarian kucing2 liar khususnya kucing2 khas indonesia sprti kucing merah, kucing ikan, kucing dampak, kucing marbel, kucing emas asia, dll..
wah kucingya kerennnn . . .