Mari menanam pohon dan mari menanamkan budaya menanam pohon. Kenapa?. Satu alasan saja; rata-rata sebatang pohon mampu menghasilkan oksigen hingga 1,2 kg dalam sehari. Padahal seorang manusia rata-rata menghirup 0,5 kg O2 perharinya. Jadi sebatang pohon yang ditanam, akan mampu memproduksi oksigen yang akan mencukupi bagi (hampir) tiga orang.
Belum lagi berbagai manfaat lain dari sebatang pohon yang bisa dinikmati oleh manusia, hewan, dan bumi. Jelaslah bahwa menanam pohon dan menanamkan budaya menanam pohon itu penting.
Foto di bawah ini boleh dibilang foto narsis dari yang empu blog. Namun foto yang diambil pada akhir Desember tahun silam ini merupakan sebuah kesadaran akan pentingnya menanam pohon dan menanamkan budaya menanam pohon.
Bukan sekedar menanam pohon, kegiatan yang digelar dalam rangkaian sebuah perkemahan sabtu malam minggu (Persami) di MI Tarbiyatusy Syubban, Sekolah Dasar tempat saya mengajar, ini sebagai usaha menanamkan budaya menanam pohon kepada anak-anak Sekolah Dasar. Tidak hanya itu, sesosok makhluk imut dan ganteng yang ada di samping saya adalah Dik Ova, anak saya. Semoga kegiatan sederhana tersebut menjadi salah satu moment yang membekas dalam jiwanya.
**Foto ini diambil dari blog MI Tarbiyatusy Syubban. Selain di sini dipasang juga di Wall Page Facebook MI Tarbiyatusy Syubban, Dinding Facebook saya, dan di dinding rumah saya.
Baca artikel tentang lingkungan hidup dan Indonesia lainnya:




saya pengiiiiiiiiiiiiin sekali bisa nanam pohon
tapi halaman ruko ini udah ga ada tanah secuilpun mas
jadi saya doain aja deh yang lain biar rajin nanam pohonnya yah yah …. 😀
piye kabare mas? Sehat?
masih bisa, pake pot tanaman ato tanaman rambat :D..selalu ada jalan utk go green 😀
Dulu waktu saya masih di desa, menanam pohon sering saya lakukan di kebun maupun di pekarangan rumah. Tp klo di kota, permasalahan yg terjadi adalah lahan untk menanam pohon itu mulai berkurang karena banyaknya bangunan-bangunan beton yang menjulang tinggi
Sepakat bgt mas Alam..
membudayakan menanam phon sejak dini akan menggugah daya rangsang anak2 trhdp kepedulian melestarikan alam.. *hloh, koq mencintai mas Alam,hihihi*
sukses ya Mas..
sayangnya, kegiatan menanam pohon yang punya label go green cenderung seremonial belaka.
alangkah bagusnya jika memang dibudayakan secara individual yang tentunya akan diturunkan ke generasi-generasi berikutnya.
saya masih menanam sayuran bang…
semoga semakin banyak yang sadar akan pentingnya sebuah pohon, sehingga budaya menanam pohon tertanam dalam jiwa setiap orang
kalau untuk urusan yang satu ini, saya dukung banget akang, salam kenal aja untuk semua lets go green
saya juga go green, tapi tanamannya banyak di dalam rumah, maklum ndak punya tanah.
eh, Mr.Green ternyata ganteng 😀
nice 🙂
saya senang mengikuti postingan anda
postingan yang menarik .
salam kenal yya dan sempatkan mampir ke
website kami.
i love ur post, keep share^^
mampir balik ke website kami yaa…
sudah lama saya tak berkunjung,
hmm jadi tahu nih manfaat yang sesunggunya mengenai pohon ..
😀
kalaupun tidak menanam pohon minimal berusaha sekuat tenaga tidak menyakiti atau menebang pohon hay orang kota lebih bagus lagi mencegah pohon yang ada dari kematian
Dik Ova, ayah kamu memang sungguh luar biasa..
Yukk mariii..ijo royo royo jauh lbh baik. G nunggu jd menteri lingkungan hdp.
Menular ke Jatim juga kok… 🙂
Batu yang bermunculan hutan beton mulai ditanami lagi dengan pohon-pohon muda oleh anak-anak belia di SMP saya akhir Desember lalu.
Semangat!!! 😀
Wiiih,,,mantap mas,,,pemerhati lingkungan hidup,,,sukses ya,,,,,bangga rasanya,,