Wiwik Kelabu (Kedasih) Burung Parasit Burung Kematian

Burung wiwik kelabu atau burung kedasih (Cacomantis merulinus) burung parasit dan burung pembawa kematian?. Burung wiwik kelabu (kedasih) sebagai burung parasit memang benar adanya. Namun burung kedasih (wiwik kelabu) sebagai burung kematian, sepertinya hanya mitos.

Burung parasit layak untuk menyebut burung wiwik kelabu ini. Burung ini tidak mau membuat sarang dan mengerami telurnya sendiri malah menitipkan telurnya pada sarang burung lain setelah terlebih dahulu membuang telur burung yang dititipinya.

Burung wiwik kelabu di Jawa dikenal sebgai burung kedasih atau daradasih. Sedangkan di Sunda, masyarakat lebih mengenal burung wiwik kelabu sebagai kedasi, sit uncuing, sirit uncuing, manuk uncuing, atau emprit ganthil. Dalam bahasa Inggris burung dari famili Cuculidae ini dikenal sebagai Plaintive Cuckoo. Sedangkan nama hewan ini dalam bahasa latin (ilmiah) adalah Cacomantis merulinus.

Ciri-ciri, Kebiasaan, Persebaran, dan Konservasi. Burung wiwik kelabu atau kedasih (Cacomantis merulinus) berukuran kecil dengan panjang tubuh sekitar 21 cm. Burung kedasih dewasa berwarna abu-abu di bagian kepala, leher dan dada sebelah atas. Punggungnya merah kecoklatan dan perutnya kuning jingga. Sisi bawah ekor dengan warna putih di ujung-ujung bulu yang kehitaman. Burung muda berwarna burik; kecoklatan dengan garis-garis hitam di sisi atas tubuh, dan keputihan dengan garis-garis hitam yang lebih halus.

Burung wiwik kelabu atau kedasih

Burung wiwik kelabu atau kedasih (Cacomantis merulinus)

Burung wiwik kelabu memakan buah kecil, laba-laba, kumbang, dan serangga lain. Habitat yang disukai burung parasit ini adalah hutan, hutan sekunder, tepi hutan, tegalan hingga di sekitar pemukiman di pedesaan.

Di Indonesia burung wiwik kelabu ditemukan hidup tersebar mulai di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, hingga Sulawesi. Selain itu dijumpai juga di Semenanjung Malaya, Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, China, Bangladesh, hingga India.

Suara kicauan burung wiwik kelabu khas dan terkesat menyayat hati. Bunyi kicauannya Tii..tut..twiiit, ..tii..tut..twiiit, .. tii..tut..twiiit”, bertambah cepat dan bertambah tinggi nadanya. Atau bunyi, “tii..tut..twiiit, ..twiit, ..twiit, ..twit, ..twit, ..wit, ..wit, ..wit-wit-wit-wit-wit-wit”; dengan nada yang meninggi di awal kemudian semakin menurun dan semakin pendek di akhir.

Populasi burung parasit bernama inggris Plaintive Cuckoo ini diperkirakan masih melimpah dan belum terancam punah. IUCN Red List melabelinya dengan status konservasi Least Concern (Resiko Rendah). Dan di Indonesia, burung kedasih atau wiwik kelabu (Cacomantis merulinus) pun tidak termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi.

Burung Parasit Burung Kematian. Burung kedasih atau wiwik kelabu (Cacomantis merulinus) tidak mau mengerami telurnya sendiri. Bahkan membuat sarangpun tidak. Burung ini akan mencari sarang burung lain semisal perenjak (Prinia familiaris), cinenen (Orthotomus sutorius), cica daun (Chloropsis cochinchinensis), dan beberapa burung kecil lainnya dan menitipkan telurnya di sana.

Bukan sekedar menitipkan, wiwik kelabu (Cacomantis merulinus) juga membuang telur burung yang dititipi. Sehingga burung yang dititipi tidak menyadari telah mengerami telur yang bukan miliknya. Bahkan untuk menjamin kelangsungkan anakan burung wiwik kelabu, warna bulu burung kedasih muda dan dewasa pun berbeda. Perilaku inilah yang menahbiskan burung wiwik kelabu sebagai burung parasit.

Oleh sebagian masyarakat, burung wiwik kelabu dipercaya sebagai burung kematian yang suara kicauannya dianggap sebagai pertanda datangnya malaikat pencabut nyawa. Mungkin lantaran mitos ini pulalah yang kemudian menghindarkan burung wiwik kelabu dari perburuan dan perdagangan yang kerap membuat aneka spesies burung semakin langka di habitatnya.

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Aves; Ordo: Cuculiformes; Famili: Cuculidae; Genus: Cacomantis; Spesies: Cacomantis merulinus (Scopoli, 1786).

Referensi dan gambar:

Baca artikel tentang burung dan lingkungan hidup lainnya:

Iklan

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di burung, satwa dan tag , , , , , . Tandai permalink.

77 Balasan ke Wiwik Kelabu (Kedasih) Burung Parasit Burung Kematian

  1. Ping balik: Jalak Putih Marak di Sangkar Langka di Alam | Alamendah's Blog

  2. nazzaladwiputri berkata:

    kalo denger suara burung itu suka merinding..

  3. abeabeabae berkata:

    tanda kematian itu mitos ato beneran sih ?

  4. Ariwibowo D'Coolkhazt berkata:

    Saya suka suara’a..
    Qlo ada yang jual d’mana yah??

  5. Rudi Darmawan berkata:

    Mas,tolong diinfoin dong beli dmana n hrgnya kira2 berapa..

  6. Ping balik: Kehicap Boano Burung Langka yang Terabai | Alamendah's Blog

  7. Ping balik: Burung Kuau Raja Si Raksasa Seratus Mata | Alamendah's Blog

  8. maman berkata:

    fotonya bagus euy..punya siapa ya? boleh dipake gak ya..saya punya fotonya tapi kurang bagus, saya share di http://www.panoramio.com/photo/69733945. salam hangat..

  9. matthew berkata:

    phone number 0858804*****

  10. AndiniMasito berkata:

    Merinding aja dengernya, Udah 2minggu itu burung bunyi tiap hari. Saya agak ngeri

  11. budi p berkata:

    Sebulan ini di belakang rumah sering lihat anakan burung kedasih dimoomong sama prenjak … bahkan sampai dilolohin oleh prenjak … lucu saja lihtnya … anakanya berisik sekali bunyi terus sambil ngejar ngejar prenjak induknya …. 😀

  12. gembel berkata:

    burung kedasih itu bisa di ternak ga yah ? kalo dipiara pasti ribet tu bikin sarangnya

  13. Nduty berkata:

    Serem ya klo percaya sama mitosnya… Tp sebenernya ini burung cantik

  14. Burung Kedasih atau Burung Wikwik adalah Burung paling licik sedunia, Gw suka dapet Burung sprti itu bulu2nya langsung Gw cabutin biar dia gak bisa berbuat jahat sama burung2 yg lain…

    • Jangan gitu….Dosa…Itu kan udah dari Hukum Alam….udah dari sananya bersifat begitu…Dan sebenarnya pun dia itu tetap hanya Hewan yg gak ngerti apa2 yg dia lakukan hanya makan dan berkembang biak

      Sesungguhnya,Kedasih juga berguna dalam menyeimbangkan/mengurangi populasi burung2 kecil yang semakin hari semakin melimpah seperti Gereja,Pipit,Prenjak,Kutilang,dll
      Mengingat populasi burung2 predator seperti Elang,Alap-alap,Rajawali,dan Burung Hantu mulai sedikit dan langka,Kedasih bisa diandalkan untuk membantu mengurangi populasi burung2 kecil yg sering menjadi hama itu

      Jika mereka dibiarkan untuk berkembang biak dengan pesat,ledakan populasi itu bisa menjadi masalah untuk manusia terutama para petani yg sering terganggu oleh burung2 hama tersebut

      Allah SWT sudah mengatur semuanya di dunia ini…Dan Allah juga mengajari kita untuk mengambil contoh,agar kita tidak Malas dan Licik seperti burung tersebut
      Kita cukup mengambil contoh dan hikmah dari perilaku burung tersebut,gak perlu pakai menangkapnya dan menyiksanya…

      Kita juga harus menghargai usaha burung Kedasih,dalam mempertahankan hidup dan populasinya…Tak ada burung Kedasih,burung2 hama akan over population….

      • Tajirullah berkata:

        sy setuju setuju mas Muhammad Auliya Sidik,klo kita mempercayai sesuatu yg tdk ada dasarnya bisa2 kita syirik, semua sudah ada taqdirnya masing2,jangankan itu ” jatuhnya daunpun sudah ada ketentuanNya”

  15. Ping balik: Ekek Geling Jawa Burung Langka Endemik Jawa Barat | Alamendah's Blog

Tulis Komentar Sobat

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.