Saat kita mencumbui alam dengan penuh gelora menjadi saat-saat yang sangat bermakna. Dan memang lantaran hasrat yang sama-sama menggebu untuk dapat bercumbu dengan alam itulah sepuluh tahun yang silam kita dipertemukan. Dan sejak itu, entah telah berapa kali kita mencumbui alam ini bersama-sama.
Masih segar terasa gairah kita yang memuncak saat kita berempat bersama-sama bercumbu dengan alam untuk terakhir kalinya. Sesegar udara pagi di lereng gunung Muria di awal 2007 silam. Sesegar foto yang kusimpan ini. The sweetest memories yang tak hanya tersimpan dalam selembar foto.
Kuingat pasti, saat itu aku bersama kalian, Bang Ary, Mbah Acing, dan Om Syam, bersinergi membimbing adik-adik kita mencapai puncak kenikmatan bercumbu dengan alam. Benar-benar The sweetest memories.

Aku dan (belakang, dari kiri ke kanan) Bang Ary, Mbah Acing, dan Om Syam mencumbui alam bersama-sama
Dan memang, the sweetest memories itu menjadi kebersama kita yang terakhir. Om Syam mencoba mengadu nasib di lain pulau. Pun Bang Ary dan Mbah Acing yang ikut meninggalkan kota kita, meninggalkan aku sendiri. Meskipun sesekali kalian bertiga masih mengirimkan cerita indahnya percumbuan kalian dengan alam di tempat masing-masing sebagai mana sering kubalas dengan cerita indahnya percumbuanku, namun tetap terasa ada yang kurang. Yang tertinggal hanyalah asa bila mana kita berempat dapat berkumpul kembali dan bersama-sama mencumbui alam sepuasnya.
Kini kita berempat memang telah kembali bersama di kota Pati ini. Sayang, masing-masing dari kita telah menjadi nahkoda dalam biduk rumah tangga sendiri-sendiri. Bahkan dengan baju dan waktu yang sulit dikompromikan. Mungkin suatu saat kita berempat dapat kembali bersama-sama mencumbui alam sepuasnya. Bukan lagi membimbing adik-adik kita di ReKSAPALA, namun mengajari anak-anak kita, bersama-sama bercumbu dengan alam. Bang Ary, Mbah Acing, dan Om Syam kunanti berulangnya sweetest memories itu.
———–
***The sweetest memories bersama ketiga sahabatku; Bang Ary, Mbah Acing, dan Om Syam saat mencumbui alam dengan penuh gelora ini ditulis untuk memeriahkan ajang 1st Giveaway: The Sweetest Memories yang digelar Mbak Orin.
Baca artikel tentang kenangan dan lingkungan hidup lainnya:



masa lalu yg endah … mas alam kuereeen 😉
jadi teringat pernah naik gunung ke lawu :D. semoga menang kontesnya kang alam 😀
terakhir saya bercumbu dg suasana pegunungan itu thn 2001…ternyata sudah lama juga tidak naik gunung lagi…
Sukses kang
Sik … sik …
Carane mencumbui piye kang ?
dipeluk ? ditiarapin ? diurukin ? digaruk ? atau di elus-elus ?
piye jal ?
Wow, mencumbui alam bersama2 sahabat pastinya bermakna bgt ya mas Alam. Saya naik gunung ya cuma sekali2nya ke Gunung Ciremai pas kelas 2 SMU hihihihi..
Sudah Orin catat mas, makasih banyak ya udh ikut meramaikan 😉
Ping-balik: Peserta 1st Giveaway : The Sweetest Memories « Rindrianie's Blog
Wah soal cumbu menyumbu saya bukan ahlinya mas alam…
hehe…
nice post broo
Teringat masa lalu kadang-kadang panggilan alam sering menggebu-gebu
berfoto dengan alam ya pak,semoga menang ya
masa muda memang masa terindah yach mas…
Masa2 yg tak akan terulang kembali tp msh sngt indah untuk dikenang
selalu ingin bercumbu dengan alam seperti yang dilakukan pak alam ini…
wah cerita indah dibalik sebuah photo kebersamaan yang bernuansa alam dan cinta dengan alam..:)
nice picture..:) semoga menang yah
mohon maaf lahir batin, dari saya sekeluarga
judulnya itu lho, g nguati, hahaha…