Rimba raya pindah ke jalan raya, demikian kakek saya memprediksi kondisi bumi ini beberapa tahun kemudian. Rimba raya dan hutan belantara menjadi salah satu kawasan yang menakutkan saat saya kecil di awal tahun 1980-an. Tapi menurut prediksi kakek saya kondisi itu akan berubah 180 derajat.
Yang menakutkan bukan lagi hutan belantara (rimba). Justru jalan raya lah yang menjadi kawasan yang menakutkan, yang siap memberikan teror, bahkan siap menjadi tempat pencabut ajal. Rimba raya akan berpindah ke jalan raya.
Dan kini, prediksi itu mulai mendekati nyata menurutku. Jalan raya menjadi sebuah kawasan terliar yang menakutkan dengan pencemaran udara, pencemaran suara, berbagai tindak kejahatan, pungutan liar, serta kecelakaan lalu lintas. Siapapun yang lengah bisa menjadi korban baik harta maupun nyawa di jalan raya. Jalan raya yang telah berubah menjadi hutan belantara.
Rimbunnya pohon, harimau, ular, dan aneka satwa di hutan berubah menjadi sesaknya kendaraan dengan beraneka jenis yang berseliweran di jalan raya.
Di jalan raya yang lebih mirip hutan raya tersebut, Senin kemarin saya menjadi korban. Entah saya yang lengah atau mitra saya yang lengah hingga akhirnya kedua sepeda motor kami membuktikan ‘belantaranya’ jalan raya.
Hasilnya selain motor saya yang masih harus dirawat inap di bengkel, tangan kanan saya masih belum sembuh benar. Selebihnya saya gak kurang satu apapun, Alhadulillah. Meskipun harus diakui karenanya saya harus mengetik postingan ini dengan hanya tangan kiri saja dan beberapa hari tidak blogging termasuk belum bisa BW. Untuk itu semua saya mohon maaf.
Senin kemarin, saya berkesempatan membuktikan bahwa hutan raya telah berpindah ke jalan raya dan siap melindas siapa saja yang lengah.
Baca Artikel tentang Hutan dan Alam Lainnya:
wah mantap dan tepat tu .
Ping balik: sigitari95