Anjing tanah atau orong-orong merupakan serangga yang hidup di tanah dengan ciri khas sepasang tungkai depan yang termodifikasi menyerupai cangkul bergerigi. Bagi anjing tanah (orong-orong), tungkai ini berfungsi untuk menggali tanah atau berenang.
Jadi anjing tanah di sini bukanlah judul lagu milik Burger Kill yang berkisah tentang sosok pengumbar nafsu. Bukan pula lagu dangdut koplo dengan judul Angge-angge Orong-orong yang dinyanyikan Wiwit Sagita dan Brodin, dua artis andalan OM. New Palapa Jawa Timur.
Anjing tanah ini adalah sebangsa serangga dari famili Gryllotalpidae yang dalam bahasa Jawa lebih sering disebut sebagai orong-orong atau keredek. Orang Sunda menyebutnya sebagai gaang, dan dalam bahasa Toba lebih dikenal sebagai singke. Binatang yang sering dinamai juga sebagai gangsir tanah ini dalam bahasa inggris dikenal sebagai mole cricket.
Selain sepasang tungkai depannya yang besar dan bergerigi, anjing tanah mempunyai bentuk kepala khas yang besar dan bercangkang keras. Hewan ini juga memiliki sepasang sayap kecil. Warna tubuhnya mulai dari kecoklatan hingga hitam dengan panjang tubuh berkisar antara 27-35 mm. Sekilas tampang serangga ini memang menakutkan dan primitif. Tidak menherankan, karena diperkirakan anjing tanah (mole cricket) telah ada sejak 35 juta tahun silam.
Orong-orong atau anjing tanah merupakan hewan nokturnal yang beraktifitas di malam hari. Hewan ini juga mampu mengeluarkan suara melalui organ stridulasi seperti jangkrik, meskipun suaranya terdengan lebih monoton ketimbang jangkrik. Anjing tanah mengeluarkan suaranya dari dalam lubang persembunyian atau rumah yang berupa terowongan di dalam tanah.
Binatang yang sering ditemukan di pemukiman ini ternyata mempunyai kemampuan terbang yang jauh. Orong-orong mampu terbang sejauh 8 km ketika sedang berusaha mencari pasangan kawin.
Anjing tanah merupakan binatang karnivora yang memakan larva-larva serangga lain dan cacing tanah. Namun sering kali orong-orong juga memakan akar, tunas-tunas tanaman, dan rerumputan. Pemangsa alami orong-orong bermacam-macam, mulai dari burung, ayam, tikus, sigung, hingga rubah.
Diperkirakan ada sekitar 60 jenis anjing tanah di seluruh dunia. Spesies orong-orong ini terkelompokkan dalam tiga genus yaitu Gryllotalpa, Scapteriscus, dan Neocultilla. Di Indonesia terdapat beberapa spesies orong-orong diantaranya adalah Gryllotalpa orientalis, G. hirsuta, G. africana, G. hexadactyla, dan G. brachyptera.
Serangga bernama anjing tanah ini ternyata dapat ditemui di hampir seluruh wilayah di bumi kecuali di darah kutub. Orong-orong mendiami habitat ladang yang kering, pekarangan rumah, dan lapangan perut. Binatang ini membuat lubang di tanah sebagai tempat tinggal.
Bagi manusia, orong-orong dianggap kurang bermanfaat bahkan sering kali mnjadi hama pertanian. Mereka sering memakan tunas-tunas padi dan sistem perakaran berbagai tanaman pertanian. Namun di kawasan Asia Timur, anjing tanah terkadang disantap manusia. Di China, sekresi orong-orong dimanfaatkan sebagai campuran obat. Selain itu binatang bertungkai besar ini sering dijadikan pakan burung.
Sekarang selain tahu anjing tanah milik Burgerkill dan Angge-angge Orong-orong kepunyaan Wiwit Sagita dan Brodin, masih ada orong-orong dan anjing tanah lainnya. Tapi ngomong-ngomong ada yang hafal lirik kedua lagu tersebut, gak?
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Arthropoda; Kelas: Insecta; Ordo: Orthoptera; Upaordo: Ensifera; Superfamili: Grylloidea; Famili: Gryllotalpidae; Genus: Gryllotalpa, Scapteriscus, dan Neocultilla. Spesies: (diantaranya) Gryllotalpa hirsuta, Neocurtilla hexadactyla, Gryllotalpa gryllotalpa, Gryllotalpa orientalis, Scapteriscus
borellii, dll.
Referensi dan gambar: wikipedia.org
Baca artikel tentang alam lainnya:




serem th tampang nya …
salam 🙂
Kayak monster, ya?
Baru tau kalau Orong2 itu nama lainnya adalah Anjing Tanah…
Ngomong2, Brodin kan sudah meninggal Mas…
Kecelakaan katanya
Wah, saya gak dikabari, tuh.
kami menyebutnya corong=corong saya entah mengapa jijik dengan hewan ini
Kok jijik, Pak?
orong2 aduh aku lupa ditempat tinggalku namanya apa yah?
digigit hewan ini sakit bgt soalnya 😀
Sakit dan ngeri lihat tampangnya.
Orong-orong saya tau, namun istilah anjing tanahnya yang baru tau , terima kasih kang…
bahasa umumnya di Indonesia Anjing Tanah tapi yang lebih banyak tahu ya, Orong-orong.
Orong-orong itu mah.. Mungki di Zoom jadinya seperti anjing.. kekekeke…
Disebut anjing tanah mungkin lantaran gaya berjalannya yang seolah-olah selalu mengendus tanah
wah… aku baru tau kalo bahasa kerennya orong2 itu anjing tanah….
padahal kan gak mirip sama sekali dengan anjing…..
mungkin lantaran gaya berjalannya yang seolah-olah selalu mengendus tanah.
*copas dari jawaban komen di atas hehehehe
wah, hewan ini suka ada di tempat saya. cuma lupa apa ya namanya kalau di tempat saya… hm…
Gaang aja, deh.
Di daerahku malah nyebutnya under-under.. hehehe..
Ralat nih, nama artisnya Wiwik Sagita bukan wiwit. Pis, New Pallapa Lovers
Under-under bukannya Undur-undur yang kalau berjalan suka mundur itu…
Kalo di tempat saya (CIAMIS) orang sunda nyebutnya “Ga’ang”
BTW, ketahuan nih, mas Alam suka dangdut Koplo
Soal musik saya omnivora.
Ada satu lagi yang mirip kayak jangkrik tapi rada gede, Bunyinya keras. Di Tempat saya namanya Gasir/Kasir.
Gangsir beda lagi
jaman pembangunan masjid demak oleh para wali , ada cerita mengenahi orong2 yang kepotong lehernya, putus terus oleh salah satu wali disambung dengan kayu dan hidup lagi , karena doa wali yang diperkenan Alloh ya kun fayakun hidup.
Yups, saya juga sering mendengar kisah itu sewaktu kecil
Malam mas Alam …
kunjungan malam
dan lapor n izin… posting ttg mawar 😛
sudah dari sana.
Sedari kecil aku oleh keluargaku di kondisikan untuk membanti si anjing tanah. Karena alasan mereka bisa masuk ke telinga saat kita tidur. Dan parahnya itu terbawa sampai sekarang. Kalau ada anjing tanah langsung saj sandal saya yang berbicara, PLOKK…… !!
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
Untung gak termasuk binatang yang dilindungi Undang-undang…
wah, bener2 baru tahu kalau orong2 itu disebut juga anjing tanah, mas alam. hewan yang satu ini sepertinya juga memiliki mitos tertentu.
Mitos yang berkenaan dengan kayu Jati, Sunan Gunung Jati, dan pembangunan masjid Demak.