Indonesia Belum Punya Geopark

Indonesia belum mempunyai Geopark sebuahpun. Padahal hingga saat ini diseluruh dunia telah terdapat 66 kawasan yang telah ditetapkan oleh UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization / Organisasi PBB untuk bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan) sebagai geopark (taman bumi). Ke-66 geopark dunia tersebut tersebar di 20 negara. Sayangnya tidak satupun yang berada di Indonesia.

Geopark atau taman bumi merupakan sebuah kawasan atau situs warisan geologi (geological heritages) yang mempunyai nilai ekologi dan warisan budaya (cultural heritages) dan berfungsi sebagai daerah konservasi, edukasi dan sustainable development. Geopark ditetapkan dalam sidang Global Geoparks Network (GGN), sebuah badan bentukan UNESCO yang dilaksanakan 2 tahun sekali.

Penetapan kawasan geopark (taman bumi) dipelopori oleh negara-negara di Eropa pada tahun 1998 untuk melindungi kawasan-kawasan geologis. Hingga saat ini Global Geoparks Network (GGN) UNESCO telah menetapkan 66 geopark yang terdapat di 20 negara.

Sampai saat ini, belum satupun kawasan geologi di Indoneia yang ditetapkan sebagai geopark. Hal ini tentunya tertinggal jauh dengan negara-negara lain seperti Malaysia dengan pulau Langkawi yang telah ditetapkan sebagai geopark dunia sejak 2007. Bahkan China telah mempunyai 22 geopark dan Jepang mempunyai 3 geopark.

Gunung Rinjani dengan Danau Segara Anakan, salah satu yang diusulkan menjadi geopark dunia

Indonesia sebenarnya telah berencana untuk mengajukan 3 kawasan geologi sebagai geopark dunia sejak 2008 silam. Ketiga kawasan geologi yang diusulkan kepada UNESCO sebagai geopark itu yaitu Taman Nasional Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Gunung Batur di Kintamani, Bali, dan Kawasan Karst Pegunungan Sewu di Pacitan, Jawa Timur.

Taman Nasional Gunung Rinjani terdapat di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur dengan pesona Gunung Rinjani (3.276 mdpl) sebagai gunung api tertinggi kedua di Indonesia dan Danau Segara Anakan yang terdapat di ketinggian 2.010 meter dpl.

Gunung Batur terdapat di kecamatan Kintamani kabupaten Bangli, Bali. Gunung berapi aktif dengan ketinggian 1.717 mdpl. Gunung berapi ini meletus terakhir kali pada tahun 2000 silam.

Kawasan Karst di Pacitan, Jawa Timur merupakan sebuah kawasan karst (kapur) dengan berbagai gua yang menjadi bagian dari Pegunungan Sewu yang membujur dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.

Sayangnya terbesit kabar bahwa pengusulan Gunung Rinjani sebagai geopark dunia terbelit masalah dokumen teknis yang kurang lengkap. Hal ini disinyalir akibat lemahnya pengawalan pemerintah daerah di NTB dan lembaga terkait lainnya dalam memperjuangkan TNGR menjadi geopark dunia. Entah bagaimana pula nasib Gunung Batur dan Pegunungan Sewu?.

Tapi semoga saja pemerintah dan lembaga-lembaga terkait benar-benar serius untuk mengusulkan ketiga kawasan geologi di Indonesia tersebut untuk mendapat persetujuan Global Geoparks Network (GGN) UNESCO sebagai salah satu geopark dunia dalam sidang GGN selanjutnya yang akan digelar tahun 2012.

Dengar-dengar pada awal Agustus 2010 LIPI akan memprakarsai diadakannya workshop nasional Geopark Indonesia yang akan dilaksanakan di Bandung. Masa kita musti kalah dengan Malaysia?

UPADATE (24/09/2012):

The 11th European Geoparks Conference yang digelar di Arouca, Portugal, (19 –21 September), telah menetapkan gunung Batur sebagai salah satu dari Global Geopark. Ini berarti gunung Batur telah menjadi Geopark Dunia pertama di Indonesia. Selengkapnya baca: Gunung Batur Geopark Dunia Pertama di Indonesia.

Referensi:

Baca artikel tentang alam lainnya:

avatar Tidak diketahui

About alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di Indonesia dan tag , , , , , , . Tandai permalink.

68 Responses to Indonesia Belum Punya Geopark

  1. avatar Bang Iwan Bang Iwan berkata:

    Masih banyak daerah di Indonesia yang bisa masuk nominasi.

  2. avatar Pencerah Pencerah berkata:

    nunggu aku jadi presiden kali ya

  3. avatar ruang hati blog ruang hati blog berkata:

    kapan yah kita punya seperti itu yang ideal, musti dipikirin nih, Atau saya mengusulkan Bung Alamendah jadi Men Neg LH gimana?

  4. Ping-balik: Katanya Google Obral Page Rank « CITRO MADURA

  5. avatar rangga aditya rangga aditya berkata:

    baru kepikiran yah? cape deeech …

  6. avatar AGHOES AGHOES berkata:

    Mudah2an indonesia bisa punya Geopark…….
    ada yang bisa bantu buat readmore spy tdk melorot diblog aq yang….

  7. avatar Adi Nugroho Adi berkata:

    SemOga cepat terlaksana 😀

  8. avatar UQI UQI berkata:

    dibutuhkan niat yang serius….klo orang indo mah biasa setengah hati, klo lon dimuat dipublik, mana mau!! Klo bisa dijadikan isu mas kayak bgini ini….hihihihi…nice info

  9. avatar bundadontworry bundadontworry berkata:

    semoga saja bukan hanya sekedar wacana, selanjutnya bisa direalisasikan ya Mas Alam.
    salam

  10. avatar anny anny berkata:

    Moga bukan sekedar mimpi ya, Indonesia punya Geopark 🙂

  11. avatar wawoetz wawoetz berkata:

    Yeah.. saya sangat mendukung adanya Geopark di Indonesia.. Sayang banget Indonesia yang ounya beratus2 hektar hutan tapi Geopark sendiri nggak punya 😦

  12. avatar aming aming berkata:

    hhmmm….masa sih indonesia harus didahului malaysia,
    kan indonesia luas, semoga cepat terlaksana deh.

  13. avatar budiarnaya budiarnaya berkata:

    Berharap ini menjadi kenyataan terhadap Rinjani, bukan hanya kabar burung ya mas.. sukses selalu buat Indonesia dan Alamendah yang telah mempromosikannya 🙂

  14. avatar Arif Chasan Arif Chasan berkata:

    wah.. moga aja bisa terealisasikan…. ^^

  15. avatar kang Abid kang Abid berkata:

    nice info kang,. wah lagi2 pemerintahan yg kurang rapi, dari penyiapan berkas2 utk pelengkapan persyaratan, de el el
    indonesia,indonesia,. kapan ya kang bisa maju kalau pemerintahannya aja kurang beres..
    salam.

Tinggalkan Balasan ke Pencerah Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.