Pelanduk (Kancil) Populer Tapi Data Deficient

Pelanduk atau Kancil sangat populer ditelinga bangsa Indonesia. Berbagai kisah fabel tentang kecerdikan Kancil begitu populer dan tertanam sejak kita kecil. Pun berbagai pepatah dan peribahasa tidak sedikit yang mempergunakan kata “Pelanduk” dan “Kancil”. Siapa yang menyangka jika kepopuleran Pelanduk dan Kancil ternyata berbalik dengan pengetahuan tentang mamalia kecil ini yang dalam status konservasi IUCN Redlist dikategorikan sebagai Data Deficient atau “Informasi Kurang”.

Kancil atau Pelanduk merupakan spesies sebangsa Rusa dari genus Tragulus yang memiliki tubuh kecil. Sedikitnya terdapat 6 spesies Kancil atau Pelanduk yang terdapat di Asia Tenggara. Yang sering dijumpai di Indonesia adalah Tragulus javanicus, Tragulus napu dan Tragulus kanchil.

Gambar Kancil atau Pelanduk (Tragulus javanicus)

Pelanduk atau Kancil (Tragulus javanicus) dalam bahasa Inggris disebut Javan Chevrotain, Java Mousedeer, Javan Mousedeer, Kanchil, dan Lesser Mouse Deer. Sedang dalam bahasa Belanda biasa disebut Kleine Kantjil.

Ciri-ciri dan Habitat Pelanduk. Kancil atau Pelanduk (Tragulus javanicus) mempunyai ukuran tubuh yang kecil seukuran dengan kelinci. Panjang tubuhnya sekitar 20-25 cm. Tubuh bagian atas Kancil atau Pelanduk berwarna coklat kemerahan, sedangkan tengkuk bagian tengah biasanya lebih gelap daripada bagian tubuh lainnya. Bagian bawah berwarna putih dengan batas sedikit kecoklatan di tengah, tanda khusus di kerogkongan dan dada bagian atas berwarna coklat tua.

Raut muka Kancil atau Pelanduk (Tragulus javanicus) berwarna putih, terlihat seperti sebuah garis dari dagu sampai dada. Kancil jantan tidak mempunyai tanduk tetapi mempunyai gigi taring yang yang memanjang keluar dari mulutnya.

Kancil atau Pelanduk merupakan binatang herbivora yang menyukai rumput, daun-daunan yang berair, kecambah, buah-buahan yang jatuh di tanah, kulit pisang, papaya, ubi, dan ketela. Binatang ini mempunyai masa mengandung selama 137-155 hari dan akan menyusui bayinya hingga berusia antara 60-70 hari.

Habitat Pelanduk atau Kancil (Tragulus javanicus) di hutan primer dan sekunder yang cukup lebat atau tanah kering di dataran rendah atau kaki bukit tidak jauh dari sungai dengan vegetasi lebat. Di Indonesia Kancil dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Selain itu Pelanduk dapat dijumpai pula di Malaysia.

Populasi dan Konservasi. Populasi Kancil atau Pelanduk (Tragulus javanicus) hingga kini tidak dketahui dengan pasti. Baik oelh pemerintah Indonesia maupun oleh organisasi konservasi lingkungan hidup lainnya. Karena itu IUCN Redlist memasukkannya dalam status konservasi “Data Deficient” (DD; Informasi Kurang) yang berarti selama lima tahun terakhir belum diadakan evaluasi atau penelitian ulang.

Kancil bersama semua anggota genus Tragulus merupakan satwa yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

Spesies Lainnya. Sedikitnya terdapat 6 spesies Kancil atau Pelanduk yang tergabung dalam genus Tragulus. Keenam spesies tersebut yaitu:

  • Tragulus javanicus (Java Mouse-deer)
  • Tragulus kanchil (Lesser Mouse-deer)
  • Tragulus napu (Greater Mouse-deer)
  • Tragulus nigricans (Philippine Mouse-deer)
  • Tragulus versicolor (Vietnam Mouse-deer)
  • Tragulus williamsoni (Williamson’s Mouse-deer)

Sebuah ironi memang mengingat begitu populernya kisah fabel Kancil yang cerdik bahkan licik dan banyaknya peribahasa dan pepatah dalam budaya kita (Melayu dan Jawa) yang menggunakan kata Kancil dan Pelanduk tetapi ternyata kita kekurangan data (Data Deficient) mengenai binatang berspesies Tragulus javanicus ini.

Tapi paling tidak, masyarakat di kabupaten Natuna cukup mengenal binatang ini terutama setelah diolah menjadi “Sate Kancil”. Lho, kok?.

Klasifikasi ilmiah: Kingdom: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Artiodactyla; Famili: Tragulidae; Genus : Tragulus; Spesies : Tragulus javanicus

Referensi: IUCN Redlist. Gambar: http://www.malaysiasite.nl

Baca Juga:

Anda dapat melihat daftar seluruh tulisan di: Daftar catatan

avatar Tidak diketahui

About alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di satwa dan tag , , , , , , , , , . Tandai permalink.

123 Responses to Pelanduk (Kancil) Populer Tapi Data Deficient

  1. avatar maya maya berkata:

    artikel di blog ini bagus2, cuman menurut aku tulisannya imut bgt hehehhe

  2. avatar Ria Ria berkata:

    aku belum pernah liat pelanduk secara asli nya mas…
    pernah ke ragunan tapi gak begitu bisa bedain antara kijang kancil dan rusa 😀

  3. avatar Nisa Nisa berkata:

    kemarin2 ke taman safari kok gak ada ya… 😦

  4. avatar fara fara berkata:

    informasinya lengkap loh, saya yang ndak pernah mencari tau informasi lengkap pelanduk jadi terbantu

  5. avatar dykapede dykapede berkata:

    Selamat pagi….senyuman dan kebahagiaan selalu ada untuk kita semua, chayoo ^_^…V

  6. avatar lin lin berkata:

    Saya ingin menangkarkan pelanduk? ada yang tahu, dimana saya bisa mendapatkan induk atau anakan hewan ini?

  7. avatar dania dania berkata:

    emm br aku jumpa blog yang membincangkan hal pelanduk.amat menarik..boleh aku tahu penulis blog ni memang berminat ke pasal pelanduk ni?or ada pengalaman dengan pelanduk ke?

  8. avatar doni doni berkata:

    kalau mau beli kancilnya dimana mas gua mau ternakin, soalnya didaerah saya “sumatera” udah langka malah bisa dibilang udah punah

  9. Ping-balik: Rusa Timor Fauna Identitas Provinsi NTB | Alamendah's Blog

  10. Ping-balik: Ikan Wader Jenis Macamnya | Alamendah's Blog

  11. Ping-balik: Rusa Totol Bukan Asli Indonesia | Alamendah's Blog

  12. Ping-balik: Sigung Berbulu Indah Berbau Busuk | Alamendah's Blog

  13. Ping-balik: Kelinci Belang Sumatera (Nesolagus netscheri) Asli Indonesia | Alamendah's Blog

  14. Ping-balik: Binatang (Fauna) Endemik Indonesia | Alamendah's Blog

  15. Ping-balik: Kucing Hutan Sang Kucing Leopard | Alamendah's Blog

Tinggalkan Balasan ke doni Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.