Metamorfosis adalah suatu proses biologi di mana seekor hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas yang melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Salah satu hewan yang mengalami metomorfosis adalah Kupu-kupu.
Kupu-kupu mengalami metamorfosis sempurna (hemimetabolisme). Selain pada Kupu-kupu, metamorfosis juga terjadi pada beberapa serangga lain semisal Capung, Jangkrik, Belalang, Kecoa dll. Metamorfosis juga terjadi pada ampibi seperti katak. Kalau pada manusia?
Kupu-kupu mengalami tahapan yang lebih panjang ketimbang hewan lainnya sebelum menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu-kupu yang indah dan anggun akan bertelur. Telur kupu-kupu bisanya akan menempel di dedaunan. Telur inilah kemudian yang menjadi ulat. Sesosok makhluk pengrusak yang keberadaannya sangat menjijikkan.
Setelah ulat menjadi besar dan memanjang, ia akan berubah menjadi kepompong (pupa atau chrysalis). Di dalam pupa, cairan pencernaan akan dikeluarkan untuk menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Tidak berapa lama kemudian menjadi kupu-kupu dewasa.
Perjalanan metamorfosis Kupu-kupu dapat kita ambil hikmah sebagai proses perjalanan hidup manusia di dunia. Sebagai mana kupu-kupu yang terlahir menjadi sebutir telur, mausia terlahir dalam kondisi suci tanpa dosa.
Fase ulat yang serakah dan menjijikan merupakan representasi dari perilaku manusia dalam perjalanan hidupnya. Segala perilaku buruk dan melanggar norma-norma baik hukum maupun agama seringkali dilakukan oleh manusia. Keadaan ini dapat dilihat dari tingginya angka kriminal, kasus korupsi, kemiskinan yang semakin meningkat, sampai kerusakan lingkungan yang tentunya salah satu merupakan andil dari perilaku diri kita sendiri yang serakah. Semua perilaku yang buruk tentunya harus dirubah.
Fase metamorfosis selanjutnya adalah kepompong. Fase kepompong merupakan analogi dari bulan ramadhan. Pada bulan ramadan setiap umat Islam dapat berkontemplasi mengenai perilaku buruk apa yang telah dilakukan serta akibat yang ditimbulkannya. Keserakahan dalam mengeksploitasi kekayaan alam dan lingkungan hidup, mengakibatkan gundulnya hutan yang mendatangkan bencana banjir dan tanah longsong. Juga berbagai aktifitas lain yang pada akhirnya mendatangkan kerugian pada manusia seperti pemanasan global, pencemaran tanah, udara dan air.
Pada bulan ramadan kita meninggalkan berbagai keserakahan yang biasa kita perbuat dengan mengerjakan ibadah puasa yaitu menahan nafsu makan dan minum serta menahan hawa nafsu. Kita tundukkan diri untuk mengakui dan memohon ampun atas berbagai kesalahan yang telah diperbuat selama ini. Di samping itu berbagai perilaku baik dan ibadah yang mendatangkan pahala mesti kita kerjakan sekuat tenaga.
Ibarat larva yang menjelma kupu-kupu, demikian juga dengan manusia. Setelah sebulan berada di dalam kepompong ramadan, sampailah kepada idul fitri. Maklumat dari puncak metamorfosis yang mengembalikan sosok ulat menjijikkan menjadi seekor kupu-kupu nan indah.
Sedikit yang berbeda. Kemenangan manusia menggapai idul fitri bukanlah akhir dari perubahan sikap yang harus dilakukan. Hal ini disebabkan karena setiap saat perilaku manusia selalu dituntut untuk berubah ke arah yang lebih baik. Perubahan perilaku ini sesuai dengan keterangan yang menyebutkan bahwa seseorang dikatakan beruntung adalah manusia yang perilaku hari ini lebih baik dibandingkan dengan perilaku kemarin dan perilaku besok lebih baik dibadingkan hari ini.
Metamorfosis kita kali ini mungkin belum menjadikan kita sebagai kupu-kupu yang terindah. Tetapi berbeda dengan kupu-kupu, bukankah kita diberikan kesempatan untuk bermetamorfosis setiap tahun?. Semoga tahun depan kita masih dapat bermetamorfosis, tentunya dengan hasil yang lebih baik.
Melengkapi metamorfosis yang telah kita lakukan izinkanlah saya menghaturkan selamat idul fitri 1430 Hijriyah. Taqoballahu minna wa minkum wa shiyamana wa shiyamakum. Wa ja’alana minal aidzin wal faizin. Jika selama ini ada salah ucap dan perilaku mohon untuk dimaafkan.
- Referensi: id.wikipedia.org/wiki/metamorfosis
- Gambar: myscienceblogs.com/kids/files/2007/12/metamorfosa-kupu-kupu.JPG
Baca Juga:
Anda dapat melihat daftar seluruh tulisan di: Daftar Catatan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Taqobballallahu minna wa minkum, Syiamana wa syiamakum
Minal aidin wal faizin
baru sempat buka internet 🙂
Mohon maaf lahir dan batin ya mass
selamat idul fitri juga, mas alamendah, mohon dimaafkan segala salah dan khilaf saya selama ini, semoga idul fitri kali ini benar2 mampu membawa kita bermetamorfosis kepada fitrah-Nya, amiin.
Selamat Lebaran mas..maaf lahir batin. WIsh you have a happy Ied mubarak..
banyak banget tanggapan di sini. Tapi memang tulisannya keren dan inspiratif banget. Minal aidzin wal faidzin
menarik sekali, kolaborasi pelajaran biologi dan agama 🙂
ikh lucu deh
Kenapa Blog Saya Gak Bisa Di Buka…?
Ping balik: Jenis Hewan (Binatang) untuk Kurban | Alamendah's Blog
mbak ijin untuk mengcopas sedikit tulisannya untuk blog saya ya….dengan tulisan ini saya jadi terinspirasi untuk mengubah judul blog saya mbak….dengan kata² metamorfosis hidup…segala sesuatu fase kehidupan yang saya lalui bisa mewakili judul blog saya….terima kasih sebelumnya ya mbak….
Ping balik: Hewan Undur-undur Ternyata Bisa Terbang | Alamendah's Blog
Ping balik: Jenis dan Gambar Kupu-kupu Langka dan Dilindungi | Alamendah's Blog
Ping balik: Nuri Raja Ambon (Alisterus amboinensis) Burung Khas Maluku | Alamendah's Blog
Ping balik: Musang Luwak (Paradoxurus hermaphroditus) | Alamendah's Blog
Ping balik: Kenapa Wabah Ulat Bulu Menggila? | Alamendah's Blog