Hari ini, 11 Juli, diperingati sebagai Hari Populasi Sedunia atau World Population Day Tahun 2015. Event tahunan yang digelar oleh United Nations Development Programme (UNDP) sejak 1989 ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap masalah populasi dunia. Peringatan Hari Populasi Sedunia diinspirasi oleh tanggal 11 Juli 1987 yang diperkirakan tepat pada tanggal tersebut jumlah populasi penduduk dunia mencapai lima miliar orang.

Peringatan Hari Populasi Sedunia di Indonesia memang tidak setenar perayaan lainnya. Masih kalah meriah dibanding Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Hari Air Sedunia, dan Hari Bumi. Namun dengan populasi penduduk bumi yang saat ini mencapai lebih dari 7, 3 miliar manusia akan banyak tantangan dan permasalahan.

Indonesia menjadi negara dengan jumlah populasi terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduknya diperkirakan 245, 6 juta lebih.

Populasi Penduduk Bumi

Berdasarkan proyeksi Biro Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun ini akan terus meningkat. Dari 238,5 juta penduduk pada tahun 2010  meningkat hingga menjadi 305,6 juta pada tahun 2035. Masih menurut Biro Pusat Statistik, pada September 2014, sedikitnya 27, 7 juta jiwa masuk dalam kategori miskin. Penduduk ini rentan dalam memenuhi kebutuhan dasar utamanya yaitu pangan. Padahal Indonesia dianugerahi sumber daya pangan yang seakan tidak terbatas.

Pada peringatan di tahun 2015 ini, UNDP mengangkat “Vulnerable Populations in Emergencies” sebagai tema global Hari Populasi Sedunia. Tema ini di Indonesia dialihbahasakan menjadi “Melindungi Penduduk Rentan Dalam Situasi Bencana”.

Hari Populasi Sedunia 2015

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), selama tahun 2014, tercatat 1.559 bencana telah terjadi di Indonesia. Bencana tersebut telah menyebabkan 490 jiwa menjadi korban. Pun mempengaruhi kehidupan dua juta orang lainnya. Ribuan orang mengungsi dan banyak dari mereka kehilangan keluarga, rumah, dan harta benda. (Baca : 4.408 Kali Bencana Alam dalam 5 Tahun)

Bencana telah menyebabkan penduduk semakin rentan dalam memenuhi kebutuhan dasar utamanya pangan. Hal ini diperparah dengan ketergantungan mayarakat Indonesia terhadap terigu dan beras. Padahal, Indonesia dengan kekayaan alamnya yang melimpah, memiliki sumber daya pangan yang tidak terbatas. Lahan pertanian subur mampu menghasilkan bermacam tanaman, ternak yang beragam, sungai yang dihuni oleh berbagai jenis ikan, dan laut luas yang menawarkan aneka sumber protein hewani, tersedia untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Sayangnya, tidak semua potensi itu tergarap menjadi pangan yang dibutuhkan oleh dan tersedia bagi semua orang.

Untuk itu diperlukan pelestarian sumber pangan lokal sesuai dengan potensi setempat atau diversifikasi pangan. Di samping, mengubah pola pikir masyarakat untuk kembali mengkonsumsi pangan lokal. Sagu, jagung lokal, beragam sorgum, umbi-umbian, kentang hitam, dan jewawut adalah sedikit contoh ragam sumber pangan lokal yang kerap terlupakan.

Memanfaatkan berbagai sumber pangan lokal tersebut dapat mengurangi ketergantungan akan konsumsi beras dan terigu sebagai makanan pokok. Termasuk ketika terjadi bencana. Sehingga populasi penduduk Indonesia yang memiliki adat istiadat yang beragam, termasuk dalam mengonsumsi sumber pangan lokal, dapat tetap survive.

Akhirnya selamat Hari Populasi Sedunia 2015. Mari Melindungi Penduduk Rentan Dalam Situasi Bencana dengan memantapkan ketahanan pangan, utamanya dengan mengembangkan sumber pangan lokal.

Referensi dan gambar:
http://www.unfpa.org/events/world-population-day
http://www.kehati.or.id/id/