Kecipir cukup terkenal sebagai tanaman yang dimanfaatkan sebagai sayuran. Selain sebagai sayuran, kecipir yang tergolong tumbuhan merambat, kaya akan manfaat. Kecipr dapat dimanfaatkan sebagai tanaman herbal untuk mengobati berbagai penyakit dan penambat nitrogen di tanah.
Kecipir merupakan tumbuhan dari famili Fabaceae (dikenal juga sebagai Leguminosae) atau polong-polongan. Nama latin tumbuhan ini adalah Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC. dengan beberapa nama sinonim seperti Botor tetragonoloba (L.) Kuntze, Botor tetragonolobus (L.) Kuntze, Dolichos ovatus Graham, dan Dolichos tetragonolobus L.
Di Indonesia, kecipir dikenal dengan beberapa nama lokal seperti kacang botol, kacang embing, dan kacang belingbing (Sumatera). Juga jaat (Sunda), cipir, cicipir, dan kecipir (Jawa), kelongkang (Bali), biraro (Manado, Ternate), kacang botor, kacang botol, dan kacang kumbotor (Kalimantan). Dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Asparagus Bean, Asparagus Pea, Goa Bean, Princess Bean, Wing Bean, Winged Bean, atau Pois Carre.
Deskripsi Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus)
Tumbuhan kecipir merupakan liana (merambat) yang mampu hidup bertahunan, meskipun kerap ditanam sebagai tumbuhan tahunan. Batang melilit, beralur, tidak berambut, silindris dan beruas-ruas, dengan panjang 2-4 m. Akar banyak yang tumbuh menjalar datar dekat permukaan tanah. Beberapa akar menebal membentuk umbi batang.
Berdaun tiga, dengan bentuk bundar telur yang ujung daunnya meruncing dengan 2 daun penumpu kecil. Warna daun hijau dengan pertulangan menyirip dan tepi daun rata. Panjang daun sekitar 8-15 cm dan lebarnya 4-12 cm. Tumbuhan kecipir memiliki bunga malai yang tumbuh di ketiak daun. Dalam satu malai (tandan) memiliki 2-10 kuntum bunga bertipe kupu-kupu. Bunga kecipir berwarna lembayung muda atau putih dengan beragam perpaduan warna seperti lembayung muda, krim, biru atau merah.
Buah kecipir bertipe polong. Bentuknya lonjong hingga memita, bersegi dengan 4 buah sudut bersayap rata atau bergigi gergaji. Buah berwarna kuning kehijauan, hijau atau krim, kadang-kadang dengan lurik merah. Panjang polong (buah) sekitar 6-40 cm dan lebar 2,5-3,5 cm. Setiap polong memiliki 5-21 biji. Bentuk biji agak membulat dengan diameter sekitar 0.6-1 cm. Biji berwarna putih, coklat, kuning, berbercak atau tidak, mengkilap, dengan aril kecil.
Asal Usul, Persebaran, dan Habitat Kecipir
Terdapat perdebatan mengenai asal usul tumbuhan kecipir. Sebagian ahli menduga kecipir merupakan tumbuhan asli Indonesia yang berasal dari kawasan di Papua (Indonesia dan Papua Nugini) dan sekitarnya. Atau dari wilayah di timur laut India dan Burma. Di kawasan-kawasan tersebut memilki keanekaragam kecipir yang tinggi. Namun beberapa ahli lainnya memperkirakan kecipir sebagai turunan dari beberapa jenis anggota genus Psophocarpus lainnya yang tumbuh di Afrika. Perdebatan ini terjadi karena tidak ditemukannya jenis liar kecipir dan hanya terdapatnya jenis domestik (budidaya).
Daerah persebaran kecipr meliputi Afrika Timur, India, Sri Lanka, Thailand, Indo-China, Malaysia, Indonesia, Pilipina, Papua Nugini, hingga beberapa kepulauan di Pasifik. Tumbuh mulai di daerah dataran rendah hingga ketinggian 2000 meter dpl. Perbanyakan kecipir dilakukan dengan biji.
Manfaat Kecipir
Kecipir merupakan tanaman dengan berbagai manfaat. Buah dan daun muda biasa digunakan sebagai sayuran dan lalapan. Bijinya dapat juga diambil tepungnya, dimakan, atau digunakan untuk membuat minyak goreng dan susu. Akarnya yang menggelembung dan membentuk umbi dapat dimakan. Biji kecipir mempunyai kandungan protein dan lemak yang tinggi, selain fosfor, kalsium, dan magnesium. Pada biji dan daunnya juga mengandung flavonoid, saponin, dan tanin.
Selain itu Kecipir juga mempunyai khasiat herbal diantaranya sebagai obat mata dan radang telinga, mengobati bisul, penambah nafsu makan, dan anti oksidan. Kandungan protein dan lemaknya yang tinggi membuat Kecipir bisa digunakan sebagai pengganti daging.
Klasifikasi Ilmiah Kecipir : Kerajaan : Plantae. Divisi : Tracheophyta. Kelas : Magnoliopsida. Ordo : Fabales. Famili : Fabaceae. Genus : Psophocarpus. Spesies : Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.
Baca artikel tentang flora Indonesia lainnya :
- Kentang Jawa (Hitam) Sumber Pangan yang Terlupakan
- Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Kaya Khasiat
- Ceplukan (Physalis angulata) yang Kaya Manfaat
- Jengkol atau Jering (Archidendron pauciflorum) Si Bau yang Disuka
- Bunga Kupu-kupu (Bauhinia purpurea)
- Buah Namnam atau Kopi Anjing nan Eksotis
- Pohon Trembesi (Ki Hujan) Serap 28 Ton CO2
Referensi dan gambar : www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=205 www.theplantlist.org/tpl1.1/record/ild-2985 www.catalogueoflife.org/col/details/species/id/11469626 id.wikipedia.org/wiki/Kecipir
enak tuh gan apalagi pake sambel, buat lalapan.. hehe
cara minumnya gimana ya? apa digodok terus diminum airnya? atau hanya dimakan sebagai lalapan sudah cukup?
banyak orang tak tahu
Ilmunya sangat bermanfaat, saya juga dari Pati, Jawa Tengah.