Kentang Jawa atau Kentang Hitam, adakah yang mengenal? Nama tumbuhan Kentang Jawa atau Kentang Hitam (Plectranthus rotundifolius (Poir.) Spreng), bia jadi terdengar aneh dan asing. Padahal Kentang Jawa pernah menjadi salah satu sumber pangan alternatif di negeri ini. Sayangnya, kini salah satu bahan pangan ini terlupakan.
Di Jawa, kentang hitam dikenal sebagai gembili, kentang ireng, kumbili jawa, kentang klici, kambili, dan daun sabrang. Di daerah lain di Jawa juga dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti kentang jawa, kembili (Betawi), huwi kentang (Sunda), gombili, dan obi sola (Madura).
Di daerah lain di Indonesia, tumbuhan penghasil pangan ini dikenal antara lain dengan nama gombili (Gayo), kentang jawa, kemili (Melayu), hombili (Batak), kembili (Aceh dan Sumatera Barat), kombili, isahu, isiahu, katilen, safut (Maluku), kentang jawe, kentang kembili, gambili, gombili (Kalimantan).
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai chinese potato, zulu potato, atau sudan potato. Nama latin tanaman ini adalah Plectranthus rotundifolius (Poir.) Spreng. Sedangkan nama sinonimnya antara lain Calchas parviflorus (Benth.) P.V.Heath, Coleus dysentericus Baker, Coleus pallidiflorus A.Chev., Coleus parviflorus Benth., Coleus rehmannii Briq., Coleus rotundifolius (Poir.) A.Chev. & Perrot, Coleus rotundifolius var. nigra A.Chev., Coleus rugosus Benth., Coleus salagensis Gürke, Coleus ternatus (Sims) A.Chev., Coleus tuberosus (Blume) Benth., Germanea rotundifolia Poir., Majana tuberosa (Blume) Kuntze, Nepeta madagascariensis Lam., Plectranthus coppinii Heckel, Plectranthus coppinii Cornu, Plectranthus ternatus Sims, Plectranthus tuberosus Blume, Solenostemon rotundifolius (Poir.) J.K.Morton.
Kentang Hitam atau Kentang Jawa merupakan umbi-umbian dari tanaman terna (berbatang lunak), anggota famili Lamiaceae. Tumbuh tegak atau agak menjalar dengan tinggi tanaman mencapai dengan tinggi 20-75 cm. Batang Kentang Hitam bersegi, lunak, dan berwarna hijau. Daun Kentang Jawa (Plectranthus rotundifolius) tunggal berselang-seling, bentuknya jorong dengan ujung tumpul, pangkal bertoreh, dan tepi daun beringgit. Panjang daun sekitar 3-6 cm dengan lebar 2-4 cm. Pertulangan menyirip, permukaan agak berbulu, dan berwarna hijau.
Bunga tanaman ini majemuk berangkai bulir, dan bertangkai panjang. Perbungaan muncul di ujung batang. Bunga berukuran kecil, berwarna ungu dengan kelopak berbentuk bintang dan mahkota berbentuk bibir. Buah berbetuk bulat, ditutupi selaput buah, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, berukuran kecil, berwarna hitam.
Akar serabut membentuk umbi. Umbi berukuran kecil dengan panjang hanya 2-4 cm. Kulit umbi berwarna coklat atau hitam dengan daging umbi berwarna putih. Umbi inilah yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan.
Umbi kentang jawa dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Umbi yang telah tua dimasak untuk dimakan langsung. Sedangkan umbi muda dapat digunakan sebagai bahan sayuran seperti sayur lodeh, sop maupun sayur asam. Kentang hitam mengandung energi sebesar 142 k.kalori, protein 0,9 g, karbohidrat 37,7 g, lemak 0,4 g, kalsium 34 mg, fosfor 75 mg, zat besi 0 mg, vitamin A 0 IU, vitamin B1 0,02 mg dan vitamin C 38 mg, sedangkan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 75%.
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari India yang kemudian tumbuh menyebar hingga ke kawasan Malesia. Di Malesia Kentang Jawa tumbuh di Malaysia, Filipina, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Maluku. Tumbuh baik di daerah rendah hingga ketinggian 1.300 meter dpl. Kentang Jawa memerlukan tanah yang gembur (banyak mengandung humus) untuk membudidayakannya dan dapat dipanen setelah berumur 4-5 bulan. Perbanyakan tanaman ini cukup mudah, bisa menggunakan umbi maupun dengan stek batangnya.
Tampaknya Kentang Jawa atau Kentang Hitam (Plectranthus rotundifolius) bisa menjadi alternatif untuk menjawab tantangan ketahanan pangan di Indonesia.
Klasifikasi Ilmiah Kentang Jawa : Kerajaan : Plantae. Divisi : Tracheophyta. Kelas : Magnoliopsida. Ordo : Lamiales. Famili : Lamiaceae. Genus : Plectranthus. Spesies : Plectranthus rotundifolius (Poir.) Spreng.
Baca artikel tentang tanaman Indonesia lainnya :
- Tanaman Garut, Lerut, Ararut, atau Maranta arundinacea
- Pohon Gofasa, Gupasa, atau Kayu Biti (Vitex cofassus)
- Berenuk Mulai Obat, Usir Tikus, Hingga Bioetanol
- Pohon Kendal dan Kabupaten Kendal
Referensi dan gambar : www.theplantlist.org/tpl1.1/record/kew-158453 tanamankampung.blogspot.com/2012/03/kentang-jawa.html jatim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita/janganlupa/657-ekspedisi-7-makanan-purba-kentang-hitam-di-negeri-besi-kuning id.wikipedia.org/wiki/Kentang_hitam commons.wikimedia.org (gambar
wah super sekali
Kentang Jawa ini yang kecil-kecil itu ya Mas? Di kampung suka disajikan sebagai camilan saat ada hajatan. Tapi ga hanya kentang Jawa kok Mas. Pemerintah sendiri kurang serius menggencarkan pangan alternatif dari usaha lokal. Pisang, buah, dan aneka umbi-umbian sebenarnya potensial banget unuk dikembangkan. Sayang, kita sendiri juga masih suka yang impor….
Ya. Dulu waktu kecil juga sering beli di pasar. Sekarang sudah tidak ada lagi.
Jarang ada sekarang. Di Bogor pun belum pernah jumpa
sepertinya saya belum pernah mencoba kentang Jawa ini,
sayang ya kalau sampai di biarkan dan dilupakan, kan bisa dijadikan alternatif sumber pangan.
ini kentang yang sering dipakai di sayur apa ya itu aku lupa..
rasanya enak biarpun kecil-kecil…
kentang kecil seperti ini dimasak cepatmatang ya pak dibanding yang besar
saya orang jawa yang berpropesi sebagai petani saja baru tahu sejarang klo ada kentanf hitam, yang saya tahu cuma kentang pertanian seperti granola,dll…
niche share…
Kalo d pemalang . ulujami namanya gembili
kalau belum makan nasi namanya belum makan sob
Jadi makin banyak tahu ini membaca di blog ini, terimakasih banyak informasinya.
Apa ada yang tahu / ada yang bisa supply kentang jawa / kentang ireng. Kalau ada yang bisa supply tolong contac ke : 085219284375.