Tanaman Garut, Lerut, Ararut, atau Maranta arundinacea

Tanaman Garut, Lerut, Ararut, atau bernama latin Maranta arundinacea termasuk sejenis umbi-umbian. Nama Garut yang gunakan untuk menyebut tanaman ini memperpanjang daftar nama tanaman yang dijadikan nama tempat seperti Kendal, Ketapang, Sentul, Bintaro dan lainnya.

Saya kurang tahu, apakah ada hubungan antaran nama tanaman Garut dengan nama Kota Kabupaten Garut di Jawa Barat. Yang pasti tanaman yang mempunyai nama latin Maranta arundinacea ini di Jawa Barat disebut Garut.

Di beberapa tempat, tanaman umbi ini mempunyai nama daerah yang nyaris mirip. Sebutan itu antara lain Garut, Ararut, Patat Sagu (Sunda), Lerut, Garut, Klarut, Jlarut, Irut, Waerut (Jawa Tengah), Larut, Pirut, Kirut (Jawa Timur), Angkrik (Betawi), Arut, Larut, Salarut (Madura), Tarigu (Banten), atau Klarus, Marus (Bali).

Selain itu juga Sagu Bamban (Batak), Sagu Belanda, Sagu Betawi, Ubi Sagu (Melayu), Sagu Rarut (Minangkabau), Arerut Towang, Labia Walanta, Pi Walanda (Sulawesi), atau Peda Sula, Hula Moa (Maluku). Dalam bahasa Inggris Garut disebut Arrowroot, West Indian arrowroot, dan St Vincent arrowroot. Sedangkan nama latin tanaman ini adalah Maranta arundinacea yang mempunyai sinonim Maranta sylvatica.

Tanaman Garut atau Lerut (Maranta arundinacea)

Tanaman Garut atau Lerut (Maranta arundinacea)

Tanaman Garut atau Lerut (Maranta arundinacea) diduga berasal dari daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara, Ekuador bagian barat. Namun kini tersebar di berbagai wilayah di sekitar tropis, termasuk di Indonesia.

Diskripsi dan Ciri Garut. Garut merupakan terna (tumbuhan yang batangnya lunak karena tidak membentuk kayu), tegak, dengan tinggi antara 40-100 cm. Batang tipis, biasanya bercabang banyak ke arah ujung. Daun keras dan bercabang, berseling. tangkai daun berpelepah pada pangkalnya dengan helaian daun berbentuk bulat telur hingga melonjong, berwarna hijau atau kadang-kadang bergaris putih atau ungu kemerahan.

Bunga garut berbentuk malai yang tumbuh diujung batang berwarna putih. Buah melonjong, merah tua, gundul sampai berambut. Rimpang berdaging, berbentuk silinder, berwarna putih atau kemerahan.

Garut tumbuh baik di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dpl. Dapat tumbuh di tanah yang kurang subur. Juga di lahan yang mempunyai naungan hingga 50% sekalipun sehingga cocok sebagai tanaman tumpang sari.

Umbi Garut atau Lerut (Maranta arundinacea)

Umbi Garut atau Lerut (Maranta arundinacea)

Pemanfaatan Garut. Garut, Lerut, Ararut, atau Maranta arundinacea terutama dibudidayakan untuk diambil patinya yang berasal dari rimpangnya (umbi). Rimpang garut juga dapat dijadikan sumber karbohidrat alternatif untuk menggantikan tepung terigu. Diyakini tepung Garut baik untuk dikonsumsi oleh orang yang lemah atau yang baru sembuh dari sakit, sebab lebih mudah dicerna oleh penderita masalah perut atau masalah usus.

Selain itu, rimpang Garut juga dapat dikonsumsi langsung setelah dimasak. Dan beberapa kultivar Garut yang mempunyai daun bercorak indah digemari juga sebagai tanaman hias. Sudah lama sekali saya tidak makan rimpang Garut atau Lerut. Kalau Sobat?.

Kerajaan: Plantae; Ordo: Zingiberales; Famili: Marantaceae; Genus: Maranta; Spesies: Maranta arundinacea.

Referensi dan gambar:

Baca artikel tentang lingkungan hidup dan flora lainnya:

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di flora dan tag , , , , , , , . Tandai permalink.

40 Balasan ke Tanaman Garut, Lerut, Ararut, atau Maranta arundinacea

  1. toko baju muslim berkata:

    ummm,,, makasih yah info-infonya, keep to share GAN

  2. kakaakin berkata:

    Hoho… ternyata garut adalah nama tanaman juga ya…
    Apakah harganya mahal ya…?

  3. Fauzi.. berkata:

    murah meriah kalau dikampung tumbuh subur banyak dibelakang rumah, dikebun,,

  4. ternya makanan tersebut berasal dari garut ,kalo didaerah tasikmalaya khusnya di kampung sindanggalih tempat saya tinggal,namanya bukan garut,alarut,saya lupa lagi,,makanan tersebut di tasik sekarang sudah langka ditemukan,.

  5. Ping balik: Kesemek Si Buah Kaki yang Makin Langka | Alamendah's Blog

  6. Retno Utami berkata:

    kalo garut hias, yg daunnya hijau berselang-seling putih, bisa dimakan juga? di kebun belakang rumah ada beberapa rumpun, mau nyoba makan tapi belum yakin aman atau nggak. tks

  7. Ping balik: Daftar Nama Tumbuhan (Tanaman) dan Nama Latin | Alamendah's Blog

  8. mujib berkata:

    Kalau di kampung saya di Kendal, disebutnya ‘angkrek’, mirip penyebutan di Betawi, ‘angkrik’. Biasanya diambil patinya, yang disebut ‘pathi angkrek’. Dibuat bubur untuk orang yang sedang sakit. Ada juga yang mengolahnya menjadi keripik atau emping.

  9. Dii berkata:

    Dimana aku bisa beli ?… di tempatku nggak ada yang jual, sekarang sudah langka !

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.