Pantai Pasetran Gondo Mayit di Blitar ini mempunyai nama yang seram; “gondo mayit” yang bisa berarti “bau mayat”. Tapi jangan tertipu dengan namanya, pantai Pasetran Gondo Mayit tidaklah seseram namanya. Justru sobat telah dinanti oleh ‘Sebuah Surga Yang Tersembunyi’. Simak tulisan Mbak Yella Ojrak, penulis tamu Alamendah’s Blog kali ini.
Yang ingin masuk surga, tak perlu menunggu mati. Segera tancap gas sekarang juga ke Pantai Pasetran Gondo Mayit, Blitar. Di sana, hembusan angin bagai kibasan selendang bidadari, butiran pasir putihnya bagai mutiara, dan ombaknya bagai lautan kristal yang bergulung-gulung lalu pecah di pantai.
Terletak di bagian selatan wilayah kabupaten Blitar, surga tersembunyi yang masih perawan ting-ting itu sesungguhnya bukanlah tempat yang terlalu sulit dijangkau, terlebih jika Anda berjiwa petualang. Dari kota Blitar, kita bisa berkendara dengan nyaman ke arah Pantai Tambakrejo, Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto. Setibanya di Pantai Tambakrejo, titipkan kendaraan Anda (ada banyak tempat penitipan di sana), lalu lanjutkan perjalanan dengan alat transportasi purba: jalan kaki.
Nah, berhubung perjalanan ini jelas akan banyak menghabiskan energi, sebaiknya Anda membawa bekal makanan dan minuman, karena di tempat tujuan nanti tak ada pedagang sama sekali. Kalau belum ada bekal, sila berbelanja dulu di warung-warung yang ada di Tambakrejo. Tapi ingat, cek dan ricek tanggal kadaluarsa dan keadaan segel makanan maupun minuman yang hendak Anda beli karena beberapa kali saya hampir dapat makanan yang sudah kadaluarsa atau minuman palsu — botol serupa, isi tak sama. Saran saya, bawa bekal sebelum berangkat ke pantai ini.
Selanjutnya Anda akan berjalan kaki menyeberangi sebuah muara sungai yang akan membuat Anda berenang jika laut sedang pasang. Kemudian Anda akan menelusuri jalan setapak berbatu dan berliku, menanjak dan menurun, mengarungi bukit yang membatasi Pantai Tambakrejo dengan Pasetran Gondo Mayit.
Sebetulnya ada rute lain yang mengijinkan Anda berkendara sampai ke pantai tersebut. Tapi saya sendiri belum pernah mencoba rute ‘nyaman’ ini, jadi belum bisa memberi keterangan. Meskipun begitu, Anda masih bisa mempelajarinya dengan membaca peta ini dan menyimak keterangannya di sini. Tapi ada kelebihan, ada kekurangan juga. Lewat jalan desa, berarti Anda tidak dapat menikmati secuil samudra Hindia yang biru dari puncak bukit, serta warna pasir pantai yang nampak putih berseri.
Dari titik tersebut (tempat foto di atas diambil), Pantai Gondo Mayit tinggal beberapa langkah lagi. Oya, hampir lupa, di puncak bukit terdapat sebuah gubug lengkap dengan bangku-bangku panjang dan meja besar yang cukup untuk dijadikan tempat tidur jika Anda berminat bermalam di sana, untuk menikmati matahari terbenam atau terbit mungkin?.
Tak perlu khawatir, Pantai Gondo Mayit kalau dibahasa-Indonesiakan memang artinya Pantai Bau Mayat. Tapi sama sekali tak ada bau mayat di situ. Dan pantainya pun bersahabat, sama sekali tak seram seperti namanya.
______
Tulisan tentang wisata di Pantai Pasetran Gondo Mayit ini ditulis Mbak Yella Ojrak admin blog Ojrak dan moderator di forum WordPress.com Indonesia. Hak cipta tulisan dan gambar pada penulis.
Mari ungkap kekayaan wisata alam di Indonesia dengan menjadi Penulis Tamu di Alamendah’s Blog. Baca ketentuannya di halaman Penulis Tamu.
Baca artikel tentang wisata dan lingkungan hidup lainnya:






Assalamu’alaikum Kang, lama ndak mampir ke sini
Begitu ada tulisan tentang Blitar, saya jadi terhenyak. Kenapa ? karena saya berdomosili di Blitar. Hampir 19 tahun saya hidup di Blitar, hanya saja keindahan pantai selatan Blitar ini belum saya kunjungi Kang. Ini akan menjadi agenda saya kalo ada kesempatan Insya Alloh saya akan kesana.
Terpaksa pake akun twitter, soale ndak bisa pake blogger
cantik sekali gondo mayit ini… bagus banget…. bersih… serem juga tapi denger namanya… semoga baik baik aja nih…
ya pernah juga diliput stasiun TV swasta…..memang tidak seseram namanya….itu secara kasat mata…tp kalau bicara yang diluar logika disini…..nanti menyalahi……yaah nikmati saja dengan ikhlas dan jangan lupa tetap menjaga sopan santun, kebersihan dan moral…….ini untuk pengunjung pd umumnya.
cantik pantainya mas, tapi namanya kok seram ya….. apa ada cerita tersendiri mengenai penamaan pantai ini mas?
mas alamendah, bagaimana cara menuju ke sana, saya ada di jakarta. Terima kasih.
tapi gak bisa buat mandi ya kang..? 😀
Bisa kalo berani. Tapi musti ati-ati, mandi di tepi-tepi aja, sambil terus berdoa. Hehe…
namanya aja yang menyeramkan ya tapi pantyainya terlihat bagus
Lanjutkan dengan alat transportasi purba yaitu jalan kaki…hehehe, untung saya suka jalan kaki, jadi jalan-jalan ke pantai ini pasti menyenangkan sekali 😀
pantainya indah banget,,,bagus banget,,
itu udah jadi tempat wisata belum?
atau masih alami?
Masih alami, belum digerayangi komersialisasi 🙂
pantainya indah sekali…. menarik untuk di kunjungi… tapi entah kapan hehe
Gondo mayit yang menebar keindahan, indah banget pantainya. Trim mbak Yella dan mas Alam. Salam
Waaaa,…. saya kalau lihat pantai beginian ‘NGIRI’
Di wilayah timur sumatra, pantainya ‘butek’ semua Mas Alam 😦
pengin lihat tapi kakiku tak kuat kalau jalan
belum pernah singgah di blitar *hiks*