Ara Pencekik Menumpang untuk Membunuh

Ara pencekik, beringin pencekik, kiara koneng (Ficus annulata) memang pohon yang ditakdirkan untuk hidup menumpang (empifit) pada pohon lain. Namun takdir ara pencekik ternyata bukan sekedar sebagai penumpang. Sesuai dengan namanya yang unik, seiring pertumbuhannya pohon beringin atau kiara ini kemudian menjadi pencekik dan pembunuh pohon inang yang ditumpanginya.

Pohon ara pencekik dikenal juga dengan berbagai nama seperti beringin pencekik, bulu, ara susu (Kalimantan), kiara bodas kiara koneng (Sunda), atau Grasak (Jawa).

Sedangkan dalam bahasa latin, ara pencekik yang uni ini mempunyai nama ilmiah Ficus annulata Blume yang bersinonim dengan Ficus balabacensis Quisumb., Ficus flavescens Blume, Ficus valida Blume, Urostigma annulatum (Blume) Miq., dan Urostigma flavescens(Blume) Miq.

Ara pencekik (Ficus annulata)

Ara pencekik masih menempel di pohon inang

Ara Pencekik Menumpang untuk Membunuh. Menumpang untuk membunuh, mungkin ungkapan yang tepat untuk mendiskripsikan proses pertumbuhan pohon ara pencekik atau kiara koneng (Ficus annulata Blume) ini. Kehidupan bagi beringin pencekik ini berawal saat burung atau monyet membawa biji pohon ini yang kemudian menjatuhkannya di tajuk atau dahan pohon.

Biji kemudian tersemai dan tumbuhlah ara pencekik ini sebagai tumbuhan parasit yang menempel di cabang atau batang pohon besar. Segala kebutuhan hidup pohon ara pencekik (Ficus annulata) kecil ini mengambil dari sang pohon inang yang ditumpanginya.

Kemudian menjadi unik karena ternyata menumpang saja tidak cukup bagi kiara koneng. Beringin ini perlahan dan pasti menumbuhkan akar-akar sulurnya menjulur ke bawah, merambat, dan membelit tubuh pohon inangnya. Akar sulur ini pun terus tumbuh bukan hanya membelit tubuh pohon inang namun hingga ke tanah guna mengambil makanan langsung dari dalam tanah.

Makin lama, akar-akar sulur pohon ara pencekik semakin besar dan semakin kuat membelit tubuh pohon yang telah menjadi inangnya. Dahan dan tajuknya semakin besar. Belitan akan sulurnya dan rimbunnya tajuk kiara koneng mengalahkan pohon inang dalam menyerap makanan dari tanah maupun dalam merebut sinar matahari. Hingga secara perlahan pohon inang mati meninggalkan lobang besar nan eksotis dan unik di tengah-tengah sekumpulan akar sulur ara pencekik yang saling melilit. Sang penumpang itu pun menjadi pembunuh.

Ara pencekik (Ficus annulata)

Ara pencekik dengan akar sulurnya

Diskripsi Pohon Ara Pencekik. Batang berwarna coklat dengan kulit kasar dan bergetah. Daun tunggal yang tumbuh tersebar berwarna hijau di permukaan dan keputihan di bagian bawah. Bentuk daun lonjong berukuran panjang 12-25 cm dan lebar 5-10 cm, dengan permukaan rata dan ujung dan pangkal daun meruncing.

Bunga ara pencekik (Ficus annulata) majemuk berbentuk malai yang tumbuh di batang dengan mahkota bunga berwarna kuning. Buah berbentuk buni, berwarna hijau, berdiameter 2-4 cm dengan biji berwarna coklat.

Ara pencekik (Ficus annulata) tumbuh di hutan tropis pada ketinggian hingga 600 meter dari permukaan laut. Persebarannya daerah Indo China, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Ara pencekik juga dapat dilihat di pulau PeucangTN Ujung Kulon.

Ara pencekik (Ficus annulata)

Akar pohon ara pencekik

Perjalanan hidup pohon ara pencekik (Ficus annulata) yang unik menunjukkan persaingan berbagai spesies tumbuhan untuk hidup di tengah lebatnya hutan. Demi mendapatkan cahaya matahari, sebagai salah satu prasarat tumbuhan untuk hidup, ara pencekik memilih tumbuh di dahan pohon yang tinggi dan bukan di tanah. Hal sama dilakukan oleh berbagai tumbuhan empifit lain termasuk berbagai jenis anggrek. Tumbuh di tanah berarti tidak kebagian sinar matahari lantaran terhalan pohon-pohon lain yang telah besar.

Namun menumpang saja tidak cukup bagi ara pencekik. Dengan tetap berpegangan pada pohon inang akar sulurnya menjulur menjangkau tanah. Ara pencekik, ara susu, beringin pencekik, kiara koneng, kiara bodas, bulu, atau grasak yang hidup unik ini membuktikan harmonisasi kehidupan di alam liar. Harmonisasi yang akan selalu indah seandainya kita, manusia, tidak terlalu usil.

Klasifikasi ilmiah Ara Pencekik. Kerajaan: Plantae; (unranked): Angiosperms; (unranked): Eudicots; (unranked): Rosids; Ordo: Rosales; Famili: Moraceae; Genus: Ficus; Spesies: Ficus annulata.

Referensi dan gambar:

Baca artikel tentang tumbuhan Indonesia dan lingkungan hidup lainnya:

Ara pencekik, beringin, kiara koneng, Ficus annulata, tumbuhan, pohon, unik

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di flora dan tag , , , , , , , . Tandai permalink.

42 Balasan ke Ara Pencekik Menumpang untuk Membunuh

  1. monda berkata:

    kupikir itu pohon beringin, tapi kayaknya ara satu keluarga dengan beringin ya

  2. Republican Wasp berkata:

    Sekalian nambahin sedikit info aja. Bunga ara itu tumbuhnya di dalam buah ara yang bentuknya kayak bawang & satu-satunya hewan yang bisa menyerbuki bunganya adalah lebah ara yang bisa masuk ke dalam buah ara melalui celah kecil pada kulit buahnya 🙂

  3. bintangtimur berkata:

    Dikirain itu akar yang tumbuh dari pohon tersebut, ternyata malah semacam parasit…wah, jadi penasaran pengen merhatiin lebih detail deh 🙂

  4. arif berkata:

    wew,namanya agak serem,pencekik,tp sepertinya rindang sekali 😀

  5. Ping balik: Mencari Artikel Alamendah Dengan Google Custom Search | Alamendah's Blog

  6. Ping balik: Tumbuhan Sarang Semut dengan Simbiosis yang Unik | Alamendah's Blog

  7. Ping balik: Tanaman (Tumbuhan) Paling Unik di Indonesia | Alamendah's Blog

  8. aulia putri berkata:

    gak keren coyyy :p

  9. Ping balik: Seprih si Ara Pencekik | Triyanto Banyumasan Blogs

  10. ima04 berkata:

    Info donk pengrajin furniture Dari Ara pencekik INI.contact me please

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.