Lutung dahi putih yang dalah bahasa latin disebut Presbytis frontata memang monyet yang cantik. Sayang jenis lutung endemik Kalimantan, Indonesia ini semakin hari semakin langka dan terancam punah.
Sesuai dengan namanya, primata cantik nan langka ini sangat mudah dikenali terutama dengan adanya warna putih pada bagian kening yang tidak berambut. Lutung dahi putih pun memiliki jambul berbentuk kerucut di kepalanya.
Lutung dahi putih oleh masyarakat sering disebut sebagai puan (Dayak), perut (Kayan), dan jirangan (Banjar dan Serawak). Dalam bahasa Inggris, monyet langka ini disebut sebagai White-fronted Langur, White-faced Langur, White-fronted Surili, atau White-fronted Leaf Monkey. Sedangkan dalam bahasa ilmiah (latin), Lutung dahi putih dinamai dengan Presbytis frontata (Müller, 1838) yang bersinonim dengan Presbytis nudifrons Elliot, 1909.
Ciri-ciri dan Perilaku Lutung Dahi Putih. Lutung dahi putih atau White-fronted Leaf Monkey mempunyai ciri khusus dengan adanya warna putih yang terdapat pada bagian kening yang tidak berambut. Bagian punggung ditumbuhi bulu berwarna coklat keabu-abuan dan bagian depan coklat kekuningan sedangkan ekor berwarna abu-abu kekuningan.
Ciri khas lain dari lutung bernama latin Presbytis frontata ini adalah adanya jambul berbentuk kerucut di kepalanya. Juga ekornya yang panjangnya hingga satu setengah kali panjang tubuhnya.
Lutung cantik endemik Kalimantan ini mempunyai panjang tubuh berkisar antara 50-60 cm dengan ekor yang panjangnya mencapai 70-75 cm. Berat tubuh lutung dahi putih dewasa mencapai 5-5,5 kg.
Lutung dahi putih yang disebut puan oleh masyarakat Dayak merupakan binatang diurnal yang aktif di siang hari. Aktifitasnya banyak dilakukan di atas pohon (arboreal). Monyet langka ini termasuk binatang herbivore yang memakan pucuk daun muda, buah, dan biji-bijian meskipun terkadang juga memakan serangga.
Primata berekor panjang ini hidup berkelompok yang terdiri atas 8-10 ekor. Di dalam kelompok terdapat beberapa jantan yang dominan (poligami).
Persebaran dan Konservasi. Lutung dahi putih merupakan hewan endemik Borneo (Indonesia dan Malaysia). Lutung ini mendiami hutan primer dipterocarpaceae dataran rendah hingga ketinggian 350 meter dpl. Lutung ini biasa ditemui di beberapa lokasi seperti bagian timur Sungai Barito (Kalimantan Tengah), Sungai Kayan, Sungai Segah dan Taman Nasional Kutai, Sepaku, dan Balikpapan (Kalimantan Timur), Long Petah, Sungai Kayan, Sungai Mahakam, muara Sungai Barito, dan Puruk Cahu (Kalimantan Selatan), dan Taman Nasional Betung Kerihun (Kalimantan Barat).
Meskipun jumlah populasi lutung dahi putih (Presbytis frontata) tidak diketahu pasti namun diperkirakan telah mengalami penurunan lebih dari 30% dalam 30 tahun terakhir sehingga menempatkan primata ini sebagai salah satu hewan langka di Indonesia.
Penurunan populasi lutung dahi putih disebabkan oleh berkurangnya habitat akibat kerusakan hutan yang terjadi di Kalimantan. Selain itu perburuan dan perdagangan ilegal juga ikut menekan populasi monyet cantik ini.
Karena semakin langka dan terancam punah, oleh IUCN Redlist, lutung dahi putih dimasukkan dalam kategori vulnerable sejak tahun 2008. Sedangkan oleh CITES, primata ini dimasukkan dalam daftar Apendiks II. Baik oleh pemerintah Indonesia maupun Serawak, lutung bernama ilmiah Presbytis frontata ini termasuk dalam satwa yang dilindungi.
Jujur saja saya belum pernah melihat lutung dahi putih nan cantik namun langka ini. Mungkin sobat-sobat, terutama yang berasal dari Kalimantan, pernah berkesempatan berpandang mata dengannya.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mamalia; Ordo: Primates; Famili: Cercopithecidae; Genus: Presbytis; Spesies: Presbytis frontata.
Referensi dan gambar:
Baca artikel tentang alam lainnya:




Gan salam kenal ya.
kalo bisa PERTAMAX di tempatku
hayo Bisa ga ????
buktikan nyalimu
Kemana, Gan?. Lha url-nya aja gak ada, bisa nyasar…
wah pantas nantang nggak urlnya wk wk wk
Mengejar pertamax 😛
Sama aku juga keknya belum pernah ngeliat nih lutung, penasaran pingin liat jambulnya 😀
Eh, dikebun binatang ragunan ada gak yah ?
Sudah ada yang PERTAMAX.
Hehehehehe…
Ping-balik: Tweets that mention Lutung Dahi Putih Monyet Cantik Monyet Langka | Alamendah's Blog -- Topsy.com
Iya ya, telat dong 😦
Tapi yg pertamax kynya aneh tuh 😛
wah curang nih sob nggak pake url ha ha ha
Iya, aneh….
met tahun baru bangh
selalu menarik postnya
salam hangat dari blue
Met tahun baru juga, Blue.
Kalo di tempat aku tu kebanyakan monyet hitam. Klo orang dikampungku memanggilnya PITU (bukan 7 dalam bhs jawa). Kalo yang berdahi putih kayaknya nggak ada di pulau lombok.
Emang gak ada di Lombok. Wong ini endemik Kalimantan jadinya cuman ada di Kalimantan saja.
baru lihat si utung
Saya malah baru lihat fotonya doang..
met pagi, pagi2 bercengkerama dengan lutung dahi putih, he6 ^_^
Ati-ati, jangan sampai naksir…
kalo abu-abu banyak di sumatra, tapi kalo dahi putih, kaya na belum pernah liat th ..
salam 🙂
jadi yang putih dahinya ajah??
wihihi..lucu bangeed..
bule gimannnaaa getuuh 😀
Jenis kera seperti ini tentunya jarang bisa dilihat selain di habitat aslinya. Terimakasih infonya ya Mas…
Indonesia sangat kaya dengan flora dan fauna juga budaya tentu saja.
Sayang negeri kita belum bisa kaya ya Mas… masih tetap miskin
Sya belum pernah melihat lutung ini secara langsung.
Keren ya
Orang-orang udah pusing mikirin kepentingan kapitalis jadi suka lupa bahwa kita juga mahluk yang harus memikirkan kelestarian ekosistemnya agar tidak punah juga pada akhirnya.
Bisa untuk iklan Citra…
Dahinya Putih…
Putih apa Puteh???