Kerusakan Sungai dan Daerah Aliran Sungai di Indonesia

Daerah Aliran Sungai di Indonesia semakin mengalami kerusakan lingkungan dari tahun ke tahun. Kerusakan lingkungan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) meliputi kerusakan pada aspek biofisik ataupun kualitas air.

Indonesia memiliki sedikitnya 5.590 sungai utama dan 65.017 anak sungai. Dari 5,5 ribu sungai utama panjang totalnya mencapai 94.573 km dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai 1.512.466 km2. Selain mempunyai fungsi hidrologis, sungai juga mempunyai peran dalam menjaga keanekaragaman hayati, nilai ekonomi, budaya, transportasi, pariwisata dan lainnya.

Saat ini sebagian Daerah Aliran Sungai di Indonesia mengalami kerusakan sebagai akibat dari perubahan tata guna lahan, pertambahan jumlah penduduk serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan DAS. Gejala Kerusakan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dilihat dari penyusutan luas hutan dan kerusakan lahan terutama kawasan lindung di sekitar Daerah Aliran Sungai.

Dampak Kerusakan DAS. Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terjadi mengakibatkan kondisi kuantitas (debit) air sungai menjadi fluktuatif antara musim penghujan dan kemarau. Selain itu juga penurunan cadangan air serta tingginya laju sendimentasi dan erosi. Dampak yang dirasakan kemudian adalah terjadinya banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau.

Sungai dengan Daerah Aliran Sungai di sekitarnya

Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) pun mengakibatkan menurunnya kualitas air sungai yang mengalami pencemaran yang diakibatkan oleh erosi dari lahan kritis, limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian (perkebunan) dan limbah pertambangan. Pencemaran air sungai di Indonesia juga telah menjadi masalah tersendiri yang sangat serius.

Saat ini beberapa Daerah Aliran Sungai di Indonesia mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah dalam upaya pemulihan kualitas air. Sungai-sungai itu terdiri atas 10 sungai besar lintas provinsi, yakni:

  • Sungai Ciliwung; Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta dengan DAS seluas 97.151 ha.
  • Sungai Cisadane; Provinsi Jawa Barat dan Banten dengan DAS seluas 151.283 ha
  • Sungai Citanduy; Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan DAS seluas 69.554 ha
  • Sungai Bengawan Solo; Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan DAS seluas 1.779.070 ha.
  • Sungai Progo; Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dengan DAS seluas 18.097 ha
  • Sungai Kampar; Provinsi Sumatera Barat dan Riau dengan DAS seluas 2.516.882 ha
  • Sungai Batanghari; Provinsi Sumatera Barat dan Jambi dengan DAS seluas 4.426.004 ha
  • Sungai Musi; Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan dengan DAS seluas 5.812.303 ha
  • Sungai Barito; Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan dengan DAS seluas 6.396.011 ha.
  • Sungai Mamasa (Saddang); Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan dengan DAS seluas 846.898 ha.

Selain pada 10 sungai lintas provinsi juga pada 3 sungai strategis nasional, yaitu:

  • Sungai Citarum; Provinsi Jawa Barat dengan DAS seluas 562.958 ha.
  • Sungai Siak; Provinsi Riau dengan DAS seluas 1.061.577 ha.
  • Sungai Brantas; Provinsi Jawa Timur dengan Daerah Aliran Sungai seluas 1.553.235 ha.

Semoga kedepannya, Daerah Aliran Sungai yang kita punyai semakin berkurang kerusakannya dan membaik kondisinya sehingga 5.590 sungai utama dan 65.017 anak sungai di Indonesia tidak lagi mendatangkan bencana buat kita semua. Justru sebaliknya, sungai-sungai tersebut membawa manfaat dan kesejahteraan buat seluruh rakyat Indonesia.

Referensi: Buku Status Lingkungan Hidup Indonesia 2009; http://www.mediaindonesia.com (gambar)

Baca artikel tentang alam lainnya:

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di kerusakan alam dan tag , , , , . Tandai permalink.

113 Balasan ke Kerusakan Sungai dan Daerah Aliran Sungai di Indonesia

  1. Ping balik: Indonesia Negara Paling Rawan Bencana Alam | Alamendah's Blog

  2. Lsm Mitra Peduli berkata:

    ” Sudah Saat melestarikan Sungai . yah jangan sekali cemari sungai, mari tanam pohon di hulu sungai . “

  3. Ping balik: Danau Prioritas Danau Indonesia Paling Rusak Parah | Alamendah's Blog

  4. Ping balik: Pohon Kepayang, Kluwek, atau Picung Bikin Mabuk Kepayang | Alamendah's Blog

  5. IDI berkata:

    luar biasa dan senang sekali setiap ku baca tulisan tulisan bagus ini. Semoga sumber daya alam Indonesia masih banyak yang memedulikan. Sukses bapak ibu penulis. terima kasih

  6. Ping balik: Berang-berang Indonesia Bukan Pembuat Bendungan | Alamendah's Blog

  7. oka berkata:

    yang manfaatin banyak tapi yang peduli untuk menyelamatkan dan merawat dikit

  8. Ping balik: QNET PESUT MAHAKAM TEAM

  9. iruel cah jarki berkata:

    menurut saya kerusakan sungai disebabkan karena kurang perhatiannya masyarakat kita akan pentingnya sungai bagi kehidupan….

  10. axel berkata:

    Trus kalo udah gitu gimana ya cara balikin kondisi daerah aliran sungai di Indonesia? banyak yang komentar dari berbagai pihak tapi ga pernah ada tindakan nyata ni..pemerintah, ditunggu actionnya!

  11. sunggut berkata:

    cara balikin kondisi das di indonesi ada pada diri kita masing-masing……??

  12. Ping balik: Katak Pelangi Kalimantan Pernah Jadi Most Wanted | Alamendah's Blog

  13. Ping balik: Tuntong Laut – Batagur borneoensis Salah Satu Reptil Terlangka | Alamendah's Blog

  14. Ping balik: Pantai Gondo Mayit « snardilla

  15. Ping balik: Anggrek Dendrobium lasianthera atau D. ostrinoglossum | Alamendah's Blog

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.