Harimau jawa sudah punah?. Menurut IUCN dalam daftar merahnya (redlist), harimau jawa (Panthera tigris sondaica) termasuk salah satu dari 3 subspesies harimau yang telah dinyatakan punah (Extinct). CITES juga memberikan klaim yang sama. Namun banyak pihak yang mempercayai bahwa harimau jawa masih ada dan belum punah. Sudah punah atau belumkah harimau jawa?.
Harimau jawa diperkirakan mulai langka pada tahun 1940-an ketika habitatnya semakin terdesak di kawasan hutan-hutan terpencil di Jawa. Pada tahun 1950-an, harimau jawa diperkirakan hanya tersisa 25 ekor yang 13 ekor diantaranya terdapat di Taman nasional Ujung Kulon. Jumlah itu kembali menyusut hingga tinggal separonya pada tahun 1960-an. Habitatnya diperkirakan terdapat di 3 lokasi yaitu Taman Nasional Ujung Kulon, TN. Meru Betiri, dan Leuwen Sancang.
Pada tahun 1972 tercatat 7 ekor harimau jawa (Panthera tigris sondaica) berada di Taman nasional Meru Betiri. Meru Betiri dipercaya sebagai habitat terakhir harimau jawa. Dan di Taman Nasional ini catatan resmi tentang keberadaan harimau jawa terakhir kali terlihat pada tahun 1976 yang menyebutkan keberadaan harimau jawa yang tinggal tersisa 3 ekor saja. Beberapa kali ekspedisi dilakukan di Taman Nasional tersebut tidak satupun yang berhasil mendapatkan bukti keberadaan harimau jawa.
Berdasarkan keyakinan Meru Betiri sebagai habitat terakhir harimau jawa dan tidak ditemukannya bukti keberadaan harimau loreng tersebut di taman nasional tersebut sejak akhir 1970-an, pada sidangnya di Florida tahun 1996, CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) menyatakan harimau jawa telah punah.
IUCN Redlist juga memberikan label yang sama (punah; Extinct) pada harimau jawa sejak 2003. Bahkan status itu tidak berubah ketika IUCN melakukan pengkajian ulang pada tahun 2008 tentang status kepunahan harimau jawa (Panthera tigris sondaica).
Beberapa pemerhati di Indonesia masih banyak yang tidak percaya jika harimau jawa (Panthera tigris sondaica) sudah punah. Apalagi jika keputusan itu berdasarkan catatan tentang Meru Betiri sebagai habitat terakhir harimau jawa dan mengesampingkan berbagai tempat lain di pulau Jawa. Bahkan dalam PP No. 7 Tahun 1999, harimau jawa (Panthera tigris sondaica) masih dicantumkan sebagai salah satu satwa yang dilindungi.
Berbagai ekspedisi dilakukan diberbagai tempat yang diduga menjadi habitat harimau jawa seperti di Gunung Ceremei, Gunung Arjuno, Gunung Muria, TN. Gunung Merbabu, Gunung Lawu dan sebagainya. Meskipun gagal mendapatkan bukti langsung (penampakan langsung dan hasil foto trap) keberadaan harimau jawa namun didapatkan berbagai bukti yang mengindikasikan keberadaan harimau jawa.
Indikasi keberadaan harimau jawa itu antara lain penemuan feses (kotoran), bulu, bekas cakaran dan jejak kaki. Sayangnya hingga sekarang bukti-bukti yang mengindikasikan keberadaan harimau jawa tersebut dianggap masih kurang kuat oleh pihak pemerintah Indonesia maupun pihak internasional. Sehingga status konservasi harimau jawa tetap dianggap telah punah.
Semoga saja para aktivis lingkungan dan pemerhati harimau jawa yang bekerja tanpa lelah hanya untuk menemukan bukti keberadaan Panthera tigris sondaica ini, tidak hanya berurusan dengan jejak kaki dan feses harimau saja tetapi suatu saat, mereka keluar dari hutan dengan bukti yang kuat rekaman vidio atau foto sosok harimau jawa. Menepis keyakinan akan sudah punahnya harimau jawa.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Ordo: Carnivora. Famili: Felidae. Genus: Panthera. Spesies: Panthera tigris. Sub-spesies: Panthera tigris sondaica
Referensi: commons.wikimedia.org (gambar)
Baca artikel tentang alam lainnya:
- Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Harimau
- 13 Negara Rumuskan Landasan World Tiger Summit
- Harimau Sumatera Semakin Langka
- Pemerintah Indonesia Tawarkan Harimau Sumatera Sebagai Peliharaan
- Macan Tutul Jawa Kucing Besar Terakhir Di Jawa
- Lutung Jawa (Trachypithecus auratus)
- Penangkaran Badak Jawa di Gunung Honje
- Elang Jawa yang Langka




Ping-balik: Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Harimau | Alamendah's Blog
apakah pertamax lagih ?? 🙄
yahh…pertamax kena pingback tuan rumah euyy
miris juga ya Om…jika di tahun 1972 tersisa 7 ekor dan sisa 3 ekor 4 tahun kemudian, berarti untuk realita sesungguhnya, apakah ada bukti yang otentik tentang keberadaan nya Om ?? seperti yang diungkapkan tim ekspedisi apakah benar mereka benar-benar yakin dengan keberadaannya (harimau jawa) 🙄
salam hangat
Itu dengan asumsi bahwa Meru Betiri sebagai habitat terakhir. Para pemerhati javan tiger sering mempertanyakan; apakah benar Meru Betiri sebagai habitat terakhir?.
Penemuan jejak kaki, bulu dan bekas cakaran identik banget dengan milik harimau jawa. Padahal jejak kaki relatif tidak bertahan lama, tidak sampai satu bulan pasti sudah hilang. Berarti jika ditemukan jejak kaki, berarti harimau jawa itu baru saja melewati daerah tersebut.
Ataukah mungkin itu jejak kaki Kang Hariez??
Tapi yang diperlukan bukti fotonya ya, Mas… biar lebih afdol gitu ya…
aku mengamankan posisi keduaxxx ahhh disini hahhhaha
meski dengan cara menyelinap
😀
hmmm iya ya… Harimau Jawanya ngga mungkin transmigrasi ke sumatra. Nanti namanya ganti Harimau Sumatera deh…
Saya berharap masih ada Harimau Jawa di Pulau Jawa
EM
kalo transmigrasinya ke Ambon berarti jadi harimau Ambon donk
*di lempar sendal sama Om Alam*
lagi pakai bakiak. Lebih mantab lemparannya, kan?
Punah ?
Ahk. . Masih ada kali.
Sayang sekali ya kalau sudah punah, padahal gw belum pernah liat tuh.
Saya juga belum pernah lihat…
apakah ini diakibatkan dari ulah braindware yang memanfaatkan kilut harimau menjadi usaha tekstil…?????
sungguh disayangkan 😦
salam
Mudah2an harimau Jawa masih ada, namun tetap bersembunyi karena khawatir akan diburu oleh orang2 yang tak bertanggung jawab 🙂
Wah, benar2 jadi misteri. , aku juga belum pernah liat harimau jawa. Dulu jaman SD sudah dibilang punah sama buku pelajaran.
Lantas.. kalau meang satu ketika dtemukan adanya harimau jawa, apa yang mesti dilakukan? mengembakbiakannya? atau bahkan dikloning saja…
Kalau nurut saya harimau itu ga punah, tapi mejelma dalam diri manusia.. berjiwa harimau, memangsa tanpa pandnag bulu, sikat sana-sini.. halah.. jadi ngelantur…
Lho JAwa punya harimau juga toh ?! Tak pikir Sumatera doank
subhanallahu… semoga tak segawat ini kondisinya
semoga kisah harimau tak hanya sejarah masa lalu
tetap lestari di alam indonesia
salam sukses..
sedj
http://sedjatee.wordpress.com
menyeramkan yaw
makin banyak ajah hewan yang menuju kepunahan hikz hikz
walaupun belum pernah lihat secara langsung,
namun berharp semoga harimau jawa ini tdk benar2 punah 😦
salam
Sesuai hasil konferesi, harus segera dilakukan tindakan konservasinya, ya Mas…
konferensi harimau tidak membahas harimau jawa lantaran sudah diyakini punah.
Saking banyaknya perburuan liar, bukan mustahil kalau di alam bebas harimau itu telah benar-benar punah. Tapi mudah-mudahan para pemilik pribadi harimau Jawa (saya yakin pasti ada…) mau melakukan penangkaran agar harimau itu bisa kembali ke habitat aslinya dan berkembang biak disana.
Namun saya kok berkeyakinan kalau harimau jawa sudah punah yach…semoga para aktivis dapat menemukan hasilnya yach ?