Celurut atau disebut juga “cecurut” dan “curut” merupakan hewan pemakan serangga yang berukuran kecil dan mempunyai bentuk tubuh seperti tikus atau mencit. Dalam Kamus Bahasa Indonesia sendiri binatang ini diartikan sebagai tikus kecil yang berbau tidak sedap, hidup di tanah, pemakan serangga, bermoncong panjang, berbulu cokelat keabu-abuan, matanya kecil dan sipit; tikus kesturi; Suncus murinus linnacus. Pada kenyataannya, celurut sangat jauh kekerabatannya dari tikus, bahkan berbeda ordo; celurut termasuk ordo Soricomorpha, sedangkan tikus termasuk ordo Rodentia (hewan pengerat).
Celurut Itu Membuatku Terjungkal. Malam minggu kemarin, seekor celurut telah membuatku terjungkal tanpa daya. Saat itu saya sedang menunggui adik-adik saya yang mengikuti Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami) dalam rangka Pemantapan materi calon anggota Satuan Regu Inti Gerakan Pramuka MTs Miftahul Falah (Satriya).
Di tengah malam saya kebelet pengen pipis. Karena sudah kebelet, begitu masuk kamar kecil sayapun bersiap untuk menyalurkan hasrat untuk buang air kecil. Tapi baru saja saya berjongkok, tiba-tiba dari lubang saluran pembuangan air melesat sesosok makluk kecil dan dengan kecepatan tinggi menabrak diriku. Mendapatkan serangan mendadak tersebut tak urung sayapun sukses terjungkal di dalam kamar kecil. Untuk kepala saya tidak membentur lantai.
Untungnya lagi kejadian tersebut berlangsung tengah malam saat para peserta perkemahan lainnya sudah tidur. Sehingga tidak ada yang menertawaiku ketika saya harus berganti pakaian lantaran sebagian pakaian basah. Tapi tak urung kejadian ini membuatku memaki-maki dalam hati.
Mengenali Celurut. Celurut kerap dianggap sebagai tikus karena mempunyai ukuran, warna rambut, serta moncong yang mirip tikus. Karena itu celurut dinamakan juga tikus kesturi. Sebutan lainnya adalah cecurut, curut, cencurut, dan munggis. Meskipun pada kenyataannya, celurut sangat jauh kekerabatannya dari tikus, bahkan berbeda ordo; celurut termasuk ordo Soricomorpha, bukan Rodentia (hewan pengerat). Spesies celurut yang kerap kita jumpai adalah “Celurut rumah” atau yang dalam bahasa ilmiahnya dikenal sebagai Suncus murinus.
Celurut kerap disebut juga sebagai tikus busuk lantaran apabila merasa terganggu celurut akan mengeluarkan semacam bau busuk dari kelenjar di tengah tubuhnya. Dalam bahasa Inggris celurut dikenal sebagai house shrew, Asian house shrew, atau brown musk shrew.
Celurut rumah hidup di hampir seluruh penjuru dunia. Mulai dari Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, China, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Celurut juga diintroduksi ke Bahrain, Comoros, Djibouti, Mesir, Guam, Iraq, Jepang, Kenya, Kuwait, Madagaskar, Mauritius; Oman, Filipina, Rwanda, Saudi Arabia, Sudan, Tanzania, Yaman, dan beberapa negara lainnya.
Celurut rumah (Suncus murinus)sering terlihat di sekitar dapur atau tempat sampah, memakan remah-remah makanan yang tercecer atau memburu serangga semacam kecoak dan sebangsanya.
Celurut menggunakan sudut-sudut gudang yang diabaikan atau sela-sela tumpukan barang yang jarang dibongkar sebagai tempatnya bersarang. Hewan ini rata-rata beranak dua kali setahun tanpa memandang waktu, setiap kalinya melahirkan hingga 5 ekor anak (rata-rata 3 ekor).
Yang unik ketika berpindah sarang, anak-anak celurut biasa berbaris berleret mengikuti induknya. Anak celurut yang belakang menggigit (berpegang) pada tunggir celurut di mukanya, demikian seterusnya hingga induknya yang paling muka.
Binatang mirip tikus ini memang tidak termasuk satwa yang dilindungi dari kepunahan. Populasinya masih cukup banyak dan dalam status konservasi IUCN redlist dikategorikan Least Concern (Beresiko Rendah).
Mungkin banyak diantara kita yang jijik dan geli melihat binatang ini. Yang pasti salah satu dari celurut ini, telah sukses membuatku terjungkal tanpa bisa membalas malam itu. Mungkinkah diantara sobat ada yang mempunyai pengalaman serupa?
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Soricomorpha; Famili: Soricidae; Genus: Suncus; Spesies: Suncus murinus; Nama binomial Suncus murinus (Linnaeus, 1766)
Referensi:
- iucnredlist.org/apps/redlist/details/41440/0
- pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/
- zipcodezoo.com/Animals/S/Suncus_murinus/
Gambar:
- commons.wikimedia.org/wiki/Suncus_murinus
Baca Juga:
- Binturong, Musang Lucu Berkaki Lima
- Belalang Sembah Rela Mati Demi Cinta
- Burung Hantu Itu Datangi Masjid
- Katak Indonesia, Unik dan Langka
- Klasifikasi dan Jenis Ikan Lele
- Tarsius Binatang Unik dan Langka
- Cicak Bertarung Melawan Buaya, Siapa Menang
- Bekantan Si Hidung Panjang Dari Kalimantan
- Agustus, Pramuka, dan Bloging
- Pengalaman Partisipasi dalam Earth Hour
Anda dapat melihat daftar seluruh tulisan di: Daftar catatan
Ping balik: Nama Latin dan Inggris 100 Hewan (Fauna) Indonesia « latimojong
Ping balik: Nama Latin dan Inggris 100 Hewan (Fauna) Indonesia « crazywrite88
Ping balik: Nama taumbuhan dan hewan (BIOLOGI) « diyanakhalida
Ping balik: Tikus-tikus Langka Asli Indonesia | Alamendah's Blog
Ping balik: Laporan PKL Mandiri Sistematika Hewan Invertebrata | Ambar Nih,
Ping balik: Nama latin 100 hewan atau fauna (binatang) Indonesia « Fachri's Blog
Ping balik: Tikus Bulan Tikus Raksasa Putih | Alamendah's Blog
Ping balik: Daftar Hewan Endemik Pulau Sumatera | Alamendah's Blog
WOW …… “menyalurkan hasrat untuk buang air kecil” dalam banget tuh bahasanya 🙂 thanks infonya ya