Tapir Asia Terperangkap Di Sumatera

Tapir AsiaTapir Asia (Tapirus indicus) atau di Indonesia biasa disebut Tapir, merupakan Satu dari empat spesies tapir yang ada di dunia. Dibandingkan dengan spesies Tapir lainnya Tapir Asia memiliki ukuran tubuh yang paling besar. Satwa yang oleh IUCN digolongkan berstatus “endangered” dan merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999 ini dapat ditemukan di Indonesia (Sumatera), Malaysia, Myanmar dan Thailand.

Binatang yang mempunyai nama ilmiah Tapirus indicus ini oleh masyarakat Sumatera sering disebut sebagai “tenuk or seladang”, “gindol”, “babi alu”, “kuda ayer”, “kuda rimbu”, “kuda arau”, “marba”, “cipan”, dan “sipan”. Sedang dalam bahasa inggris disebut sebagai Asian Tapir, Indian Tapir, Malayan Tapir, Malay Tapir.

Satwa dari ordo Perrisodactyla (hewan berkuku ganjil) ini mempunyai ciri khas berupa “pelana” berwarna terang dari bahu hingga pantat. Bulu-bulu di bagian lain tubuhnya berwarna hitam kecuali ujung telinganya yang berwarna putih seperti jenis tapir lain. Pola warna ini berguna untuk kamuflase sehingga binatang lain mengiranya sebagai batu besar dan bukannya mangsa saat tapir ini berbaring atau tidur.

Tapir Asia (Tapirus indicus) mempunyai tinggi antara 90 hingga 107 cm dengan panjang antara 180 cm hingga 240 cm. Beratnya berkisar antara 250 hingga 320 kg. Tapir betina biasanya lebih besar daripada tapir jantan. Seperti jenis Tapir lain ekornya pendek gemuk serta belalai (moncong) yang panjang dan lentur. Di tiap kaki depanya terdapat empat kuku dan di tiap kaki belakangnya ada tiga kuku. Indera penglihatan Tapir Asia agak buruk namun indera pendengarannya dan penciuman tajam.

Tapir Asia (Tapirus indicus) adalah binatang herbivora, makanan utamanya adalah rumput, daun, pucuk daun, dan buah dari semak yang tumbuhnya rendah. Mereka dapat hidup hingga 30 tahun. betina mencapai dewasan untuk mulai berkembang biak pada umur 3-4 tahun. Masa menyusui antara 390-395 hari dan biasanya melahirken satu ekor anak, sangat jarang melahirkan kembar. Tapir yang baru lahir terlihat sangat berbeda dengan yang dewasa. Warna kulit coklat kemerahan diselingi dengan garis-garis dan bulatan putih.

Tapir Asia Tapirus indicusTapir Asia terdapat di Thailand, Myanmar, Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia, Tapir hanya bisa ditemukan di Pulau Sumatera. Populasinya tidak diketahui pasti, namun diperkirakan di seluruh dunia sekitar 1.500-2.000 ekor. IUCN Red List sejak tahun 2002 memasukkan Tapir Asia dalam kategori “Endangered” atau “Genting” sebagaimana Orangutan, Banteng dan Anoa.

Ancaman utama terhadap Tapir adalah berkurangnya habitat akibat kebakaran hutan dan penggundulan hutan. Sebagian besar hutan yang menjadi habitat Tapir Asia di Sumatera telah menjadi perkebunan kelapa sawit. Karena itu, berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999, Tapir Asia termasuk salah satu binatang langka yang dilindungi di Indonesia.

Fakta-fakta unik tentang Tapir Asia:

  • Pola warna hitam dan putih pada Tapir Asia dipercayai berguna untuk kamuflase. Binatang lain mungkin mengiranya batu besar dan bukannya mangsa saat tapir ini berbaring atau tidur.
  • Tapir yang baru lahir terlihat sangat berbeda daripada dewasa, dengan warna kulit coklat kemerahan diselingi dengan garis-garis dan bulatan putih, yang dapat menjadi kamuflase baik dari predator.
  • Tapir merupakan perenang yang sangat baik dan dapat tinggal di air selama berberapa menit untuk menghindari predator.
  • Tapir mampu memancat tebing-tebing curam dengan lincah.
  • Tapir menandai daerah teritorialnya dengan urine.
  • Jika meliahat bentuk moncongnya yang panjang, mungkin tapir akan dianggap berkerabat dekat dengan babi, padahal tapir berkerabat dengan kuda dan badak.

Selain Tapir Asia (Tapirus indicus) di dunia terdapat tiga spesies Tapir lainnya yaitu Tapir Brazil (Tapirus terrestris), Tapir Gunung (Tapirus pinchaque), dan Tapir Amerika (Tapirus bairdii).

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Ordo: Perissodactyla. Famili: Tapiridae. Genus: Tapirus. Spesies: Tapirus indicus.

Referensi: redlist.org; zipcodezoo.com; Gambar: commons.wikimedia.org; allears.net;

Baca Juga:

Anda dapat melihat daftar seluruh tulisan di : Daftar Catatan

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di satwa dan tag , , , , , , . Tandai permalink.

199 Balasan ke Tapir Asia Terperangkap Di Sumatera

  1. ikiakukok berkata:

    akhirnya bisa bw lagi 🙂
    berkunjung untuk ikut melestarikan tapir

  2. wi3nd berkata:

    tapir itu berbulu ya lam?
    abis klu liat 9ambarna kok mulus 9ituh 😀

  3. andipeace berkata:

    selamat siang.
    pertamaxxxxxx duluh ya dan salam kenal OM.

  4. Whienda berkata:

    Cuma pake celana putih doang… ga pake baju! Hi ..hiiik! Lucunya..!

  5. asepsaiba berkata:

    Ngaso dulu ah di alam yang sejuk ini.. Ditemani hewan2…

  6. Si kurus berkata:

    weks.. memang adem blog ini. banyak infonya

  7. Regan JP berkata:

    tapir itu binatang yang baik ya mas?
    buktinya nggak ada yang make namanya buat ngumpat…
    tapir lo!!! (nggak pantes banget hihi)

  8. pinkie48 berkata:

    em….saya belum pernah lihat tapir yang sebenernya
    cuma lihat gambar nya saja

    salam kenal ya mas

  9. didta berkata:

    Komenku dihapus ya? Kenapa?

  10. dedekusn berkata:

    PERTAMAXX JUGAAA…………….
    TAPIRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR…
    PISSSSSSSSSSSSSSSSSSSS

  11. dedekusn berkata:

    pissssssssss lagiiiiiiii

  12. morishige berkata:

    dari SD dulu saya cuma membaca saja tentang tapir. melihatnya saja belum pernah, walaupun dibesarkan di tanah sumatra. 😀

  13. willyafurqan berkata:

    weww… tapir… lucu….

  14. makngah lena berkata:

    kalo di seluruh dunia aja jumlahnya sekitar 1.500-2.000 ekor , jadi di Indonesia cuma ada berapa , ya ? duh, tapir …jangan punah ,donk….

  15. Ria berkata:

    bentuknya lucu ya 😀
    tapi pemakan semut….mmmmm….
    warnanya unik pula…

    ehhh aku baru tau kalo baru lahir tapir itu berwarna coklat loh 😀

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.