Orangutan Wajib Sekolah Di Pusat Rehabilitasi

Orangutan dan bayinya

Orangutan Sumatra (Pongo abelii) dan Kalimantan (Pongo pygmaeus) wajib sekolah. Sekolah Orangutan disebut Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan. Di Indonesia sedikitnya (yang saya tahu) terdapat 3 (tiga) Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan. Di Sumatera terletak di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (Jambi). Sedangkan di Kalimantan adalah Wanariset Semboja (Kalimantan Timur) dan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.

Di sekolah (Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi), Orangutan hasil sitaan yang telah dipelihara manusia bertahun-tahun sehingga terbiasa hidup bersama manusia di berikan berbagai pelajaran sehingga mampu bertahan di alam liar kembali.

Sekolah ini tidak mengajarkan “Si Pongo” menjadi makhluk penurut, mau melakukan apa saja yang diperintahkan tuannya. Justru sebaliknya, Program Reitroduksi ini mengajarkan Orangutan agar bisa liar kembali. Tujuannya satu; agar satwa yang sudah jinak karena bertahun-tahun dipelihara oleh manusia ini bisa mencari makan sendiri, membuat sarang, liar dan bisa bertahan hidup di alam bebas tanpa bantuan manusia.

Sebelum mengikuti “pendidikan”, orangutan harus dikarantina untuk pemeriksaan dan penyembuhan berbagai penyakit, termasuk penyakit berbahaya, seperti hepatitis. Setelah kesehatannya pulih, primata ini harus mengikuti kelas mulai dari “playgroup” hingga “kuliah”.

Banyak di antara orangutan yang turut dalam rehabilitasi itu, masih bayi, sehingga perlu perawatan khusus. Tidak berbeda dengan manusia, selain butuh makanan bergizi, mereka juga membutuhkan kasih sayang, karenanya para dewan pengajar khususnya wanita, juga harus menjadi “ibu angkat”, yang menggendong dan memberikan susu botol.

Proses peliaran membutuhkan waktu dan biaya tidak sedikit. Jika orangutan itu telah benar-benar jinak dan sangat tergantung kepada manusia, paling tidak butuh waktu sekitar tiga tahun.

Di Indonesia sedikitnya (yang saya tahu) terdapat 3 (tiga) Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan. Di Sumatera terletak di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (Jambi). Sedangkan di Kalimantan adalah Wanariset Semboja (Kalimantan Timur) dan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.

Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Pusat Reintroduksi Orangutan Sumatera (Pongo abelii) ini terletak berbatasan dengan Taman Nasional Bukit Tigapuluh, 200 km barat kota Jambi. Dikelola oleh Zoologische Gesellschaft Frankfurt (FZS) yang merupakan organisasi perlindungan alam yang berpusat di Frankfurt, Jerman dan berkonsentrasi menangani satwa yang terancam punah. Dalam merehabilitasi Orangutan Sumatera mereka bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi dan Pan Eco Foundation, organisasi perlindungan alam asal Swiss.

Wanariset Semboja (Kalimantan Timur) dan Nyaru Menteng (Kalimantan Tengah). Kedua Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) ini dikelola oleh Borneo Orangutan Survival atau Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (BOS). Bekerjasama dengan kepolisian dan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA), dan Departemen Kehutanan. BOS sendiri didirikan oleh sejumlah pekerja asing dan keluarganya serta didukung warga Indonesia dari sejumlah perusahaan asing yang berada di “Kota Minyak” Balikpapan.

Di tengah rasa bangga dan syukur saya akan kerja keras para pecinta Orangutan dalam meliarkan kembali Orangutan Sumaetra (Pongo abelii) maupun Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) terkadang terselip rasa malu juga; kenapa yang mempunyai inisiatif untuk menyelamatkan mereka justru orang asing, bukan kita sendiri yang nota bene pemilik kekayaan ini.

Referensi: ANTARA, orangutan.co.id,  dan sumber lainnya. Gambar: zimbio.com

Baca Juga:

Anda dapat melihat daftar seluruh tulisan di: Daftar Catatan

avatar Tidak diketahui

About alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di Indonesia, satwa dan tag , , , , , , , , , , , . Tandai permalink.

211 Responses to Orangutan Wajib Sekolah Di Pusat Rehabilitasi

  1. avatar kawanlama95 kawanlama95 berkata:

    hadir kembali setelah 330 km berjalan tiba2 mendengar bahwa ranah minang terkena gempa. sikap prihatin dan bermawas diri dan kembali kejalan Allah sebagai upaya perenungan . Amein

  2. avatar Alfred Alfred berkata:

    Ayo sama-sama dukung re-introduksi orangutan ybs….
    salut buat mas alamendah 😀
    salam hangat

  3. avatar Jidat Jidat berkata:

    wajib tuh.. biar tetap lestarii…

  4. gambarnya ada di uang kertas 500 ( klo gak salah )

  5. avatar wieda wieda berkata:

    wadaaaaaaauuuuu….mo komen aja susah saking banyak yg berkomentar…hehehe

    yup mari kita dukung program orang utan kembali ke habitatnya…..

  6. avatar rental mobil rental mobil berkata:

    bapaknya dimana ya.. ????

  7. avatar dias dias berkata:

    ayo sekolah….

  8. avatar thepenks thepenks berkata:

    wah.. ini salah satu binatang yang harus dilindungi… bisa sekolah ya? mungkin dapat dana BOS juga dari pemerintah…

  9. avatar bundadontworry bundadontworry berkata:

    Mengembalikan mereka pd habitatnya adalah memang tindakan yg sangat bijaksana, walaupun harus dijalankan dengan kembali berlatih terhadap alam liar.
    Salam.

  10. avatar dedenia72 dedenia72 berkata:

    sebelumnya saya minta maaf karena baru bisa melakukan kunjungan balik dikarenakan mudik lebaran. Karena rumah saya kampung, jadi susah tersambung dengan internet. hehehe..
    tak ada kata terlambat untuk saling silaturahmi dan bermaafan.
    Minal Aidin wal Faidzin.
    mohon maaf lahir dan bathin..
    salam rimba raya lestari..

  11. avatar rifaabe rifaabe berkata:

    salut dengan para pemerhati kelestarian alam, saya dukung kalian semua

  12. lucunya si orang hutan. mereka harus kembali liar agar bisa mandiri, mandi sendiri, makan sendiri dan juga nyuci baju sendiri. hehehe

  13. Saya selalu baru bisa mampir disini kalau sudah rame,…..

  14. ternyata lagi ngebahas saudara kita yang lucu…..

  15. avatar Badruz Badruz berkata:

    kayaknya aku yang terakhir nyaaaaak.
    nyambung nggak sih?

    orang utan beda kan dengan orang hutan? aku dekat hutan nih, jangan di sama-samain ya.

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.