Alamku sayang alamku malang

Jika kita bicara soal lingkungan hidup di Indonesia, maka kita akan bicara tentang paradoks. Disatu sisi, sebetulnya Indonesia dikaruniai kekayaan alam yang berlimpah dan memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Sebagian besar spesies bisa ditemukan di Indonesia. Indonesia memiliki 17 % jenis ikan dunia, 25% jenis tanaman bunga, 25% unggas-unggasan ada di Indonesia. Indonesia mempunyai garis pantai terpanjang sedunia. Hutan tropis Indonesia pun merupakan terluas se-Asia dan terluas ketiga didunia setelah Brasil dan Zaire.

ReKSAPALA Pati di Syeh Subakir Muria

Namun disisi lain, Indonesia juga merupakan negara dengan tingkat kerusakan lingkungan paling tinggi didunia. Laju deforestasi (penggundulan hutan) mencapai 2-3 juta ha per tahun. Itu artinya setiap menitnya kita kehilangan hutan seluas 6 kali lapangan sepak bola. Jika hal ini terus berlangsung diperkirakan 84 tahun lagi tak ada hutan yang tersisa di Indonesia. 92% terumbu karang kita dalam kondisi rusak berat. 25.000 jenis tanaman dan 1.000 sub jenis satwa terancam punah. Seiring sirnanya hutan mangrove di tepi pantai, abrasi pantaipun merajalela yang berakibat hilangnya ratusan hektar sawah dan tambak di pesisir Pantura. Belum lagi soal pencemaran lingkungan (tanah, air dan udara).

Hutan lindung yang terdapat di lereng Gunung Muria pun mengalami nasib sama. Yang semula 70% diantara produktif kini hanya tinggal bersisa 25% atau sekitar 9.500 ha. Satwanyapun semakin sulit ditemui. Padahal sepuluh tahun silam lereng Muria menjadi habitat berbagai satwa. Pada tahun 1998 seorang peneliti masih dapat menemukan jejak Harimau Jawa (Pantera tigris sondaica) dan keberadaan Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dua satwa yang hampir punah. Tapi kini jangankan Elang Jawa, burung empritpun mungkin sudah enggan nongol (entah jika empritnya Kak Acing….)

Baca juga:

Anda dapat melihat daftar seluruh tulisan di: Daftar Catatan

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di kerusakan alam, renungan dan tag , , , , , , , . Tandai permalink.

20 Balasan ke Alamku sayang alamku malang

  1. Ari W berkata:

    yo mbah pas balaku rung mbok keto`no
    yooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  2. rizky moklet 16 berkata:

    pohon jadi kayu. kayu buat pembangunan. pembangunan demi kemajuan teknologi(ataupun genksi). teknologi buat memperpraktis kehidupan.

    tpi klo pohon habis, oksigen menipis, ngempet pipis (ee..), apakah tidak ada undang” untuk memberi batasan penebangan pohon yg lebih tegas?

    klo kataku mas, global warming, kekeringan yg di alami di masa depan tidak bisa di cegah.
    tapi kita bisa memperlambat.

    gmn kta smean?

    • alamendah berkata:

      Sedapat mungkin kita berusaha untuk mewariskan sebuah bumi yang layak buat anak cucu kita kelak. Kelak anak cucu kita akan ikut berusaha mewariskan bumi yang layak buat anak cucu mereka. Demikian seterusnya.

  3. Ping balik: Mengenal Bahaya Kemasan Plastik dan Kresek « Alamendah's Blog

  4. Ping balik: 3 Pulau Indonesia Dijual « Alamendah's Blog

  5. Ping balik: Baru, UU Lingkungan Hidup « Alamendah's Blog

  6. ruanghatiberbagi berkata:

    kek na ini postingan pertama ya kang? umur blog kita selisih satu hari aja yah ternyata, hiks tapi PR ku masih 1 terus, nggak naek2 hiks hiks

  7. dahlia berkata:

    karena deforestasi sangat lancar dan tertunjang oleh tingkah laku kita sendiri, pencurian kayu, illegal loging jalan teruss….. yah akibatnya kita tanggung…. hilangnya keaneka ragaman hayati….. banjir dimana-mana, kekeringan dimana-mana, kebakaran….kelaparan… global warning.. …. longsor…. terus jangan salahkan hujan lebat…. jangan salahkan angin ribut jangan salahkan banjir itu namanya sdh bego ga pernah kapok… alam membalas kita tapi kita ga pernah sadar….

  8. Ping balik: Lubang Resapan Biopori, Sederhana Tepat Guna | Alamendah's Blog

  9. Ping balik: Mengurangi Dampak Pemanasan Global, Semua Bisa | Alamendah's Blog

  10. Zenal Hendri berkata:

    Mungkin apa yang kita alami saat ini, spt banjir , longsor ketika hujan, kebakaran di musim kemarau adlah apa yang kita perbuat di waktu silam(mungkin lebih tepatnya manusia). Allah SWT berfirman kerusakan di darat dan di laut itu tidak laindi sebabkan oleh tingkah laku perbuatan manusia

  11. Dian Maulana berkata:

    saya setuju mas zenal,mungin ini teguran dari allah,agar kita semua mau menjaga alam.

  12. iman berkata:

    sayangilah selalu alam kita… lestarikan dan jaga. blognya kerennnn……..

  13. bro berkata:

    mantappp … inginkan hidup di dunia ini sebagaimana bayangan hidup di surga,,, yang abadi senang terussss.

  14. Edy aryan berkata:

    Qt cm bisa ngelu,bicr tp lm da bkti yg jls

Tinggalkan Balasan ke alamendah Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.