Burung Luntur Sumatera atau Apalharpactes mackloti, merupakan salah satu hewan endemik pulau Sumatera. Sekilas penampilannya serupa dengan burung Luntur Jawa (Apalharpactes reinwardtii). Wajar, sebelumnya, baik Luntur Sumatera maupun Luntur Jawa dianggap spesies yang sama. Namun kini keduanya dipisah menjadi spesies yang berbeda. Luntur Sumatera sebagai burung endemik Sumatera, sedang Luntur Jawa, burung endemik pulau Jawa.
Spesies yang termasuk burung dilindungi di Indonesia ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai Sumatran Trogon, Blue-tailed Trogon, atau Red-billed Trogon. Nama latin hewan ini adalah Apalharpactes mackloti (Müller, 1835). Mempunyai nama sinonim Harpactes reinwardtii mackloti (S. Muller, 1836) dan Harpactes mackloti.
Penampilan burung Luntur Sumatera mirip dengan Luntur Jawa (Luntur Gunung) tetapi berukuran lebih kecil. Panjang tubuhnya sekitar 30 cm. Pada burung jantan memiliki tunggir berwarna merah tua. Bulu bagian atas (sayap dan punggung) berwarna hijau kebiruan. Di bagian punggung bawah memiliki bulu berwarna abu-abu. Memiliki bercak kuning pada bagian tenggorokan dan perut. Paruh, kaki, dan sayap pendek. Ekor lebar-panjang. Paruh berwarna merah.
Luntur Sumatera memiliki suara kicauan burung yang serak khas. Suaranya menyerupai bunyi “chierr, chierr” atau “turrr” yang keras. Sulit ditemui, kerap didapati hinggap tegak pada ranting datar di tempat teduh sambil bersuara keras. Saat terbang berpindah dari satu tenggeran ke tenggeran lain kerap mengeluarkan suara kepakan sayap yang gaduh.
Makanan utama burung Luntur Sumatera (Apalharpactes mackloti) adalah beraneka jenis serangga seperti belalang dan kumbang. Juga memakan ulat dan buah-buahan. Terkadang juga menangkap kadal kecil yang ada di tanah.
Burung Luntur Sumatera merupakan burung endemik pulau Sumatera. Persebarannya sepanjang pegunungan Sumatera mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi bagian barat dan Bengkulu, serta di bagian barat Lampung dan Sumatera Selatan. Dengan habitat di hutan hujan tropis pegunungan pada kisaran ketinggian 1000-2500 m.
Populasinya tidak diketahui secara pasti. Namun menurut birdlife diyakini stabil dan tidak mengalami penurunan atau ancaman yang mengawatirkan. Sehingga oleh IUCN Red List, burung Luntur Sumatera dilabeli dalam status konservasi Least Concern (Resiko Rendah).
Di Indonesia, Luntur Sumatera bersama dengan Luntur Jawa termasuk salah satu burung yang dilindungi berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 dan PP Nomor 7 tahun 1999.
Referensi dan gambar : www.iucnredlist.org/details/22730186/0 www.birdlife.org/datazone/speciesfactsheet.php?id=31109 www.avibirds.com/html/trogons/Sumatran_Trogon.html#.VaUjDl_tmko www.kutilang.or.id/2013/02/04/luntur-sumatera-2 orientalbirdimages.org/birdimages.php?action=birdspecies&Bird_ID=2802
Wah cakep sekali burungnya.
memang cakep banget, Gan 😀
Sampura seun hehe…edunnn pisan nunn..hehe..
Warnanya kalem
mirip-mirip dengan cendrawasih papua jika ukurannya lebih besar..
warnanya sangat cantik,, waduuhhhh cute
waktu saya masih sekolah sd saya suka melihat dan mendengar kicauan burung itu, sekarang saya sedih hampir punah, ga ada lg dikampung saya cikalong.