Benarkah gajah merusak kebun warga?. Bisa jadi semua menjawab, ya, gajah merusak kebun dan lahan pertanian warga!. Di berbagai media masa online maupun cetak sering kita membaca berita tentang konflik antara gajah dengan manusia. Dan dalam berita-berita tersebut selalu ditulis dengan headline ‘Gajah Merusak’, ‘Kebun Dirusak Gajah’, atau “Gajah Mengamuk’.
Singkat kata, sang Elephas maximus sumatranus, gajah sumatera selalu mendapat peran antagonis dan diposisikan sebagai penjahat.
Ini beberapa judul berita yang saya dapatkan dari google
-
Kawanan Gajah Liar Rusak Kebun Warga Rokan Hilir (berita.liputan6.com – 5 Mei 2011)
-
Kawanan ‘Datuk’ Ngamuk Rusak Kebun Warga (www.republika.co.id – 5 Mei 2011)
-
Gajah Liar Rusak Kebun Warga Rokan Hilir (www.antaranews.com – 5 Mei 2011)
-
Gajah Kembali Rusak Lahan di Pujud (riaupos.co.id – 4 Mei 2011)
-
30 Gajah Mengamuk di Permukiman Warga (www.poskota.co.id – 2 Mei 2011)
-
Gajah Rusak Kebun Warga Lamno (gresnews.com – 24 April 2011)
-
Gajah Liar Rusak Puluhan Hektar Perkebunan di Lampung Timur (www.today.co.id – 11 April 2011)
-
Delapan Hektare Kebun Sawit Dirusak Gajah (www.antaranews.com – 2 April 2011)
Seandainya para gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) memiliki situs berita online mungkin beritanya bukan seperti di atas melainkan akan menjadi seperti ini:
-
Kawanan Warga Rokan Hilir Rusak Kebun Gajah Liar
-
Kawanan Warga Ngamuk Rusak Kebun ‘Datuk’
-
Kebun Warga Rokan Hilir Rusak Rumah Gajah Liar
-
Manusia Kembali Rusak Lahan Gajah di Pujud
-
Warga Mengamuk di Permukiman 30 Gajah
-
Warga Lamno Rusak Kebun Gajah
-
Perkebunan Rusak Puluhan Hektar Lahan Gajah di Lampung Timur
-
Delapan Hektare Rumah Gajah Dirusak Kebun Sawit
Manusia membutuhkan tempat tinggal, lahan pertanian, dan berbagai kebutuhan lainnya. Di lain sisi, gajah membutuhkan hutan sebagai tempat tinggal, mencari makan, dan berkembang biak. Keduanya ingin bertahan hidup. Inilah yang sering menimbulkan konflik antara gajah dan manusia.
Untuk menyikapi konflik gajah dengan manusia ini dibutuhkan kearifan manusia. Karena manusialah yang dijadikan khalifah di muka bumi ini dan diberikan akal dan perasaan. Sedangkan gajah tidak.
Referensi dan gambar:
-
Halaman pencarian google.co.id
-
alamendah.wordpress.com/2009/12/06/gajah-sumatera-sehari-makan-150-kg
-
http://www.mediaindonesia.com (gambar)
Baca artikel tentang hewan dan alama lainnya:



Kasihan gajah selalu disalahkan, padahal ‘rumahnya’ sudah banyak yang tergusur oleh yang menyalahkan ya.
Salam.. .
Ayo Nandur Rumput Gajah Wae…
Menungso Nandur Rumput Gajah,
Gajahe Nandur Rumput Uwong
padahal gajah marah karena “rumahnya” digusur oleh manusia 😥
kasian mereka!
wah ini ide yang sangat bagus…. ntar gajah kena penyakit kaki manusia juga dong.. he he he
Dibutuhkan kesadaran manusia bukan kesadaraan gajah…!
kayaknya manusia dan gajah harus sama-sama berembuk utk menentukan batas kekuasaan masing-masing secara notaris, jgn sampe terjadi gusur-gusuran lahan kekuasaan 😀 hehehe….
Haha… iya, beritanya pasti bakal dikomplen sama gajah.
Yang ada mestinya manusia dulu yang ngerusakin kehidupan mereka.
Sebagai khalifah, manusialah yang harus memfasilitasi kepentingan gajah
yang jelas manusia menjarah habitan tempat hidup gajah
kasihan bgt gajah d salahin mulu padahal kan dy gt jg karena ulah manusia yang membabat hutan tempat tinggal mereka
bukan salah gajah seutuhnya tapi manusia jg salah karna udh merusak tempat tinggal mereka
gajah mulu yang disalahanin kasihan bgt si,,,
Gajah Memiliki Ingatan yang kuat Jd dia Tau Sipa yg merusak,
manusia memang tidak pernah mau disalahkan ya,…. padahal mereka sudah merusak habitat makhluk lain… hmmmm
bener bgt…bagiku…yang duluan merusak tempat gajah2 itu manusia..jadi kenapa kita harus menyalahkan gajah…duluan manusia kan yg merusak…???HIDUP GAJAH..GO GAJAH-GAJAHku,hheee…
waduh sampe lupa MAmpir ya gan ato temen2 semua di http://surahmi-kintamani.blogspot.com
aku tunggu kawan2ku semua…..pasti semua pada tak buatkan kopi wes,hhhee..
kunjungan siang ketempat sahabat….
coba periksa hutannya.. apakah ada hutan yg rusak. gajah kan merusak krn habitatnya rusak dan makanan mereka tak ada.