Burung Hantu (anggota ordo Strigiformes) yang merupakan binatang buas (karnivora) dan biasa beraktifitas pada malam hari (nokturnal). Salah satu spesiesnya, Celepuk Reban, pada sore itu membuatku kaget.
Sore itu saat berjamaah salat maghrib, selepas salam saya berniat keluar dari masjid karena terganggu oleh hidung yang berair karena flu. Setiba di beranda masjid saya tertarik dengan beberapa anak kecil yang bergerobol. Dan ketika saya mendekat, saya kaget. Sesosok Burung Hantu dari spesies Celepuk Reban (Otus lempiji) tengah hinggap di lantai beranda masjid.
Saya pun mendekat. Burung Hantu itu hanya memandang saya. Bahkan ketika kami hanya terpaut jarak sekitar setengah meter anggota ordo Strigiformes itu tak sedikitpun beranjak. Hanya matanya yang waspada memandang ke arahku. Tepat ke bola mataku.
Bahkan ketika saya berlari pulang untuk mengambil kamera digital di rumah yang hanya berjarak belasan meter dari masjid, burung itupun tidak beranjak. Ketika saya berulang kali mengabadikan gambarnya, sekali lagi, Burung Hantu berukuran 20-an cm ini hanya diam saja.
Puas memotret, saya berusaha mengusir Celepuk Reban ini dengan melambai-lambaikan tangan tetapi tetap saja, burung yang mulai langka ini bergeming. Hingga saya menyodok tubuhnya dengan sebatang sapu ijuk Burung Hantu ini baru terbang menghilang di remang senja.
Burung Hantu merupakan anggota ordo Strigiformes yang sedikitnya terdiri atas 222 spesies (jenis) dan tersebar di seluruh dunia, kecuali di Antartika. Di Indonesia saja terdapat belasan spesies, bahkan di antaranya merupakan endemik. Jenis Burung Hantu di Indonesia diantaranya:
- Celepuk Reban (Otus lempiji)
- Celepuk Jawa (Otus angelinae), endemik Jawa
- Celepuk Flores (Otus alfredi), endemik Nusa Tenggara
- Burung Hantu Biak (Otus migicus beccarii)
- Serak Minahasa (Tyto Inexspectata), endemik Sulawesi
- Serak Taliabu (Tyto nigrobrunnea), endemik Sulawesi
- Punggok Coklat (Ninox scutulata)
- Serak Jawa (Tyto alba javanicus)
- Kokok Beluk (Strix leptogrammica)
- Beluk Ketupa (Ketupa ketupu), dan lain-lainnya
Burung nokturnal ini mempunyai penglihatan yang tajam dan mampu melihat tikus yang bergerak dikegelapan dari jarak 50 meter. Selain itu Burung Hantu diyakini mampu menjadi pengendali tikus. Sepasang Burung Hantu mampu mengendalikan hama tikus pada lahan seluas 5-10 ha.
Sayangnya keberadaan satwa ini mulai langka karena banyak diperjualbelikan dengan harga sekitar Rp. 150 ribu per ekor. Mungkin karena kesepian, Burung Hantu bespesies Celepuk Reban tersebut, sore itu mendatangi masjid, mengadukan nasibnya di rumah Tuhan. Wallahualam.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Aves. Ordo: Strigiformes. Famili: Strigidae. Genus: Otus. Spesies: Otus lempiji
Referensi: http://www.burung.org
Baca Juga:
- Elang Jawa yang Langka
- Jalak Bali Nyaris punah Di Habitat Asli
- Merak Hijau Keindahan Berbuah Petaka
- Tapir Asia Terperangkap di Sumatera
- Kambing Hutan Sumatera Masihkah Tersisa
- Cicak Bertarung Melawan Buaya, Siapa Menang
- Badak Jawa Satwa Terlangka Di Dunia
- Ikan Siluk Merah, Satwa Pesona Nusantara
- Kanguru Indonesia Di Papua
- Satwa Indonesia yang Telah Punah
Anda dapat melihat daftar seluruh tulisan di Daftar Catatan



Ping-balik: Chiwur's Blog
Ping-balik: ARTIKEL TENTANG ALAM | Romistrong2010
Ping-balik: Celepuk Siau (Otus siaoensis) Langka Endemik Sulawesi Utara | Alamendah's Blog
Ping-balik: Daftar Hewan (Burung) Langka dan Terancam Punah « PENCARIAN
masih beruntung… di tempat saya, Tyoto alba mati nabrak kaca rumah….
🙂 senangnya masih ada yang peduli terhadap satwa langka.
salam kenal ya, semoga kepedulian kita bisa tersampaikan.
Ping-balik: Daftar Hewan (Burung) Langka « Megapurnaysasma3dps's Blog
saya punya reticulatus, macan rembah,rangkok,landak,beberapa arwana,beberapa burung indonesia dan beberapa ayam hutan dan ayam cemani. semua itu saya lakukan ntuk konservasi tapi tidak ada pihak yang mendukung, perizinan dipersulit, akhirnya saya memilih untuk melakukan konservasi skala RT, dulu ada trenggiling, dares, dan jalak gading tapi trenggiling sulit berkembang biak maka saya lepas, dares diminta leh teman, dan jalak gading lepas, semua hewan itu entah kenapa sewaktu menemukanya terjadi sesuatu hal yang tidak lumrah. mohon doanya bagi seluruh pecinta alam dan hewan indonesia konservasi ini lebih membuahkan hasil. karena sudah memasuki generasi ke 3 bagi macan rembah dan rangkok, generasi ke 4 bagi biawak dan macau
Ping-balik: Anjing Tanah atau Orong-orong | Alamendah's Blog
Ping-balik: Burung Hantu Burung Raja Mitos | Alamendah's Blog
kenapa waktu itu ko’ disuruh pergi burungnya… hmm…. 😉
Entar kalau ditangkap orang terus dipelihara atau dijual kan kasihan…
kalau di tangkap trus di piara…ya ngak apa2…..burungnya tinggal di.am dimandiin trus dikasih makan……kayak burung teman g……yg kasihan kalau burung nya di tangkap trus masuk penggorengan….tuh baru inna li lahi…….ada lagi yg lebih kasihan…alias burung pak RT01/01…malam2 cari mangsa tetangga…..ketahuan malah pak RT masuk bui.
Ping-balik: Daftar Hewan (Burung) Langka dan Terancam Punah « latimojong
Ping-balik: Burung Hantu Burung Raja Mitos « latimojong
Ping-balik: Banjir Mengepung Rumahku | Alamendah's Blog
burung hantu itu ada beberapa jenis, ada yang normal bener burung ada yang tidak normal alias penjelmaan malaikat, siluman atau jin…
kalau yang ukurannnya besar sekali sampai sebesar kambing itu pasti burung hantu yang penjelmaan siluman, so hati2 aja yang mau ngejar burung hantu….kalau yang ditemui adalah penjelmaan siluman atau malaikat maka bisa saja dengan cepat burung hantu itu berbuat yang luar biasa,……dan keajaiban,,,’
burung hantu itu bisa memahami perasaan manusia karena nalurinya tajam…
kenapa mereka memandangi saudara, saya beri jawaban karena dia suka kepada anda….
burung hantu itu yang mendatangi saudara adalah termasuk burung hantu beneran bukan penjelmaan, dia suka kepada saudara karena saudara punya hati yang bersih, kepedulian kepada alam semesta, kecintaan kepada binatang….
percayalah kepada saya, karena saya bisa memahami bahasa binatang….
dan selamat buat anda,,…MAY GOD BLESS YOU…..