Tanggal 22 April 2016 ini merupakan peringatan Hari Bumi (Earth Day). Sejak diperingati yang pertama kalinya pada 1970, Hari Bumi tahun 2016 ini menjadi peringatan yang ke-46 kalinya. Selengkapnya baca : Sejarah Hari Bumi.
Hari Bumi sendiri merupakan salah satu kampanye global terbesar di dunia, di samping Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Air Sedunia, yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat akan kelestarian lingkungan hidup.
Pada peringatan Hari Bumi ke-46 tahun 2016 ini, fokus utama yang kemudian dijadikan tema peringatan adalah Trees for The Earth; Pohon untuk Bumi. Tema ini mengajak semua orang di muka bumi untuk menanam pohon.
Poster Hari Bumi 2016
Bumi terus kehilangan pohon. Diperkirakan lebih dari 15 miliar pohon di bumi ditebang setiap tahunnya. Laju kehilangan pohon ini setara dengan luas 48 lapangan sepak bola setiap menitnya.
Padahal pohon memiliki manfaat yang besar bagi bumi dan kehidupan di atas bumi, termasuk bagi manusia. Pohon mampu menjadi pembersih udara yang menyerap CO2 dari atmosfer dan menggantikannya dengan oksigen yang kita hirup setiap saat. Pohon juga mampu menyerap berbagi gas polutan seperti nitrogen oksida, amonia, sulfur dioksida dan ozon, serta partikulat lainnya. Baca : 15 Tanaman Hias Pembersih Udara.
Dalam setahun dibutuhkan sedikitnya 96 pohon untuk dapat membersihkan Co2 yang dihasilkan oleh satu orang.
Sehingga dengan melakukan penanaman sebatang pohon, akan menjadi sebuah sumbangan yang besar bagi bumi dan lingkungan hidup. Apalagi dengan ditambah membiasakan berbagai perilaku yang ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Selamat Hari Bumi 2016, jangan ragu untuk ikut ambil bagian dalam aksi kecil yang akan berdampak besar bagi kelangsungan kehidupan di muka bumi. #trees4earth
Alamendah's Blog 
Kebutuhan akan tempat tinggal, juga banyak mengakibatkan hutan ditebang, namun tidak menanam pohon kembali untuk penghijauan ataupun untuk udara bersih, sehingga sekarang ini sangat terasa, udara semakin panas dan matahari terasa semakin menyengat.
Aswrwb , mas Indonesia kebanyakan seremonial hari bumi , hari air dll, coba dijadikan satu saja, biaya lebih sedikit , tetapi kegiatannya. Saja lebih fokus, Contohnya menanam 1milyard pohon siapa yg mengawasi dan memelihara, sdh berapa tahun ini berjalan , kalau ya kan sdh panen kayu mas, Coba tanya ke Kementerian Lingkungan Hidup n Kehutanan , berapa % yg tumbuh , dan dampak utk lingkungan n ekonominya apa sdh dinilai hasilnya , ini ciuman uneg2 kecil sy, Sejak kerja dipemerintah th 1967 sdh ada gerakan reboisasi dll tetapi hasilnya wallahualam , mbok ya di evaluasi hasilnya , he h he he he , dulu era orde baru Ada catatan keberhasilannya, kalau sekarang wallahualam , bukan sy membela orde baru, tetapi sy ikut semua gerakan ini Banyak berhasil tetapi banyak yg gagal, yg berhasil contohnya hutan rakyat sengon di Jawa berhasil, Madura tidak jadi pulau tandus lagi, Gn Kidul sdh Ijo royo2, matur nuwun sdh baca uneg2 saya, ws saya pecintanya blog Alamendah,
Dikirim dari iPad saya
Sangat setuju dengan statment mas Waskitosuryodibroto diatas, Seremonial serasa tak ada maknanya, tidak perlu kita bicara jauh akan hasilnya, toh setelah seremonial selesai pemberdayaan nya pun ngak ada, ya bagaimana ada hasil…
jika ingin menghijaukan rumah di jakarta dengan keadaan rumah yang sempit bagaimana caranya?
sayang skali bumi ini sudah tua, kita masing2 harus sadar akan lingkungan
iya sekarang bumi sudah tua gan 😦 sedih yah