Daftar Penerima Penghargaan Kalpataru 2011

Daftar penerima penghargaan kalpataru 2011 sebanyak 11 orang dan organisasi. Penghargaan kalpataru tahun 2011 ini diberikan langsung kepada para penerimanya oleh presiden RI pada tanggal 7 Juni 2011 silam di Istana negara.

Penganugerahan penghargaan kalpataru ini merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup 2011. Selain kalpataru, Presiden RI juga memberikan penghargaan bidang lingkungan hidup lainnya meliputi Adipura 2011, Sekolah Adiwiyata 2011, dan daerah penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) 2010 terbaik.

Kalpataru adalah penghargaan di bidang lingkungan hidup yang diberikan kepada  perorangan atau kelompok masyarakat yang telah menunjukkan kepeloporannya dalam pelestarian lingkungan hidup. Kalpataru diberikan setiap tahun dalam empat kategori yakni pembina, perintis, penyelamat dan pengabdi lingkungan.

Piala Kalpataru

Piala Kalpataru

Berikut ini merupakan daftar penerima penghargaan kalpataru tahun 2011 beserta gambaran (riwayat) singkat tentang kepeloporan dan perjuangan para penerimanya.

Penerima Kalpataru 2011 Kategori Perintis Lingkungan:

  • Sugiarto (Desa Cowek, Kec. Purwodadi, Kab. Pasuruan, Jawa Timur); Sugiarto mengawali pelestarian lingkungan sejak tahun 1994. Menaman pohon di area seluas 475 ha pada 23 titik sumber mata air di hulu sungai Welang dan 14 anak sungai lainnya. Upayanya berhasil menaikkan debit sumber mata air untuk konsumsi 7.251 jiwa, mengairi 246 ha sawah dan 1.098 ha perikanan air payau serta budidaya pakan 312 ekor sapi.
  • Marmis Asid (Jl. Lintas Talu-Panti, Jorong Harapan Tinggam, Sumatera Barat); Marmis Asid sejak 2000 Bobo telah mengembangkan penghijauan pola ‘agro poresti’ di Pasaman Barat. Membangun hutan rakyat seluas 1.500 hektar di DAS Batang Pasaman dan Bukit Talamau. Menghidupkan kearifan lokal Pasaman melalui “Rimbo Larangan” seluas 300 ha. Pembudidayaan 1000 pohon aren untuk penyelamatan hutan Gunung Talamau dan perbaikan ekonomi masyarakat.
  • Lulut Sri Yuliani (Kelurahan Kedung Baruk, Kec. Rungut, Kota Surabaya, Jawa Timur); Lulut Sri Yuliani merupakan seorang aktivis lingkungan dan pendesain motif batik mangrove. Sejak tahun 1996 aktif menanam hutan bakau di sekitar rumahnya hingga mendirikan Forum Peduli Lingkungan. Tahun 2006 mulai mengolah buah mangrove menjadi sabun cair, shampo, dan sirvega (pencuci batik). Aktif membina masyarakat sekitar untuk membatik dengan menggunakan pewarna alami. Juga menciptakan puluhan motif batik mangrove dengan mengambil bentuk beragam bagian tumbuhan bakau.

Penerima Kalpataru 2011 Kategori Pengabdi Lingkungan:

  • Soleman Ngongo (Desa Tematana, Kec. Wawena Timur, Kab. Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur); Soleman selama 40 tahun menjadi penjaga pintu air yang terdiri atas 240 pintu air primer, 140 sekunder dan 160 pintu air tersier. Ia juga aktif mengajak masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian hutan dari praktik ilegal logging serta menanami hutan kembali secara gotong royong.
  • Surjadi, SP. (Kec. Bangli, Kab. Bangli, Bali); Surjadi SP adalah seorang penyuluh penghijauan yang menyelamatkan hutan hak adat Langgahan seluas sekitar 10 ha, hutan rakyat 300 ha dan usaha peternakan 508 ekor sapi. Ia Juga melakukan pembuatan pupuk organik dengan produksi 4 ton/hari dan terowongan sepanjang 10 km yang mengaliri sawah seluas 25 ha.
  • Sudarli, S.Sos (Desa Purwodadi, Kec. Tepus, Kab. Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta). Sudarli alumnus dan dosen Universitas Gunung Kidul (UGK) selama 19 tahun merehabilitasi kawasan karst di Pegunungan Sewu yang gersang. Melaksanakan  konservasi Mata Air Mendolo dengan menanam pohon di area seluas 241 ha.
Presiden RI serahkan Kalpataru

Presiden RI serahkan Kalpataru

Penerima Kalpataru 2011 Kategori Penyelamat Lingkungan:

  • Kelompok Nelayan Pesisir Karya Segara Serangan (Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali); Kelompok nelayan ini telah melakukan konservasi terumbu karang dengan melakukan transplantasi karang di laut sekitar pulau Serangan sejak 2003. Berhasil membuat kebun karang buatan seluas 5 ha dengan 20.000 spesies karang. Penyelamatan terumbu karang ini disinergikan dengan budi daya soft coral, budi daya ikan hias gobi dan kuda laut, membuat karang buatan yang dibentuk dari campuran semen, batu apung, dan mill.
  • Ponpes Nurul Hakim (Desa Kediri, Kec. Kediri, Kab. Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat); Ponpes Nurul Hakim yang dipimpin oleh Tuan Guru Shafwan Hakim berhasil mendorong ponpesnya dan 611 ponpes lainnya menjadi “Pondok Pesantren Berbasis Lingkungan”. Upaya yang dilakukan antara lain membangun 50 sentra pembibitan dan mendistribusikan 5.000.000 bibit pohon, menanam 605.942 pohon, membangun pertanian ramah lingkungan, kegiatan Jumat Bersih, pelatihan pengolahan sampah organik, sekolah sahabat sungai, Da’i lingkungan serta penerbitan buku Menjaga Kelestarian Hutan.
  • Yayasan Pelopor Sehati (Desa Padang Mutung, Kec. Kampar, Kab. Kampar, Riau). Yayasan Pelopor Sehati berhasil menjaga keasrian Hutan Larangan Adat Kenegrian Rumbio seluas 570 ha lewat penguatan kelembagaan adat. Kegiatan lainnya adalah penanaman 36.000 pohon, 100.000 rumpun rotan dan pembibitan 80.000 pohon meranti pada lahan seluas 150 hektar.

Penerima Kalpataru 2011 Kategori Pembina Lingkungan:

  • H. Aang Hamid Suganda (Kabupaten Kuningan, Jawa Barat); Bupati Kuningan, Jawa Barat yang berjuang menjadikan Kabupaten Kuningan menjadi “Kabupaten Konservasi” yang asri, hijau, dan berbunga. Programnya antara lain penetapan Kebun Raya (175,312 ha), pengusulan Gunung Ceremai menjadi Taman Nasional (15.500 ha), Program Pengantin Peduli Lingkungan (Pepeling), pengembangan 10 Hutan Kota, pengembangan ruang terbuka hijau (25.720.89 ha), pembangunan embung dan rehabilitasi Situ (801.187 ha), dan program Seruling (Siswa Baru Peduli Lingkungan).
  • Krido Supriyatno, S.E., M.Si (Kec. Berbah, Kab. Sleman, D.I Yogyakarta); Camat Berbah Yogyakarta yang gigih membentuk 43 kelompok masyarakat yang kemudian digerakkan menanam 112.550 pohon di atas lahan kritis seluas sekitar 281 ha. Menata 339 ha lahan kritis bekas galian C, pembinaan 25 ha hutan rakyat, dan penyelamatan kawasan daerah aliran sungai (DAS) di Sungai Kuning, Sungai Opak, dan Sungai Mruwe.

Semoga perjuangan dan jasa para penerima penghargaan kalpataru 2011 ini mampu menginspirasi setiap anak negeri ini untuk lebih peduli dan menyintai lingkungan hidup.

Referensi dan gambar:

Baca artikel tentang lingkungan hidup dan alam lainnya:

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di lingkungan hidup dan tag , , , , . Tandai permalink.

74 Balasan ke Daftar Penerima Penghargaan Kalpataru 2011

  1. muhammad viki riandi berkata:

    …. mereka sangat berjasa… trims…… pahlawan lingkungan

  2. Keren……
    Makasih ya para pahlawan ku….
    Kau telah menyelamatkan Indonesia…

  3. ladangmasadepan berkata:

    nah ini tonggo dewe…selamat dan sukses

  4. Ping balik: Nominasi Peraih Penghargaan Kalpataru 2012 | Alamendah's Blog

  5. Ping balik: Daftar Kota Penerima Piala Adipura 2012 | Alamendah's Blog

  6. Ping balik: Daftar Penerima Penghargaan Kalpataru 2012 | Alamendah's Blog

  7. Ping balik: Daftar Sekolah Adiwiyata Tahun 2012 | Alamendah's Blog

  8. Wah banyak juga yang mendapat penghargaan kalpataru

  9. Ping balik: sigitari95

  10. Ping balik: Daftar Penerima Penghargaan Kalpataru 2013 | Alamendah's Blog

  11. Ping balik: Mengenal Penghargaan Kalpataru dan Sejarah Kalpataru | Alamendah's Blog

  12. Ping balik: Daftar Penerima Penghargaan Kalpataru 2014 | Alamendah's Blog

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.